Ambisi Walmart dan OpenAI untuk melatih 10 juta karyawan

OpenAI dan Walmart berencana untuk melatih 10 juta pekerja dengan keterampilan kecerdasan buatan sebelum tahun 2030. Ambisi yang besar! Ini akan membantu orang Amerika belajar keterampilan baru dan menemukan pekerjaan baru.

Mereka berencana untuk memperluas Akademi OpenAI. Akademi ini telah melatih lebih dari 2 juta orang. Tidak hanya itu. Akademi Walmart juga akan bergabung dalam sertifikasi ini, yang telah melatih 3,5 juta karyawan.

AI Sertifikasi: Dari Dasar hingga Lanjutan

OpenAI Academy telah meluncurkan sertifikasi dengan berbagai tingkat. Dasar. Menengah. Lanjutan. Kursus dasar mengajarkan Anda bagaimana menggunakan AI dalam pekerjaan sehari-hari. Kursus lanjutan? Itu mempersiapkan Anda untuk menjadi profesional, seperti insinyur prompt dan sebagainya.

Akademi Walmart tampaknya sangat praktis. Mereka mengajarkan karyawan cara menggunakan AI di toko. Menggunakan AI dalam rantai pasokan. Menggunakan AI di kantor. Sudah melayani 3,5 juta karyawan, sepertinya masih akan terus berkembang.

Fidji Simo (CEO departemen aplikasi OpenAI) mengatakan beberapa hal menarik. Karyawan yang memiliki keterampilan AI lebih berharga, lebih efisien, dan memiliki gaji yang lebih baik dibandingkan yang tidak. Data tampaknya mendukung pandangannya. Calon doktor di bidang AI dapat menghasilkan gaji tahunan hingga 159.702 dolar AS, atau 77 dolar AS per jam! Jauh lebih tinggi dibandingkan profesional biasa yang mendapatkan 87.560 dolar AS. Selisih gaji ini cukup mengejutkan.

Mereka menggunakan GPT-5 untuk pelatihan. Sam Altman menggambarkannya "seperti memiliki tim doktor di saku." Para pelajar dapat berlatih langsung di platform dan segera mendapatkan umpan balik. Sangat praktis.

Perusahaan juga dapat mengintegrasikan sertifikasi ini ke dalam pelatihan internal. Seiring dengan meluasnya pengaruh AI, keterampilan ini seharusnya akan tetap bernilai. Saya rasa.

Platform AI Mencari Pekerjaan

OpenAI juga akan membangun platform kerja. Kedengarannya cukup inovatif. Platform ini menggunakan AI untuk menilai kemampuan pencari kerja, merekomendasikan pekerjaan yang cocok. Mengurangi ketidakcocokan. Perusahaan dan departemen pemerintah lebih mudah mencari bakat, dan pencari kerja juga lebih lancar dalam mencari pekerjaan.

Usaha ini selaras dengan seruan dari Gedung Putih. Amerika Serikat perlu meningkatkan kesadaran tenaga kerja terhadap AI. Mempersiapkan untuk masa depan.

Fiji Simon mengatakan AI akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Yang lebih menarik, dia percaya bahwa individu dapat menggunakan AI untuk mengubah ide menjadi bisnis. AI bukan hanya alat untuk perusahaan besar. Orang biasa juga dapat menggunakannya untuk mengubah masa depan. Dia benar-benar optimis.

Untuk mewujudkan visi ini, OpenAI bekerja sama dengan banyak perusahaan besar. Walmart. John Deere. Boston Consulting. Accenture. Indeed. Juga ada kelompok bisnis daerah dan pemerintah negara bagian. Banyak mitra.

Jaringan mereka sangat beragam. Ritel. Logistik. Manufaktur. Konsultasi. Teknologi. Layanan publik. Pemberi kerja dapat menemukan talenta yang terverifikasi, tanpa harus mengandalkan keberuntungan di pasar yang kacau. Sangat praktis.

CEO Walmart John Furner mengatakan bahwa investasi dalam pelatihan AI adalah investasi dalam talenta. Dia percaya bahwa masa depan industri ritel tergantung pada teknologi dan orang-orang yang dapat memanfaatkan teknologi tersebut.

OpenAI juga mengakui sisi gelap AI. Beberapa pekerjaan akan berubah, beberapa akan hilang. Namun, mereka menyediakan sertifikasi dan platform untuk membantu karyawan mempelajari keterampilan baru dan beralih ke posisi baru. Untuk krisis di masa depan, mereka tampaknya sudah siap.