Efek Lindy dan Blockchain? Sebuah Tinjauan Kritis

Teori Efek Lindy memikat saya, tetapi juga membuat saya mempertanyakan banyak hal. Ide ini menunjukkan bahwa semakin lama sesuatu ada, semakin besar kemungkinan untuk terus ada. Dan tentu saja, jujur, saya rasa itu adalah pengamatan yang cukup jelas yang coba dibungkus dalam teori yang canggih.

Para aktor Broadway mulai memperhatikannya di Lindy Deli di New York, dan kemudian Nassim Taleb ( orang itu yang selalu tampak memiliki jawaban untuk segalanya ) meresmikannya. Menariknya, bagaimana prinsip ini menetapkan hubungan non-linear antara usia dan harapan hidup yang tersisa. Pada dasarnya, apa yang telah bertahan lama telah melewati seribu ujian.

Tapi mari kita bahas apa yang benar-benar penting: bagaimana ini mempengaruhi dunia kripto?

Jika kita menerapkan teori ini, Bitcoin, yang sudah ada sejak 2009, seharusnya menjadi kripto paling terpercaya dan dengan potensi bertahan hidup di masa depan yang terbesar. Dan ya, ia telah bertahan dari penurunan brutal, serangan dari segala jenis, dan masih ada, sebagai yang teratas dalam kapitalisasi pasar.

Pada 6 Maret, harganya mencapai 69.210 dolar sementara emas juga mencetak rekor. Sebuah kebetulan yang membuat saya berpikir apakah kita benar-benar berada di depan "emas digital" seperti yang banyak dipromosikan, atau jika ini hanya tren lain yang pada akhirnya akan jatuh seperti banyak tren lainnya.

Apa yang mengganggu saya tentang pidato ini adalah bahwa itu tampaknya membenarkan semacam konservatisme finansial. "Tetaplah dengan Bitcoin dan Ethereum karena sudah ada lebih lama". Tetapi, apakah semua inovasi tidak pernah baru pada suatu waktu? Jika kita semua menerapkan Efek Lindy pada tahun 2010, tidak ada yang akan berinvestasi di "mata uang digital aneh".

Dan meskipun Bitcoin telah menunjukkan ketahanan, ia juga menunjukkan batasan teknis yang jelas yang telah diselesaikan oleh proyek-proyek yang lebih baru. Skalabilitasnya masih menjadi masalah, dan solusi seperti Lightning Network belum berhasil seperti yang diharapkan.

Hukum Metcalfe ( yang menyatakan bahwa nilai suatu jaringan meningkat secara eksponensial dengan jumlah pengguna) melengkapi Efek Lindy, tetapi menambahkan lapisan kompleksitas lain. Apa gunanya jika sesuatu telah ada selama bertahun-tahun jika jaringan penggunanya kecil?

Bagi para investor, ini menimbulkan dilema: apakah bertaruh pada yang sudah mapan atau yang inovatif? Secara pribadi, saya percaya bahwa keseimbangan terletak pada pengakuan akan nilai ketahanan tetapi tanpa terjebak dalam pemikiran bahwa yang lama selalu lebih baik.

Pasar crypto dipenuhi dengan proyek menarik yang, meskipun baru, dapat menawarkan solusi revolusioner. Membatasi opsi kita dengan teori yang pada dasarnya mengatakan "yang lama mungkin akan bertahan lebih lama" tampaknya merupakan cara yang sangat terbatas untuk melihat keadaan.

Pada akhirnya, Efek Lindy memiliki nilai, tetapi seharusnya bukan satu-satunya kriteria untuk membuat keputusan dalam ruang yang begitu dinamis dan terus berkembang seperti blockchain.