Orang Dalam Miliarder Membuang Saham Sebelum Kekacauan Pasar Akhir 2025

Mereka tahu sesuatu. Atau mungkin mereka hanya beruntung. Elit korporat Amerika melepas miliaran saham pada awal 2025. Lalu datanglah badai.

Pengamat pasar memperhatikan. Waktunya? Menarik.

Catatan keuangan menunjukkan nama-nama besar seperti Zuckerberg, Catz, dan Dimon menjual posisi saham besar sementara harga masih sangat tinggi. Pada bulan Oktober, saham teknologi sudah mulai meluncur turun. Para penjual awal? Mereka menghindari peluru.

Zuckerberg menjual 1,1 juta saham Meta melalui yayasannya. Mendapatkan $733 juta. Langkah cerdas. Meta kemudian anjlok 32%. Dia menjual saat saham mencapai lebih dari $600. Pada Hari Valentine, Meta mencapai $736 - mendorong kekayaan Zuck menjadi $259 miliar yang mencengangkan. Sekarang dia bernilai $178 miliar. Masih kaya raya, hanya saja tidak sebanyak itu.

Catz dari Oracle mencairkan 3,8 juta saham pada bulan Januari. $705 juta di saku nya ketika Oracle diperdagangkan di atas $180. Saham tersebut anjlok 30% setelahnya. Dia menggunakan salah satu rencana perdagangan yang telah diatur sebelumnya. Waktu yang menguntungkan. Akun bank pribadinya tentu tidak menderita.

Dimon dari JPMorgan menarik $234 juta dari pasar di Q1. Penjualan besar pertamanya? 20 Februari, tepat setelah saham JPMorgan mencapai puncaknya untuk 2025. Pria ini bernilai sekitar $3 miliar. Dia terus menjual. Pada pertengahan April, 133.639 saham lagi hilang - $31,5 juta lebih. Total hasil untuk 2025: lebih dari $265 juta.

Para Insiders Berlari Menuju Pintu Keluar Saat Awan Badai Menghimpit

Penjualan tidak terisolasi. Itu seperti sebuah kerumunan. Paruh pertama tahun 2025 menyaksikan penjualan besar-besaran dari dalam sambil kekhawatiran ekonomi meningkat. Angka-angka menceritakan kisahnya: 3.867 orang dalam menjual saham pada Q1, totalnya mencapai $15,5 miliar.

Itu sebenarnya turun dari Q1 2024, ketika 4.702 orang menjual $28,1 miliar. Tetapi itu termasuk penjualan besar Bezos sebesar $8,5 miliar dari Amazon. Exodus tahun ini tampaknya lebih luas. Sepuluh penjual teratas saja membuang lebih dari $3,8 miliar.

CEO Palo Alto Networks, Arora, menjual 2,36 juta saham. Mengantongi $432 juta. Pelaksanaan opsi saham bulanan di bawah rencana dari Maret 2024. Terus melakukannya hingga April 2025. Total penghasilan tahun ini? Lebih dari $565 juta setelah menutupi biaya pelaksanaan lebih dari $100 juta.

De Groen dari dewan Nutanix menjual 5,5 juta saham senilai $409 juta. Bain telah mengkonversi catatan yang mendapatkan 16,9 juta saham, mengklaim bahwa mereka tidak akan menjual. Delapan bulan kemudian? Sepertiga hilang. Nutanix telah naik 56% sebelum mereka menjual. Kemudian turun 20%. Waktu tampaknya... nyaman.

Chuck Davis di Stone Point Capital menjual 4,37 juta saham Axis Capital. Hampir $400 juta. Ini terjadi tepat setelah Axis membeli kembali $400 juta sahamnya sendiri dari Stone Point. Februari dan Maret. Urutan yang menarik.

Penjualan Meriah Menyentuh Setiap Sudut

Presiden Palantir, Cohen, membawa pulang $337 juta pada Q1. Menggunakan salah satu dari rencana yang telah disusun sebelumnya. Orang dalam Palantir menjual $4 miliar tahun lalu. Namun entah bagaimana sahamnya menggandakan antara pertengahan Januari dan pertengahan Februari. Masih naik 24% tahun ini. Kekayaan Cohen diperkirakan sekitar $3,3 miliar, sebagian besar dalam opsi Palantir.

CEO Tempus AI Lefkofsky menjual 4,05 juta saham. $231 juta di sakunya. Tempus go public pada bulan Juni, saham naik 9% sejak saat itu. Orang-orangnya mengatakan beberapa penjualan menutupi biaya IPO. Dia masih menjual 1% dari kepemilikannya setiap kuartal.

Co-CEO Netflix Sarandos menjual 199.063 saham. Hampir $195 juta pada 30 Januari. Menggunakan $21 juta untuk menjalankan opsi yang berakhir antara 2026 dan 2032.

Pendiri Dutch Bros, Boersma, menjual 2,5 juta saham seharga $189 juta pada bulan Februari. Mantan peternak sapi perah ini memulai rantai kopinya bersama saudaranya pada tahun '92. Menjadi miliarder ketika mereka go public pada tahun 2021.

Para analis menunjukkan bahwa penjualan oleh orang dalam tidak selalu memprediksi masalah di pasar. Namun, tidak sepenuhnya jelas mengapa begitu banyak miliarder memutuskan untuk mencairkan aset mereka pada hampir waktu yang sama di awal 2025, tepat sebelum pasar mulai goyah. Beberapa sektor khusus masih berkinerja baik, dengan kenaikan antara 7% dan 19%, sementara indeks yang lebih luas berjuang untuk tetap sejalan.