Pasar emas terus menguat, harga emas spot telah naik secara berturut-turut selama tujuh minggu terakhir, mendekati level tertinggi sejarah. Minggu ini, harga emas naik 3%, mencapai 3884 dolar per ons, dengan kenaikan lebih dari 47% sejak awal tahun.
Ada banyak faktor yang mendukung lonjakan ini. Pemerintah federal AS menghadapi risiko penutupan, yang menyebabkan penundaan dalam rilis beberapa data ekonomi kunci, memperburuk ketidakpastian pasar. Sementara itu, berdasarkan data dari alat FedWatch Chicago Mercantile Exchange, pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Oktober mencapai 99%.
Banyak lembaga keuangan memiliki pandangan optimis terhadap prospek harga emas. UBS memperkirakan harga emas dapat naik hingga 4200 dolar AS, sementara Goldman Sachs menaikkan target harga untuk tahun 2026 menjadi 4300 dolar AS. Para analis percaya bahwa aliran dana yang berkelanjutan ke dalam ETF emas dapat melanjutkan tren bull market ini.
Namun, investor tetap perlu waspada terhadap faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global dan risiko geopolitik, yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas. Meskipun harga emas mungkin terus naik dalam jangka pendek, volatilitas pasar masih ada, disarankan agar investor tetap waspada dan melakukan alokasi aset yang bijaksana.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
probably_nothing_anon
· 10-05 11:53
Empat k bukan mimpi
Lihat AsliBalas0
ResearchChadButBroke
· 10-05 11:51
Sudah bilang 4000 akan ditembus, tidak percaya takhayul kan?
Pasar emas terus menguat, harga emas spot telah naik secara berturut-turut selama tujuh minggu terakhir, mendekati level tertinggi sejarah. Minggu ini, harga emas naik 3%, mencapai 3884 dolar per ons, dengan kenaikan lebih dari 47% sejak awal tahun.
Ada banyak faktor yang mendukung lonjakan ini. Pemerintah federal AS menghadapi risiko penutupan, yang menyebabkan penundaan dalam rilis beberapa data ekonomi kunci, memperburuk ketidakpastian pasar. Sementara itu, berdasarkan data dari alat FedWatch Chicago Mercantile Exchange, pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Oktober mencapai 99%.
Banyak lembaga keuangan memiliki pandangan optimis terhadap prospek harga emas. UBS memperkirakan harga emas dapat naik hingga 4200 dolar AS, sementara Goldman Sachs menaikkan target harga untuk tahun 2026 menjadi 4300 dolar AS. Para analis percaya bahwa aliran dana yang berkelanjutan ke dalam ETF emas dapat melanjutkan tren bull market ini.
Namun, investor tetap perlu waspada terhadap faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global dan risiko geopolitik, yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas. Meskipun harga emas mungkin terus naik dalam jangka pendek, volatilitas pasar masih ada, disarankan agar investor tetap waspada dan melakukan alokasi aset yang bijaksana.