Luxembourg baru-baru ini mengesahkan suatu undang-undang yang revolusioner, yang secara umum dikenal sebagai 'Blockchain Law 4,' yang bertujuan untuk menyederhanakan integrasi teknologi buku besar terdistribusi (DLT) di sektor sekuritas. Undang-undang baru ini, menurut laporan Foresight News, menetapkan sistem bertingkat dua dalam kerangka sekuritas DLT yang ada.

Tingkat pertama dari sistem inovatif ini memperkenalkan konsep manajer akun pusat. Meskipun mirip dalam fungsi dengan penyimpanan sekuritas pusat (CSD), peran ini dirancang untuk beroperasi dengan kompleksitas yang lebih rendah. Tingkat kedua mencakup manajer akun, yang dapat disamakan dengan kustodian dalam sistem keuangan tradisional.

Di bawah kerangka kerja yang baru diterapkan ini, berbagai entitas diizinkan untuk bertindak sebagai agen kontrol. Ini termasuk lembaga kredit Uni Eropa, perusahaan investasi, dan penyimpan sekuritas pusat. Menariknya, meskipun entitas-entitas ini tidak diharuskan untuk memperoleh lisensi khusus di Luksemburg untuk beroperasi dalam kapasitas ini, mereka harus mematuhi proses pemberitahuan. Proses ini melibatkan memberitahukan Commission de Surveillance du Secteur Financier (CSSF), otoritas regulasi Luksemburg, beberapa bulan sebelum memulai operasi.

Langkah legislatif ini oleh Luksemburg menekankan komitmen negara tersebut untuk mengadopsi teknologi blockchain dan aplikasi potensialnya di sektor keuangan. Dengan memperlancar adopsi DLT untuk sekuritas, Luksemburg menempatkan dirinya di garis depan inovasi keuangan, yang berpotensi membuka jalan bagi manajemen sekuritas yang lebih efisien dan transparan di era digital.