Trump membatalkan tarif untuk logam penting, beralih ke produk silikon

Trump baru-baru ini mengeluarkan perintah eksekutif baru yang mencabut tarif impor untuk logam kunci seperti emas batangan, grafit, tungsten, dan uranium, sementara memberlakukan pajak baru pada produk silikon. Penyesuaian kebijakan ini mulai berlaku minggu ini, sesuai dengan rekomendasi pejabat AS, serta sejalan dengan rencana tarif nasional yang dimulai Trump pada bulan April.

Sebelumnya, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pernah mengisyaratkan untuk mengenakan pajak pada emas batangan, yang menyebabkan kepanikan di kalangan pedagang emas dan gejolak di pasar komoditas. Penyesuaian kebijakan kali ini juga memudahkan Washington untuk menerapkan kerangka perdagangan baru dengan Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan tanpa perlu perintah administratif terpisah.

Logam yang dikecualikan dari daftar tarif adalah bahan penting dalam rantai pasokan teknologi, energi, dan pertahanan. Tungsten digunakan untuk alat industri dan perangkat keras militer; grafit adalah inti dari baterai dan komponen aerospace; uranium adalah bahan bakar untuk reaktor nuklir. Meskipun emas terutama berfungsi sebagai aset cadangan, ia juga memainkan peran penting di bidang elektronik. Gedung Putih menyatakan bahwa penghapusan tarif ini sangat penting untuk mendukung industri manufaktur AS dan melindungi rantai pasokan.

Saya tidak bisa tidak bertanya, apakah ini berarti bahwa pemerintahan Trump akhirnya menyadari kerusakan proteksionisme berlebihan terhadap industri domestik? Sementara mengurangi tarif pada bahan-bahan kunci ini, Trump justru meningkatkan tekanan tarif pada bahan-bahan yang lebih umum seperti produk silikon, resin, dan aluminium hidroksida, yang tidak begitu penting untuk keamanan negara. Ini jelas merupakan penyesuaian strategis, berusaha untuk meningkatkan posisi negosiasi perdagangan tanpa memutuskan rantai pasokan kunci.

Kebijakan baru juga membuka pintu pengecualian untuk barang-barang yang tidak dapat diproduksi, ditambang, atau ditanam di Amerika Serikat, termasuk komponen pesawat tertentu, obat generik, rempah-rempah khusus, kopi, dan logam langka. Prosedur yang diperbarui memungkinkan perwakilan perdagangan AS dan Departemen Perdagangan untuk meluncurkan perjanjian perdagangan tanpa menunggu perintah langsung dari Trump. Beberapa obat seperti pseudoefedrin, antibiotik, dan lainnya juga mendapatkan pengurangan.

Harga emas bereaksi kuat terhadap hal ini, harga emas spot pada Jumat sore naik 1,4% menjadi 3.596,55 USD/ons, sebelumnya sempat menyentuh titik tertinggi historis 3.599,89 USD. Sejak awal tahun, harga emas telah naik 37%, dan diperkirakan akan naik lagi 27% pada tahun 2025. Melemahnya dolar, pembelian oleh bank sentral, pemotongan suku bunga, dan ketidakpastian pasar adalah faktor pendorong.

Pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda ketegangan, dengan pertumbuhan pekerjaan yang melambat di bulan Agustus dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,3%. Pasar memperkirakan kemungkinan Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan ini mencapai 90%. Emas sering kali lebih diminati saat suku bunga turun dan risiko global meningkat. Tekanan berkelanjutan dari Trump terhadap Federal Reserve memperburuk volatilitas pasar, dan upayanya baru-baru ini untuk memecat anggota dewan Federal Reserve, Cook, memicu kekhawatiran tentang independensi bank sentral.

Meskipun pasar Barat bersorak, tetapi pembeli emas terbesar, China dan India, justru mengurangi pembelian karena harga yang tinggi. Bank sentral China akan segera mengumumkan data cadangan emas, dan para trader sedang mengamati dengan cermat apakah permintaan bank sentral mulai mereda.

Dalam permainan besar kebijakan perdagangan ini, Trump tampaknya sedang menyesuaikan strateginya dengan cermat, harus melindungi industri kunci Amerika Serikat sekaligus mempertahankan keunggulan dalam negosiasi. Namun, apakah kebijakan yang tidak menentu ini benar-benar dapat mencapai tujuan yang dinyatakannya, masih harus dibuktikan oleh waktu.