Dominasi BTC, yang juga dikenal sebagai BTC.D atau DOM, adalah indikator penting di bidang enkripsi. Ini menunjukkan rasio kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan dengan total kapitalisasi seluruh pasar enkripsi. Indikator ini menunjukkan tingkat pengaruh dan posisi Bitcoin terhadap koin altcoin lainnya.
Cara menghitung Dominasi BTC cukup sederhana. Misalnya, jika kapitalisasi Bitcoin adalah 90 miliar USD dan total kapitalisasi pasar koin adalah 100 miliar USD, Dominasi BTC akan menjadi 90%. Saat ini, indeks ini biasanya berfluktuasi dalam kisaran 50-55%.
Bitcoin dianggap sebagai dasar dari pasar koin enkripsi. Sebagian besar transaksi terkait dengan pembelian dan penjualan Bitcoin atau USDT. Ketika pasar bergejolak, banyak investor cenderung beralih dari altcoin ke Bitcoin untuk menjaga modal.
Ada 4 skenario utama yang sering terjadi di pasar enkripsi:
1. Bitcoin naik harga, mengangkat pertumbuhan seluruh pasar. 2. Bitcoin naik harga tetapi altcoin turun. 3. Bitcoin turun harga, membuat pasar turun. 4. Bitcoin bergerak datar atau sedikit turun, sementara altcoin mengalami pertumbuhan.
Memantau indeks Dominasi BTC dapat membantu investor menangkap tren pasar. Ketika Dominasi BTC meningkat, dua situasi dapat terjadi:
- Harga Bitcoin meningkat tajam, menarik perhatian para investor. - Harga Bitcoin turun, tetapi altcoin turun lebih tajam, menyebabkan banyak orang beralih untuk memegang USDT.
Sebaliknya, ketika Dominasi BTC menurun:
- Jika harga Bitcoin naik, altcoin biasanya naik lebih tajam. - Jika harga Bitcoin turun, perlu mengamati dengan cermat aliran modal di pasar.
Dalam sejarah, Dominasi BTC telah mengalami banyak fase naik turun:
- Pada tahun 2016, indeks ini pernah mencapai di atas 90%. - Pada pertengahan tahun 2017, ketika ICO meledak, indeks turun menjadi sekitar 35%. - Akhir tahun 2017, indeks pulih di atas 65% ketika Bitcoin mencapai puncak 20.000 USD. - Awal tahun 2018, indeks turun ke tingkat terendah sekitar 33%. - Akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, indeks meningkat hampir 74% ketika Bitcoin naik dari 3.800 USD menjadi 41.000 USD.
Selain Dominasi BTC, para investor juga perlu memantau indikator lain seperti TOTAL, TOTAL2, DEFI, dan USDT.D untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pasar.
Catatan: Informasi dalam artikel ini hanya bersifat referensi, bukan merupakan saran investasi. Investor harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum membuat keputusan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dominasi BTC, yang juga dikenal sebagai BTC.D atau DOM, adalah indikator penting di bidang enkripsi. Ini menunjukkan rasio kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan dengan total kapitalisasi seluruh pasar enkripsi. Indikator ini menunjukkan tingkat pengaruh dan posisi Bitcoin terhadap koin altcoin lainnya.
Cara menghitung Dominasi BTC cukup sederhana. Misalnya, jika kapitalisasi Bitcoin adalah 90 miliar USD dan total kapitalisasi pasar koin adalah 100 miliar USD, Dominasi BTC akan menjadi 90%. Saat ini, indeks ini biasanya berfluktuasi dalam kisaran 50-55%.
Bitcoin dianggap sebagai dasar dari pasar koin enkripsi. Sebagian besar transaksi terkait dengan pembelian dan penjualan Bitcoin atau USDT. Ketika pasar bergejolak, banyak investor cenderung beralih dari altcoin ke Bitcoin untuk menjaga modal.
Ada 4 skenario utama yang sering terjadi di pasar enkripsi:
1. Bitcoin naik harga, mengangkat pertumbuhan seluruh pasar.
2. Bitcoin naik harga tetapi altcoin turun.
3. Bitcoin turun harga, membuat pasar turun.
4. Bitcoin bergerak datar atau sedikit turun, sementara altcoin mengalami pertumbuhan.
Memantau indeks Dominasi BTC dapat membantu investor menangkap tren pasar. Ketika Dominasi BTC meningkat, dua situasi dapat terjadi:
- Harga Bitcoin meningkat tajam, menarik perhatian para investor.
- Harga Bitcoin turun, tetapi altcoin turun lebih tajam, menyebabkan banyak orang beralih untuk memegang USDT.
Sebaliknya, ketika Dominasi BTC menurun:
- Jika harga Bitcoin naik, altcoin biasanya naik lebih tajam.
- Jika harga Bitcoin turun, perlu mengamati dengan cermat aliran modal di pasar.
Dalam sejarah, Dominasi BTC telah mengalami banyak fase naik turun:
- Pada tahun 2016, indeks ini pernah mencapai di atas 90%.
- Pada pertengahan tahun 2017, ketika ICO meledak, indeks turun menjadi sekitar 35%.
- Akhir tahun 2017, indeks pulih di atas 65% ketika Bitcoin mencapai puncak 20.000 USD.
- Awal tahun 2018, indeks turun ke tingkat terendah sekitar 33%.
- Akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, indeks meningkat hampir 74% ketika Bitcoin naik dari 3.800 USD menjadi 41.000 USD.
Selain Dominasi BTC, para investor juga perlu memantau indikator lain seperti TOTAL, TOTAL2, DEFI, dan USDT.D untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pasar.
Catatan: Informasi dalam artikel ini hanya bersifat referensi, bukan merupakan saran investasi. Investor harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum membuat keputusan.