Ada dua pendorong utama di balik kenaikan imbal hasil utang AS: peningkatan pasokan obligasi pemerintah negara-negara Barat secara berkelanjutan, dan ekspektasi pasar bahwa setelah penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, tekanan inflasi mungkin akan meningkat, memaksa Bank Sentral untuk kembali menaikkan suku bunga di masa depan. Analis Deutsche Bank, Fister, menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, fluktuasi pasar sangat tajam, dengan hubungan antara dolar dan ekspektasi kebijakan Federal Reserve terkadang ketat dan terkadang longgar.
Data revisi benchmark untuk non-pertanian hari ini menjadi fokus pasar. Bloomberg memperkirakan bahwa jumlah pekerjaan yang diciptakan di pasar tenaga kerja mungkin 700.000 lebih sedikit daripada statistik awal. Data ini sulit diprediksi dan sangat berpengaruh, jika data penciptaan pekerjaan lebih rendah dari yang diharapkan, kemungkinan akan semakin memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga, yang berdampak langsung pada pergerakan dolar.
Perlu dicatat bahwa data ini sebelumnya telah direvisi turun, bahkan menyebabkan kepala badan statistik dipecat. Banyak investor akan mengawasi rilis ini dengan cermat, karena ketidakpastiannya dapat membawa kejutan bagi pasar.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasar logam mulia telah mengalami fluktuasi dramatis. Harga emas dan perak mengalami penurunan besar setelah mencapai rekor tertinggi, memicu perdebatan di pasar apakah telah mencapai puncaknya. Sementara itu, saham teknologi terus mencapai rekor tertinggi, tetapi para ahli Goldman Sachs berpendapat bahwa dari sudut pandang fundamental dan likuiditas, kenaikan saat ini masih wajar dan belum menunjukkan tanda-tanda pembentukan gelembung.
Di sisi lain, pasar kripto mengalami pukulan berat, Bitcoin sempat terjun hampir 10%, terutama dipengaruhi oleh berita ancaman Presiden Amerika untuk meningkatkan tarif pada barang-barang China. China juga mengumumkan penerapan pembatasan yang lebih ketat terhadap ekspor bahan baku, yang dapat menyebabkan dampak serius pada rantai pasokan semikonduktor.
Dalam lingkungan pasar yang kompleks dan berubah-ubah ini, investor perlu merespons dengan hati-hati, dan secara cermat memantau berbagai indikator data dan arah kebijakan. Saya percaya bahwa revisi data non-pertanian dapat menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan berbagai kelas aset dalam jangka pendek.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Revisi data non-pertanian AS mungkin akan memicu guncangan pasar
Ada dua pendorong utama di balik kenaikan imbal hasil utang AS: peningkatan pasokan obligasi pemerintah negara-negara Barat secara berkelanjutan, dan ekspektasi pasar bahwa setelah penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, tekanan inflasi mungkin akan meningkat, memaksa Bank Sentral untuk kembali menaikkan suku bunga di masa depan. Analis Deutsche Bank, Fister, menunjukkan bahwa dalam setahun terakhir, fluktuasi pasar sangat tajam, dengan hubungan antara dolar dan ekspektasi kebijakan Federal Reserve terkadang ketat dan terkadang longgar.
Data revisi benchmark untuk non-pertanian hari ini menjadi fokus pasar. Bloomberg memperkirakan bahwa jumlah pekerjaan yang diciptakan di pasar tenaga kerja mungkin 700.000 lebih sedikit daripada statistik awal. Data ini sulit diprediksi dan sangat berpengaruh, jika data penciptaan pekerjaan lebih rendah dari yang diharapkan, kemungkinan akan semakin memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga, yang berdampak langsung pada pergerakan dolar.
Perlu dicatat bahwa data ini sebelumnya telah direvisi turun, bahkan menyebabkan kepala badan statistik dipecat. Banyak investor akan mengawasi rilis ini dengan cermat, karena ketidakpastiannya dapat membawa kejutan bagi pasar.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasar logam mulia telah mengalami fluktuasi dramatis. Harga emas dan perak mengalami penurunan besar setelah mencapai rekor tertinggi, memicu perdebatan di pasar apakah telah mencapai puncaknya. Sementara itu, saham teknologi terus mencapai rekor tertinggi, tetapi para ahli Goldman Sachs berpendapat bahwa dari sudut pandang fundamental dan likuiditas, kenaikan saat ini masih wajar dan belum menunjukkan tanda-tanda pembentukan gelembung.
Di sisi lain, pasar kripto mengalami pukulan berat, Bitcoin sempat terjun hampir 10%, terutama dipengaruhi oleh berita ancaman Presiden Amerika untuk meningkatkan tarif pada barang-barang China. China juga mengumumkan penerapan pembatasan yang lebih ketat terhadap ekspor bahan baku, yang dapat menyebabkan dampak serius pada rantai pasokan semikonduktor.
Dalam lingkungan pasar yang kompleks dan berubah-ubah ini, investor perlu merespons dengan hati-hati, dan secara cermat memantau berbagai indikator data dan arah kebijakan. Saya percaya bahwa revisi data non-pertanian dapat menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pergerakan berbagai kelas aset dalam jangka pendek.