Keterpurukan pasar tenaga kerja di balik pemutusan hubungan kerja yang lesu di Amerika Serikat

Baru saja mendapatkan data terbaru, jumlah klaim pengangguran awal di AS turun 5000 orang minggu lalu, menjadi 229.000. Terlihat seperti berita baik, tetapi sebenarnya mencerminkan fenomena yang mengkhawatirkan - seluruh pasar kerja sedang terjebak dalam keadaan hening yang aneh.

Saya telah menyaksikan situasi seperti ini, perusahaan tidak mau mem-PHK karyawan, tetapi juga tidak berani merekrut yang baru. Ini bukanlah perilaku pasar yang sehat, melainkan ketakutan yang mengendalikan.

Kebijakan perdagangan "proteksionis" yang dipromosikan Trump telah mendorong tarif impor rata-rata Amerika ke titik tertinggi dalam seratus tahun! Siapa sebenarnya yang dilindungi? Lihat saja datanya: pertumbuhan lapangan kerja rata-rata dalam tiga bulan terakhir hanya 35.000 orang, bahkan kurang dari sepertiga dari 123.000 orang pada periode yang sama tahun lalu.

Kebuntuan "tidak merekrut, tidak memecat" ini secara langsung mencerminkan ketidakpastian pasar. Permintaan domestik jelas melambat, sementara kebijakan tarif seperti pedang bermata dua, yang tampaknya melindungi pekerja Amerika, sebenarnya telah membunuh semangat pasar secara keseluruhan.

Powell akhirnya memberikan petunjuk bahwa mungkin ada pemotongan suku bunga pada bulan September, tetapi kekhawatiran terhadap inflasi tetap ada. Sejujurnya, apakah sikap ragu-ragu ini benar-benar dapat mengatasi risiko di pasar tenaga kerja? Saya meragukannya.

Dalam kondisi ini, tingkat pengangguran mungkin akan meningkat menjadi 4,3%, yang bukanlah kabar baik. Alih-alih melanjutkan keadaan "setengah hidup setengah mati" ini, pasar mungkin memerlukan penyegaran dan restrukturisasi yang menyeluruh untuk benar-benar memulihkan vitalitas.

Pasar keuangan telah mulai mencerminkan kekhawatiran ini, dengan fluktuasi harga dari yen hingga emas yang menunjukkan ketidakpastian investor terhadap masa depan. Jika kebuntuan ini berlanjut, pasar kemungkinan akan lebih bergejolak di paruh kedua tahun ini.