Sejak tahun 1893, Amerika Serikat telah mengalami 19 resesi ekonomi, dan resesi tahun 1990 terutama layak untuk kita renungkan. Sebagai seorang investor yang telah mengalami beberapa gejolak ekonomi, saya harus mengatakan bahwa resesi tahun 1990 sebenarnya adalah titik balik yang terabaikan, yang mengungkapkan cacat serius dalam regulasi keuangan.
Mari kita hadapi kenyataan: krisis simpan pinjam adalah bencana buatan manusia yang sepenuhnya! Pada saat itu, lebih dari 2900 lembaga keuangan bangkrut, dengan kerugian aset mencapai 920 miliar dolar AS, yang merupakan 19% dari PDB saat itu! Ini bukan siklus ekonomi alami, melainkan hasil yang tak terhindarkan dari pelonggaran regulasi yang gila.
Saya ingat saat pemerintah Reagan melonggarkan regulasi lembaga S&L, memungkinkan mereka untuk berinvestasi berisiko tinggi seperti penjudi. Apa yang terjadi? 1300 lembaga tabungan dan pinjaman ambruk, membawa serta aset senilai 620 miliar USD. "Para ahli keuangan" yang konon ini sama sekali tidak mengerti apa itu pengendalian risiko!
Dan ketika Irak menginvasi Kuwait, situasinya semakin memburuk. Harga minyak melonjak, dan kepanikan di pasar semakin meningkat. Banyak orang mungkin tidak tahu, ketika lembaga keuangan bangkrut secara besar-besaran, sebenarnya mereka sedang menarik uang dari pasar, dan dampaknya jauh lebih mematikan daripada QT yang dilakukan oleh para trader berpakaian jas di Wall Street.
Kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve meskipun mengendalikan inflasi, tetapi juga membuat biaya pinjaman melambung. Sementara itu, gelembung pasar properti pecah, dan perusahaan terjebak dalam gelombang kebangkrutan. Ini secara sempurna menunjukkan bagaimana keruntuhan sistem keuangan dengan cepat menyebar ke setiap sudut ekonomi riil.
Dari sejarah, setiap kali ada resesi yang melibatkan kebangkrutan lembaga keuangan besar selalu sangat parah. Krisis subprime 2008 adalah bukti lain. Ketika lembaga yang mengendalikan denyut nadi ekonomi runtuh, likuiditas pasar akan cepat mengering.
Saat ini, Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda kelemahan, dengan pertumbuhan PDB kuartal pertama hanya 1,6%, jauh di bawah ekspektasi. Siapa yang tahu apakah sejarah akan terulang kembali? Yang saya tahu, ketika sistem keuangan tidak stabil, orang biasa selalu menjadi yang pertama membayar harganya.
Teman-teman di Taiwan, sebelum berinvestasi, ingatlah pelajaran sejarah ini!
Catatan: Artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi, bukan saran investasi profesional.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Resesi Ekonomi Amerika Serikat 1990: Dua Pukulan dari Keruntuhan Keuangan dan Gejolak Minyak
Sejak tahun 1893, Amerika Serikat telah mengalami 19 resesi ekonomi, dan resesi tahun 1990 terutama layak untuk kita renungkan. Sebagai seorang investor yang telah mengalami beberapa gejolak ekonomi, saya harus mengatakan bahwa resesi tahun 1990 sebenarnya adalah titik balik yang terabaikan, yang mengungkapkan cacat serius dalam regulasi keuangan.
Mari kita hadapi kenyataan: krisis simpan pinjam adalah bencana buatan manusia yang sepenuhnya! Pada saat itu, lebih dari 2900 lembaga keuangan bangkrut, dengan kerugian aset mencapai 920 miliar dolar AS, yang merupakan 19% dari PDB saat itu! Ini bukan siklus ekonomi alami, melainkan hasil yang tak terhindarkan dari pelonggaran regulasi yang gila.
Saya ingat saat pemerintah Reagan melonggarkan regulasi lembaga S&L, memungkinkan mereka untuk berinvestasi berisiko tinggi seperti penjudi. Apa yang terjadi? 1300 lembaga tabungan dan pinjaman ambruk, membawa serta aset senilai 620 miliar USD. "Para ahli keuangan" yang konon ini sama sekali tidak mengerti apa itu pengendalian risiko!
Dan ketika Irak menginvasi Kuwait, situasinya semakin memburuk. Harga minyak melonjak, dan kepanikan di pasar semakin meningkat. Banyak orang mungkin tidak tahu, ketika lembaga keuangan bangkrut secara besar-besaran, sebenarnya mereka sedang menarik uang dari pasar, dan dampaknya jauh lebih mematikan daripada QT yang dilakukan oleh para trader berpakaian jas di Wall Street.
Kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve meskipun mengendalikan inflasi, tetapi juga membuat biaya pinjaman melambung. Sementara itu, gelembung pasar properti pecah, dan perusahaan terjebak dalam gelombang kebangkrutan. Ini secara sempurna menunjukkan bagaimana keruntuhan sistem keuangan dengan cepat menyebar ke setiap sudut ekonomi riil.
Dari sejarah, setiap kali ada resesi yang melibatkan kebangkrutan lembaga keuangan besar selalu sangat parah. Krisis subprime 2008 adalah bukti lain. Ketika lembaga yang mengendalikan denyut nadi ekonomi runtuh, likuiditas pasar akan cepat mengering.
Saat ini, Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda kelemahan, dengan pertumbuhan PDB kuartal pertama hanya 1,6%, jauh di bawah ekspektasi. Siapa yang tahu apakah sejarah akan terulang kembali? Yang saya tahu, ketika sistem keuangan tidak stabil, orang biasa selalu menjadi yang pertama membayar harganya.
Teman-teman di Taiwan, sebelum berinvestasi, ingatlah pelajaran sejarah ini!
Catatan: Artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi, bukan saran investasi profesional.