DAO—apakah benar ini adalah bentuk pemerintahan yang sempurna dalam dunia Blockchain?

Ketika berbicara tentang DAO, saya selalu merasa bahwa dunia blockchain terlalu mengagungkan bentuk pemerintahan desentralisasi yang disebut ini. Meskipun secara teori terdengar sangat indah, apakah dalam praktiknya benar-benar seajaib itu? Mari saya tinjau kembali konsep ini dari sudut pandang saya.

Kita jangan terburu-buru untuk bergabung dengan gelombang spekulasi ini. DAO dipuji sebagai solusi tata kelola tertinggi di dunia Blockchain, tetapi pada dasarnya hanya merupakan bentuk organisasi yang beroperasi berdasarkan kontrak pintar, di mana anggota membuat keputusan melalui pemungutan suara. Kedengarannya sangat megah, tetapi dalam praktiknya sering kali tidak berjalan semulus yang dipromosikan.

DAO itu sebenarnya apa sih?

Secara sederhana, DAO adalah komunitas online yang terdiri dari sekelompok orang yang memegang jenis token yang sama, mereka menggunakan teknologi Blockchain untuk mengelola dana dan membuat keputusan. Di permukaan, ini memberikan suara kepada setiap orang, tetapi jangan tertipu oleh penampilan—kekuasaan yang sebenarnya seringkali dipegang oleh segelintir pemegang besar.

Mark Cuban menyebutnya sebagai "kombinasi kapitalisme dan progresivisme"? Tolonglah, ini hanya alat lain untuk membuat orang kaya menjadi lebih kaya. Ketika Anda melihat skema distribusi token itu, Anda akan mengerti—sebagian besar kekuasaan dan keuntungan pada akhirnya tetap mengalir ke investor awal dan tim pendiri.

Cara Kerja DAO

DAO bergantung pada kontrak pintar untuk secara otomatis melaksanakan keputusan, terdengar keren, tetapi kode kontrak pintar ditulis oleh manusia, dan sering kali hanya sedikit elit teknis yang dapat memahaminya. Apa yang disebut "otomatis" ini sebenarnya penuh dengan kemungkinan manipulasi manusia.

Meskipun DAO memang memungkinkan peserta untuk memberikan suara, apakah Anda benar-benar percaya bahwa pemegang biasa memiliki waktu dan pengetahuan profesional untuk mengevaluasi setiap proposal? Sebagian besar orang sama sekali tidak akan berpartisipasi dalam pemungutan suara, atau mengikuti pemimpin opini secara membabi buta, yang menyebabkan sentralisasi dalam tata kelola—bertentangan dengan prinsip desentralisasi yang diklaim.

Jenis DAO

Apakah itu DAO? Hanya sekedar trik pemasaran yang memberikan proyek DeFi tampilan demokratis.

Risiko DAO? Investor ritel memiliki hak suara tetapi jumlah dana terlalu kecil, keputusan besar tetap dikendalikan oleh investor besar.

Mendukung DAO? Terlihat mulia, tetapi aliran dana sering kali tergantung pada siapa yang memiliki jaringan lebih luas dan promosi yang lebih kuat.

Social DAO? Klub online yang bergabung dengan biaya, sebenarnya berapa nilainya? Selain memenuhi rasa ingin tahu segelintir orang, saya tidak melihat ada kegunaan praktis.

Mengoleksi DAO? Memecah NFT yang mahal menjadi bagian kecil untuk dijual kepada ritel, tetapi siapa yang memiliki kekuasaan untuk memutuskan kapan menjualnya?

Analisis Kasus DAO Populer

Uniswap mengalokasikan 60% token untuk komunitas? Kedengarannya sangat dermawan, tetapi sebenarnya likuiditas awal dan kekuasaan berbicara masih terpusat di tangan tim dan investor.

Decentraland ingin menciptakan "dunia virtual yang sepenuhnya desentralisasi"? Siapa yang akan menentukan standar moderasi konten? Perilaku dan ucapan para pemegang besar itulah yang menjadi hukum.

Aave memperkenalkan konsep "penjaga" untuk mencegah proposal jahat—bukankah ini secara tidak langsung mengakui bahwa desentralisasi sepenuhnya memiliki risiko?

ConstitutionDAO gagal mendapatkan dokumen konstitusi, tetapi harga tokennya melonjak—ini hanyalah alat spekulasi lain yang menyamar di balik idealisme.

Masalah Praktis DAO

Secara superficial, DAO memiliki keunggulan dalam hal demokratisasi, transparansi, dan keamanan, tetapi sebenarnya mereka menghadapi tantangan yang serius:

Dilema regulasi: Tidak ada yang bertanggung jawab, jika terjadi masalah, kepada siapa korban harus mencari?

Konsentrasi kekuasaan: Di sebagian besar DAO, beberapa pemilik besar dapat mengendalikan seluruh sistem.

Ambang suara: Banyak DAO memerlukan proporsi suara yang tinggi untuk menyetujui proposal, yang mengakibatkan efisiensi yang rendah.

Vulnerabilitas kode: sebuah kesalahan dapat menyebabkan seluruh DAO runtuh, kasus serangan The DAO pada tahun 2016 masih teringat.

Terlepas dari seberapa inovatif bentuk pemerintahan yang ada, pada akhirnya akan menghadapi masalah ketidaksetaraan kekuasaan di dunia nyata. DAO mungkin dapat mengurangi beberapa kelemahan, tetapi itu tidak bisa dianggap sebagai obat mujarab. Dunia Blockchain perlu menghadapi tantangan ini dengan sikap yang lebih pragmatis dan lebih rendah hati, bukan terus-menerus mengobarkan visi utopis yang sempurna.

Kita tidak perlu menyembah teknologi baru secara membabi buta, tetapi menyadari bahwa setiap bentuk organisasi manusia memiliki batasannya, dan berdasarkan itu mencari perbaikan yang bertahap. DAO mungkin memiliki nilai, tetapi jangan terjebak oleh janji-janji kosong itu.