Harga minyak mentah WTI menembus 72,00 dolar AS pada sesi pagi Asia, situasi di Timur Tengah terus tegang.

Pada sesi perdagangan pagi Asia hari Rabu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi acuan minyak mentah AS naik mendekati 72,15 dolar AS. Kekhawatiran pasar akan memburuknya situasi di wilayah Timur Tengah meningkat setelah tindakan militer terhadap kelompok bersenjata Palestina di Doha, ibu kota Qatar, menyebabkan harga WTI melanjutkan tren kenaikannya, yang sempat menyentuh titik tertinggi 72,80 dolar AS.

Investor sedang memantau laporan persediaan minyak mentah mingguan yang akan dirilis oleh Badan Energi AS (EIA) pada Rabu malam. Menurut data yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa, persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 1,25 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 5 September, meningkat dari kenaikan 622 ribu barel pada minggu sebelumnya. Sejak awal tahun ini, persediaan minyak mentah telah meningkat total 8,7 juta barel.

Bloomberg melaporkan pada Selasa malam tentang operasi militer yang terjadi di Doha, Qatar. Pihak Qatar menyatakan bahwa tindakan ini melanggar hukum internasional dan dapat menyebabkan konflik di Timur Tengah semakin meluas. Mengingat bahwa kawasan Timur Tengah menyuplai sekitar sepertiga dari total pasokan minyak global, berita ini mendorong harga WTI naik.

Terkait hal ini, seorang pemimpin negara tertentu pada hari Selasa menyatakan bahwa tindakan Qatar "tidak mendorong proses perdamaian regional". Dia juga menyerukan Uni Eropa untuk mengenakan tarif 100% pada barang-barang dari China dan India, untuk memberikan tekanan pada Rusia.

Analis LSEG menunjukkan: "Jika tarif subsidi diperluas ke pembeli utama seperti China, hal ini dapat mengganggu ekspor minyak mentah Rusia dan memperketat pasokan global, yang akan menjadi kabar baik bagi harga minyak."

Para trader minyak juga akan memperhatikan data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat yang akan dirilis pada malam Rabu. Jika inflasi AS lebih tinggi dari yang diperkirakan, hal itu dapat mendorong nilai tukar dolar AS naik dan memberikan tekanan pada harga komoditas yang dihargai dalam dolar dalam jangka pendek.

Pertanyaan dan Jawaban Terkait Minyak Mentah WTI

Apa ciri-ciri dari minyak mentah WTI?

WTI crude oil adalah salah satu jenis minyak mentah yang diperdagangkan secara luas di pasar internasional, bersama dengan minyak mentah Brent dan minyak mentah Dubai, yang merupakan tiga dasar minyak mentah utama. WTI crude oil dikenal karena densitasnya yang rendah dan kandungan sulfur yang rendah, sehingga disebut sebagai minyak mentah "ringan" dan "manis". Karakteristik ini membuatnya mudah untuk disuling, dan dianggap sebagai minyak mentah berkualitas tinggi. WTI crude oil sebagian besar diproduksi di Amerika Serikat, didistribusikan melalui pusat Cushing, yang dijuluki sebagai "persimpangan pipa dunia". Sebagai benchmark penting di pasar minyak, harga WTI sering dirujuk dan diperhatikan oleh media.

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi harga minyak mentah WTI?

Seperti aset lainnya, hubungan antara penawaran dan permintaan adalah faktor inti yang mempengaruhi harga minyak mentah WTI. Pertumbuhan ekonomi global dapat mendorong peningkatan permintaan, begitu juga sebaliknya. Ketidakstabilan geopolitik, konflik militer, dan sanksi ekonomi dapat mengganggu pasokan dan pada gilirannya mempengaruhi harga. Keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi harga minyak. Selain itu, karena minyak mentah diperdagangkan dalam dolar AS, fluktuasi nilai tukar dolar juga dapat mempengaruhi harga minyak mentah WTI. Penurunan nilai dolar dapat membuat minyak mentah relatif lebih murah, sebaliknya dapat meningkatkan harga minyak mentah.

Bagaimana data inventaris minyak mentah mempengaruhi harga WTI?

Laporan inventaris minyak mentah mingguan yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) merupakan indikator penting yang mempengaruhi harga minyak WTI. Perubahan inventaris mencerminkan dinamika penawaran dan permintaan. Jika data menunjukkan penurunan inventaris, ini mungkin mengindikasikan peningkatan permintaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan harga minyak. Sebaliknya, peningkatan inventaris mungkin mencerminkan peningkatan pasokan, sehingga menekan harga. Laporan API biasanya dirilis pada hari Selasa, sementara laporan EIA dirilis pada hari Rabu. Hasil dari kedua laporan ini seringkali serupa, dengan kesalahan sekitar 75% berada dalam 1%. Data EIA dianggap lebih otoritatif karena dikeluarkan oleh lembaga pemerintah.

Apa pengaruh OPEC terhadap harga minyak mentah WTI?

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terdiri dari beberapa negara penghasil minyak dan mengadakan dua pertemuan setiap tahun untuk secara bersama-sama menentukan kuota produksi minyak mentah negara-negara anggotanya. Keputusan OPEC sering kali memiliki dampak signifikan terhadap harga minyak WTI. Ketika OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi, hal ini dapat menyebabkan pengetatan pasokan dan mendorong harga minyak naik. Sebaliknya, keputusan untuk meningkatkan produksi dapat menghasilkan efek sebaliknya. Perlu dicatat bahwa "OPEC+" adalah organisasi yang diperluas, termasuk negara-negara anggota OPEC dan negara penghasil minyak non-OPEC lainnya, dengan anggota yang paling mencolok adalah Rusia.

Pernyataan Penafian: Konten dalam artikel ini hanya untuk referensi dan tidak merupakan saran investasi. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan hasil di masa depan. Investor harus dengan hati-hati mengevaluasi risiko dan membuat keputusan berdasarkan situasi mereka sendiri.