Nepal Memutuskan Hubungan dengan Facebook, dan Saya Tidak Terkejut

Facebook dikeluarkan dari Nepal, dan sejujurnya? Saya agak mendukungnya. Setelah Meta memutuskan untuk sepenuhnya mengabaikan persyaratan pendaftaran lokal, pemerintah Nepal akhirnya tidak tahan lagi dan memerintahkan penutupan.

Sebagai seseorang yang telah melihat Big Tech melanggar regulasi di seluruh dunia, saya harus mengatakan - sudah saatnya seseorang melawan mereka. Raksasa Silicon Valley ini bertindak seolah-olah mereka di atas hukum lokal di mana pun mereka beroperasi.

Situasi keseluruhannya cukup sederhana. Nepal memberi tahu perusahaan media sosial: daftarkan diri Anda di Kementerian Komunikasi kami, berikan kami kontak lokal, tunjuk seorang petugas keluhan, dan namakan seseorang untuk regulasi mandiri. TikTok, Viber, dan lainnya berhasil memenuhi persyaratan dasar ini, tetapi Meta? Tidak, mereka tidak peduli.

Menteri Gurung tidak main-main: "Kami berulang kali meminta mereka untuk mematuhi, tetapi mereka mengabaikan kami." Sesederhana itu. Mengapa Nepal harus membiarkan perusahaan asing beroperasi tanpa akuntabilitas di negara mereka?

Sementara pemerintah mengklaim ini tentang menghentikan berita palsu dan kejahatan siber, mari kita jujur - kemungkinan ada lebih banyak yang terjadi. Pemerintah di seluruh dunia semakin memperketat kontrol atas ruang digital, dan tidak selalu dengan niat yang murni. India telah melakukannya, China telah menyempurnakannya, dan sekarang Nepal bergabung dalam pesta.

Saya penasaran bagaimana 27 juta netizen Nepal ini akan bereaksi ketika mereka bangun dan menemukan Facebook, WhatsApp, dan Instagram hilang. Apakah mereka akan beradaptasi? Mencari alternatif? Atau akankah tekanan publik memaksa Meta untuk akhirnya mengikuti aturan?

Ironisnya, Meta sebenarnya bisa dengan mudah menghindari ini dengan hanya mendaftar seperti yang dilakukan orang lain. Arrogansi mereka mengakibatkan kehilangan seluruh pasar.

Kritikus seperti Manish Jha mengemukakan poin yang adil - regulasi seharusnya tidak menjadi sensor. Ada batas tipis antara akuntabilitas dan kontrol, dan pemerintah memiliki kebiasaan melintasi batas tersebut ketika itu menguntungkan mereka.

Ini bukan hanya tentang Nepal. Ini adalah gambaran awal dari pertempuran yang akan datang antara kedaulatan nasional dan platform digital yang telah beroperasi seperti negara independen terlalu lama. Hari-hari perusahaan teknologi mengabaikan hukum lokal sudah dihitung, dan Nepal baru saja menekankan poin tersebut.