Agustus 2017, hari-hari yang tak terlupakan itu. Saya masih ingat dengan jelas pengalaman ketika topan "Hato" melanda Hong Kong dan menyebabkan kerusakan besar di kota kami.
Situasi saat itu benar-benar menakutkan. Saat bangun pagi, sinyal angin nomor 10 (level kewaspadaan tertinggi) dikeluarkan dari observatorium, dan di luar seperti gambaran neraka. Jika melihat ke luar jendela, pohon-pohon telah tumbang sepenuhnya, kaca-kaca gedung hancur berantakan, dan jalanan dipenuhi air seperti sungai.
Pada hari itu, saya mendengar suara jendela di atas dan di bawah apartemen saya pecah satu per satu, dan merasakan ketakutan seolah-olah kiamat telah tiba. Saya juga mendengar cerita bahwa AC terbang masuk ke dalam ruangan karena angin kencang. Di luar tidak aman, bahkan situasi di dalam ruangan pun tidak bisa dibilang aman.
Akhirnya, badai ini menyebabkan setidaknya 129 orang terluka, lebih dari 5.300 pohon tumbang, banyak benda jatuh dari ketinggian, tanah longsor, dan genangan air yang luas dilaporkan. Dinding kaca gedung perkantoran di Wan Chai dan Central terbang, dokumen beterbangan oleh angin, dan di Lantau, kapal terdampar.
Kerusakan di wilayah pesisir sangat parah, dengan banyak daerah seperti Tai O, Shek Pik, Mui Wo, Cheung Chau, dan Peng Chau mengalami banjir yang serius.
Topan ini tidak hanya menyebabkan kematian di Hong Kong, tetapi juga mengakibatkan setidaknya 15 orang tewas di daratan China, termasuk Guangdong, Guangxi, Fujian, Guizhou, dan Yunnan. Sekitar 740.000 orang terkena dampak, lebih dari 6.500 rumah hancur, dan kerugian ekonomi langsung mencapai 27,2 miliar yuan.
Ketika saya mendengar berita tentang topan, ketakutan itu kembali muncul. Ketika observatorium mengeluarkan peringatan, menjadi kebiasaan untuk membeli persediaan makanan dan air. Saya pikir pemerintah seharusnya bertindak lebih cepat. Situasi di mana banyak orang terpaksa pergi bekerja tanpa mengeluarkan deklarasi keadaan darurat benar-benar tidak masuk akal.
Dari pelajaran yang diambil dari topan "Tianhe", kita belajar untuk bersiap menghadapi kekuatan alam yang dahsyat. Itu bukan sekadar angin dan hujan, tetapi memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita dalam sekejap.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Badai Typhoon Tingei yang Melanda Hong Kong pada tahun 2017: Ketakutan yang Saya Saksikan
Agustus 2017, hari-hari yang tak terlupakan itu. Saya masih ingat dengan jelas pengalaman ketika topan "Hato" melanda Hong Kong dan menyebabkan kerusakan besar di kota kami.
Situasi saat itu benar-benar menakutkan. Saat bangun pagi, sinyal angin nomor 10 (level kewaspadaan tertinggi) dikeluarkan dari observatorium, dan di luar seperti gambaran neraka. Jika melihat ke luar jendela, pohon-pohon telah tumbang sepenuhnya, kaca-kaca gedung hancur berantakan, dan jalanan dipenuhi air seperti sungai.
Pada hari itu, saya mendengar suara jendela di atas dan di bawah apartemen saya pecah satu per satu, dan merasakan ketakutan seolah-olah kiamat telah tiba. Saya juga mendengar cerita bahwa AC terbang masuk ke dalam ruangan karena angin kencang. Di luar tidak aman, bahkan situasi di dalam ruangan pun tidak bisa dibilang aman.
Akhirnya, badai ini menyebabkan setidaknya 129 orang terluka, lebih dari 5.300 pohon tumbang, banyak benda jatuh dari ketinggian, tanah longsor, dan genangan air yang luas dilaporkan. Dinding kaca gedung perkantoran di Wan Chai dan Central terbang, dokumen beterbangan oleh angin, dan di Lantau, kapal terdampar.
Kerusakan di wilayah pesisir sangat parah, dengan banyak daerah seperti Tai O, Shek Pik, Mui Wo, Cheung Chau, dan Peng Chau mengalami banjir yang serius.
Topan ini tidak hanya menyebabkan kematian di Hong Kong, tetapi juga mengakibatkan setidaknya 15 orang tewas di daratan China, termasuk Guangdong, Guangxi, Fujian, Guizhou, dan Yunnan. Sekitar 740.000 orang terkena dampak, lebih dari 6.500 rumah hancur, dan kerugian ekonomi langsung mencapai 27,2 miliar yuan.
Ketika saya mendengar berita tentang topan, ketakutan itu kembali muncul. Ketika observatorium mengeluarkan peringatan, menjadi kebiasaan untuk membeli persediaan makanan dan air. Saya pikir pemerintah seharusnya bertindak lebih cepat. Situasi di mana banyak orang terpaksa pergi bekerja tanpa mengeluarkan deklarasi keadaan darurat benar-benar tidak masuk akal.
Dari pelajaran yang diambil dari topan "Tianhe", kita belajar untuk bersiap menghadapi kekuatan alam yang dahsyat. Itu bukan sekadar angin dan hujan, tetapi memiliki kekuatan untuk mengubah hidup kita dalam sekejap.