Pada tahun 2008, saya memikirkan tentang seorang tokoh misterius yang menerbitkan makalah putih Bitcoin. Satoshi Nakamoto — nama itu sekarang telah menjadi legenda dan menjadi sosok mitos di dunia koin.
Minggu lalu, Bitcoin yang dimilikinya berhasil menembus batas 100 ribu dolar, dan Satoshi tiba-tiba muncul dalam daftar 10 orang terkaya di dunia. Bagi saya, ini memiliki makna lebih dari sekadar angka. Ironis bahwa seorang penemu revolusioner yang memilih untuk tetap anonim berdiri sejajar dengan miliarder yang terlihat seperti Zuckerberg dan Musk.
Diperkirakan 1,1 juta BTC dimiliki oleh Satoshi. Dengan harga saat ini, itu setara dengan 119 miliar dolar. Kekayaan yang besar ini mengangkatnya ke posisi kedua setelah raja mode Spanyol Amancio Ortega, mengalahkan mantan presiden Microsoft, Steve Ballmer.
Menariknya, kekayaan ini tidak pernah dipindahkan. Selama lebih dari 10 tahun, dompet raksasa itu tetap diam. Saya sering berpikir — apakah dia masih hidup? Apakah dia kehilangan kuncinya? Atau mungkin, dia hanya menghargai ideologi lebih dari kekayaan?
Jika harga Bitcoin terus naik, Satoshi mungkin akan semakin menduduki posisi atas. Untuk mengalahkan Mark Zuckerberg, dibutuhkan sekitar 200.000 dolar/BTC, dan untuk melampaui Elon Musk, lebih dari 310.000 dolar diperlukan. Beberapa tahun lalu ini hanya lelucon, tetapi sekarang semakin terlihat nyata.
Apa yang paling menarik bagi saya adalah dampak psikologis yang ditimbulkan oleh situasi ini terhadap elit keuangan tradisional. Kekayaan mereka didasarkan pada saham, properti, dan penguasaan perusahaan, tetapi kekayaan Satoshi berasal dari sistem koin baru yang ia ciptakan sendiri. Itu adalah bentuk perlawanan terhadap sistem yang ada.
Meskipun Satoshi tidak menggunakan kekayaan ini, keberadaannya telah memberikan bayangan panjang di dunia keuangan. Itu adalah indikator hantu yang erat terkait dengan jejak liar Bitcoin.
Terlepas dari apakah Satoshi Nakamoto masih hidup atau tidak, ciptaannya jelas sedang membentuk kembali lanskap kekayaan dunia. Perjalanan dari anonimitas menuju posisi dominan yang imajiner mencerminkan betapa senyapnya aset digital mengubah peta kekayaan dunia.
Saat kita berpartisipasi dalam eksperimen yang disebut Bitcoin, penciptanya masih tersembunyi dalam kegelapan. Dan kehenangannya menunjukkan kekuatan sejati dari sistem yang dia ciptakan—yang telah melampaui satu orang dan kini menjadi bagian penting dari ekonomi dunia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Satoshi Nakamoto: Dari Jenius Anonim Menjadi Miliarder Dunia
Pada tahun 2008, saya memikirkan tentang seorang tokoh misterius yang menerbitkan makalah putih Bitcoin. Satoshi Nakamoto — nama itu sekarang telah menjadi legenda dan menjadi sosok mitos di dunia koin.
Minggu lalu, Bitcoin yang dimilikinya berhasil menembus batas 100 ribu dolar, dan Satoshi tiba-tiba muncul dalam daftar 10 orang terkaya di dunia. Bagi saya, ini memiliki makna lebih dari sekadar angka. Ironis bahwa seorang penemu revolusioner yang memilih untuk tetap anonim berdiri sejajar dengan miliarder yang terlihat seperti Zuckerberg dan Musk.
Diperkirakan 1,1 juta BTC dimiliki oleh Satoshi. Dengan harga saat ini, itu setara dengan 119 miliar dolar. Kekayaan yang besar ini mengangkatnya ke posisi kedua setelah raja mode Spanyol Amancio Ortega, mengalahkan mantan presiden Microsoft, Steve Ballmer.
Menariknya, kekayaan ini tidak pernah dipindahkan. Selama lebih dari 10 tahun, dompet raksasa itu tetap diam. Saya sering berpikir — apakah dia masih hidup? Apakah dia kehilangan kuncinya? Atau mungkin, dia hanya menghargai ideologi lebih dari kekayaan?
Jika harga Bitcoin terus naik, Satoshi mungkin akan semakin menduduki posisi atas. Untuk mengalahkan Mark Zuckerberg, dibutuhkan sekitar 200.000 dolar/BTC, dan untuk melampaui Elon Musk, lebih dari 310.000 dolar diperlukan. Beberapa tahun lalu ini hanya lelucon, tetapi sekarang semakin terlihat nyata.
Apa yang paling menarik bagi saya adalah dampak psikologis yang ditimbulkan oleh situasi ini terhadap elit keuangan tradisional. Kekayaan mereka didasarkan pada saham, properti, dan penguasaan perusahaan, tetapi kekayaan Satoshi berasal dari sistem koin baru yang ia ciptakan sendiri. Itu adalah bentuk perlawanan terhadap sistem yang ada.
Meskipun Satoshi tidak menggunakan kekayaan ini, keberadaannya telah memberikan bayangan panjang di dunia keuangan. Itu adalah indikator hantu yang erat terkait dengan jejak liar Bitcoin.
Terlepas dari apakah Satoshi Nakamoto masih hidup atau tidak, ciptaannya jelas sedang membentuk kembali lanskap kekayaan dunia. Perjalanan dari anonimitas menuju posisi dominan yang imajiner mencerminkan betapa senyapnya aset digital mengubah peta kekayaan dunia.
Saat kita berpartisipasi dalam eksperimen yang disebut Bitcoin, penciptanya masih tersembunyi dalam kegelapan. Dan kehenangannya menunjukkan kekuatan sejati dari sistem yang dia ciptakan—yang telah melampaui satu orang dan kini menjadi bagian penting dari ekonomi dunia.