Memahami Biaya Gas: Cara Menghitung dan Mengoptimalkan Biaya Transaksi di Blockchain

Biaya gas merupakan aspek fundamental dari transaksi blockchain, berfungsi sebagai pembayaran kepada validator yang menjalankan operasi seperti eksekusi kontrak atau transfer token. Setiap transaksi di jaringan blockchain mengkonsumsi sumber daya komputasi, dan validator harus menanggung biaya ini. Untuk mendorong partisipasi mereka di jaringan, pengguna harus membayar biaya—yang umumnya dikenal sebagai Biaya Gas.

Apa Itu Biaya Gas?

Biaya gas bervariasi tergantung pada jaringan blockchain yang digunakan. Misalnya, transaksi Ethereum memerlukan ETH, sementara transaksi di BNB Chain mengonsumsi BNB. Biaya ini berlaku untuk semua aktivitas blockchain, termasuk transaksi, eksekusi kontrak pintar, interaksi DApp, dan operasi penyimpanan data.

Validator mengonfirmasi transaksi dan menentukan transaksi mana yang masuk ke blok baru. Penting untuk dicatat bahwa biaya dikenakan terlepas dari apakah transaksi berhasil atau gagal. Ini terjadi karena validator tetap harus memverifikasi dan mengeksekusi upaya transaksi, yang menghabiskan sumber daya komputasi terlepas dari hasil.

Tujuan Biaya Gas

Biaya gas memiliki dua fungsi penting dalam ekosistem blockchain:

1. Keberlanjutan Jaringan: Mereka memastikan jaringan blockchain terus beroperasi dengan memberikan insentif bagi validator untuk memverifikasi transaksi.
2. Perlindungan Keamanan: Mereka membantu mencegah perilaku transaksi yang berbahaya dengan memberlakukan biaya pada penggunaan jaringan

Namun, selama periode kemacetan jaringan, biaya gas dapat meningkat secara signifikan, menciptakan tantangan bagi pengguna yang ingin menyelesaikan transaksi dengan biaya yang wajar.

Mengapa Biaya Gas Berfluktuasi?

Dua faktor utama menentukan jumlah biaya gas:

Kompleksitas Transaksi

Kompleksitas transaksi atau kontrak secara langsung mempengaruhi biaya gas. Operasi yang lebih kompleks—seperti yang melibatkan beberapa transaksi dalam satu eksekusi kontrak—biasanya menghasilkan biaya gas yang lebih tinggi.

Kongesti Jaringan

Ketika jaringan blockchain mengalami kemacetan akibat volume transaksi yang tinggi, biaya gas meningkat. Validator secara alami memprioritaskan transaksi yang menawarkan biaya gas lebih tinggi untuk memaksimalkan imbalan mereka, menciptakan pasar biaya yang kompetitif.

Cara Memantau Biaya Gas

Menggunakan MetaMask sebagai contoh, pengguna dapat melihat perkiraan biaya di layar konfirmasi transaksi dan memilih opsi untuk meningkatkan biaya gas untuk kecepatan pemrosesan yang lebih cepat.

Setelah mengirimkan transaksi, layanan seperti Etherscan memungkinkan pengguna untuk memeriksa biaya gas yang tepat dengan mencari hash transaksi.

Rumus dasar untuk biaya transaksi adalah: Biaya Transaksi (Biaya Tx) = Batas Gas × Harga Gas

Apa itu Harga Gas?

Harga Gas mewakili berapa banyak cryptocurrency yang bersedia dibayar pengguna per unit gas. Di Ethereum, ini biasanya diukur dalam Gwei (1 Gwei = 0.000000001 ETH). Menetapkan Harga Gas pada 20 Gwei berarti membayar 0.00000002 ETH per unit gas.

Pengaturan Harga Gas yang lebih tinggi menghasilkan validasi transaksi yang lebih cepat, karena validator memprioritaskan transaksi yang menawarkan imbalan lebih besar. Sebaliknya, mengatur Harga Gas yang lebih rendah mengurangi biaya tetapi dapat mengakibatkan waktu pemrosesan yang lebih lama.

Apa itu Gas Limit?

Batas Gas mewakili jumlah maksimum unit gas yang bersedia dihabiskan pengguna untuk sebuah transaksi. Batas ini membantu melindungi dari kesalahan yang tidak terduga dalam eksekusi kontrak. Namun, hanya mengurangi Batas Gas bukanlah cara yang efektif untuk menurunkan biaya jika transaksi Anda memerlukan lebih banyak sumber daya.

Pengguna harus menyertakan gas yang cukup untuk menutupi sumber daya komputasi yang diperlukan; jika tidak, transaksi akan gagal dengan kesalahan "Out of Gas". Bahkan transaksi yang gagal akan dikenakan biaya sebagai kompensasi atas kerja validator.

Jika sebuah transaksi selesai tanpa menggunakan seluruh Batas Gas, hanya gas yang benar-benar digunakan yang dikenakan biaya. Oleh karena itu, biaya transaksi maksimum yang mungkin sama dengan Batas Gas × Harga Gas.

Transfer standar di Ethereum biasanya memerlukan Batas Gas sebesar 21.000 unit.

Memahami Biaya Gas Melalui Analogi

Pertimbangkan analogi pengisian bahan bakar mobil:

• Gas Limit seperti jumlah galon yang dibutuhkan untuk perjalanan Anda
• Harga Gas adalah seperti biaya per galon
• Biaya total sama dengan galon yang dibutuhkan dikalikan dengan harga per galon

Misalnya, jika mengemudi dari Taipei ke Kaohsiung memerlukan 21.000 galon dengan harga $20 per galon, total biayanya adalah 21.000 × $20 = $420.000.

Dengan cara yang sama, biaya transaksi ETH adalah 21.000 (Gas Limit) × 20 Gwei (Gas Price) = 420.000 Gwei = 0.00042 ETH.

Strategi Manajemen Biaya Gas

Saat mengelola biaya gas, pengguna dapat mengadopsi pendekatan yang berbeda berdasarkan urgensi transaksi mereka:

• Untuk transaksi mendesak: Atur Harga Gas yang lebih tinggi untuk memprioritaskan transaksi Anda di depan transaksi lain dengan pengaturan Harga Gas yang lebih rendah
• Untuk transaksi yang tidak mendesak: Atur Harga Gas yang memadai yang cukup untuk validasi akhirnya tanpa membayar biaya premium

Alat blockchain modern seperti Gas Estimator dari Blocknative dan Gas Tracker dari BlockWallet dapat membantu pengguna mengoptimalkan pengaturan biaya gas mereka dengan menyediakan data jaringan waktu nyata dan pengaturan transaksi yang dapat disesuaikan untuk berbagai tingkat prioritas.

Dengan memahami bagaimana biaya gas bekerja di berbagai jaringan blockchain, pengguna dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang kapan dan bagaimana melakukan transaksi mereka sambil meminimalkan biaya.