Sebuah podcast, tamunya adalah seorang mantan pejabat CIA. Di dalamnya dibahas bagaimana diplomat Amerika mengatasi China. Ada satu bagian yang sangat menarik:

Dia mengatakan, pejabat China sangat menganggap serius pertemuan puncak antara kedua pemimpin, sangat takut merusak pertemuan tersebut. Jadi, diplomat Amerika memanfaatkan kelemahan ini. Satu atau dua bulan sebelum pertemuan puncak pemimpin, mereka mengeluarkan serangkaian kebijakan yang menyerang China, menyerang China dengan keras. Karena pada waktu itu, China untuk menjaga pertemuan puncak pemimpin, akan merespons dengan cukup lambat. Dan mereka bahkan dengan bangga mengatakan, satu atau dua bulan sebelum pertemuan puncak pemimpin China-AS di Bali pada tahun 2022, mereka mengeluarkan serangkaian kebijakan yang menyerang China. Sementara China hampir tidak melakukan perlawanan sama sekali. Dengan bangga.
Podcast ini dibahas pada pertengahan September. Kemudian di dalam bulan September, Amerika Serikat mengulangi taktik lama, mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk menyerang China sebelum KTT pemimpin, serta masih berfantasi bahwa China tidak akan membalas demi kelancaran KTT pemimpin.
Kemudian, kali ini berbeda. Kita bisa memahami mengapa pejabat Amerika merasa frustrasi, mengapa China tidak bermain sesuai aturan?