Rial Iran berada di posisi teratas, dengan rasio pertukaran yang mengejutkan mencapai 42.275 rial untuk 1 dolar AS. Angka ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi ekonomi Iran. Diikuti oleh dinar Irak, yang berada di posisi kesepuluh dengan rasio 1.307,68 untuk 1, menunjukkan masalah devaluasi mata uang yang umum di kawasan tersebut.
Dilema Mata Uang Negara-Negara Asia Tenggara
Dong Vietnam berada di urutan kedua dengan nilai tukar 23.820 banding 1, menyoroti tekanan mata uang dalam proses transformasi ekonomi negara tersebut. Rupiah Indonesia berada di urutan kelima dengan rasio 15.328 banding 1, mencerminkan tren devaluasi mata uang yang umum terjadi di kawasan Asia Tenggara. Kip Laos juga tidak luput dari nasib serupa, dengan rasio 19.763,1 banding 1 menempatkannya di urutan keempat.
Perjuangan mata uang negara-negara Afrika
Sierra Leone berada di peringkat ketiga dengan kurs 19.950 terhadap 1, mencerminkan kesulitan ekonomi yang dihadapi beberapa negara di Afrika. Franc Guinea dan Shilling Uganda masing-masing berada di peringkat ketujuh dan kesembilan dengan kurs 8.578,69 dan 3.728,76 terhadap 1, lebih lanjut membuktikan fenomena umum devaluasi mata uang di benua Afrika.
Kinerja Koin di Asia Tengah dan Amerika Selatan
Som Uzbekistan berada di urutan keenam dengan nilai tukar 12.058,49 per 1, mencerminkan tantangan transformasi ekonomi di kawasan Asia Tengah. Yang mengejutkan, Guarani Paraguay masuk dalam daftar di urutan kedelapan dengan rasio pertukaran 7.249,73 per 1, menjadi satu-satunya mata uang dari Amerika Selatan yang terdaftar.
Daftar ini tidak hanya mengungkapkan keadaan penyusutan nilai koin global, tetapi juga mencerminkan tantangan kompleks yang dihadapi negara-negara dalam kebijakan ekonomi, perdagangan internasional, dan sistem keuangan. Bagi para investor dan analis ekonomi, data ini memberikan informasi referensi penting yang membantu dalam mengevaluasi pola ekonomi global dan potensi risiko investasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
💰 Sepuluh ekonomi dengan mata uang paling terdevaluasi di dunia (1 dolar dapat ditukar dengan ) 💰
Raja Devaluasi Koin di Wilayah Timur Tengah
Rial Iran berada di posisi teratas, dengan rasio pertukaran yang mengejutkan mencapai 42.275 rial untuk 1 dolar AS. Angka ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi ekonomi Iran. Diikuti oleh dinar Irak, yang berada di posisi kesepuluh dengan rasio 1.307,68 untuk 1, menunjukkan masalah devaluasi mata uang yang umum di kawasan tersebut.
Dilema Mata Uang Negara-Negara Asia Tenggara
Dong Vietnam berada di urutan kedua dengan nilai tukar 23.820 banding 1, menyoroti tekanan mata uang dalam proses transformasi ekonomi negara tersebut. Rupiah Indonesia berada di urutan kelima dengan rasio 15.328 banding 1, mencerminkan tren devaluasi mata uang yang umum terjadi di kawasan Asia Tenggara. Kip Laos juga tidak luput dari nasib serupa, dengan rasio 19.763,1 banding 1 menempatkannya di urutan keempat.
Perjuangan mata uang negara-negara Afrika
Sierra Leone berada di peringkat ketiga dengan kurs 19.950 terhadap 1, mencerminkan kesulitan ekonomi yang dihadapi beberapa negara di Afrika. Franc Guinea dan Shilling Uganda masing-masing berada di peringkat ketujuh dan kesembilan dengan kurs 8.578,69 dan 3.728,76 terhadap 1, lebih lanjut membuktikan fenomena umum devaluasi mata uang di benua Afrika.
Kinerja Koin di Asia Tengah dan Amerika Selatan
Som Uzbekistan berada di urutan keenam dengan nilai tukar 12.058,49 per 1, mencerminkan tantangan transformasi ekonomi di kawasan Asia Tengah. Yang mengejutkan, Guarani Paraguay masuk dalam daftar di urutan kedelapan dengan rasio pertukaran 7.249,73 per 1, menjadi satu-satunya mata uang dari Amerika Selatan yang terdaftar.
Daftar ini tidak hanya mengungkapkan keadaan penyusutan nilai koin global, tetapi juga mencerminkan tantangan kompleks yang dihadapi negara-negara dalam kebijakan ekonomi, perdagangan internasional, dan sistem keuangan. Bagi para investor dan analis ekonomi, data ini memberikan informasi referensi penting yang membantu dalam mengevaluasi pola ekonomi global dan potensi risiko investasi.