Grimes Mengundang Para Penggemarnya untuk Menciptakan Musik dengan AI Menggunakan Suaranya

Saya menemukan kemarin bahwa Grimes, artis Kanada yang selalu bermain dengan batas-batas teknologi, sekarang menawarkan penggemarnya untuk membuat musik mereka sendiri menggunakan versi AI dari suaranya. Sejujurnya, ini sekaligus mempesona dan mengganggu.

Dia mengumumkan di Twitter bahwa dia akan membagikan 50% dari royalti dengan para pencipta yang lagu-lagunya menjadi "viral". Tentu saja, dia bisa menghadapi kebebasan ini karena dia tidak terikat pada label mana pun - sebuah kemewahan yang hanya bisa dimiliki oleh sedikit artis.

Satu-satunya batasan? Tidak ada konten "beracun" - tidak ada kekerasan, Nazi, atau politik. Tapi siapa yang menentukan apa yang "beracun"? Batasan ini tampaknya sangat kabur, dan saya ragu bahwa moderasi benar-benar efektif.

Tentu saja, mantan kekasih Musk menyukai jenis eksperimen teknologi ini. Dia mengklaim ingin "open-sourcer" seni, tetapi saya bertanya-tanya apakah itu hanya cara untuk menghasilkan konten secara gratis sambil mempertahankan setengah dari keuntungan.

Alat-alat AI ini sekarang dapat meniru suara dari penyanyi terkenal mana pun. Kita telah melihat apa yang terjadi dengan lagu AI dari "Drake" dan "The Weeknd" yang menjadi hit sebelum ditarik oleh Universal Music. Namun, Grimes, dia memberikan restunya.

Saya benar-benar bertanya-tanya apakah kita tidak sedang menyaksikan akhir dari artis manusia. Mengapa membayar musisi ketika mesin dapat melakukan pekerjaan itu? Mungkin ini keren bagi penggemar, tetapi bencana bagi industri musik yang sudah rentan.

Dan kemudian, apakah suara sintetis benar-benar bisa menyampaikan emosi dari penampilan yang nyata? Saya sangat meragukannya. Tapi ya, saya rasa itu akan menghasilkan banyak crypto untuk Nona Grimes sementara para seniman sejati kesulitan...