Laporan internal terbaru dari The Federal Reserve (FED) menarik perhatian luas di kalangan keuangan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pada September 2025, sistem perbankan besar di Amerika Serikat mungkin menghadapi risiko yang lebih parah daripada krisis keuangan global 2008.
Laporan ini memperkenalkan indikator baru "modal ekonomi" untuk mengevaluasi kesehatan bank. Data menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir, tingkat modal ekonomi bank besar menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan, yang berarti bahwa kemampuan pembayaran mereka yang sebenarnya sedang melemah. Pada saat yang sama, basis simpanan bank juga semakin rapuh.
Perlu dicatat bahwa ketergantungan bank-bank besar pada "simpanan yang tidak diinvestasikan" semakin meningkat, yang membuat dasar pembiayaan mereka menjadi kurang stabil. Selain itu, bank juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk tekanan pembiayaan kembali properti komersial, meningkatnya tingkat default pada kartu kredit dan pinjaman mobil, kerugian fluktuasi jangka panjang pada sekuritas, serta risiko eksposur derivatif. Faktor-faktor risiko ini telah mengubah krisis perbankan dari pola "ledakan terkonsentrasi" di masa lalu menjadi pola "penyebaran multipoint".
Laporan tersebut juga menunjukkan beberapa masalah struktural yang ada di industri perbankan. Misalnya, mekanisme insentif untuk eksekutif bank menunjukkan cacat, yang dapat menyebabkan mereka terlibat dalam bisnis berisiko tinggi demi mengejar keuntungan jangka pendek. Selain itu, sistem asuransi simpanan yang ada juga menunjukkan keterbatasan, sulit untuk menghadapi kemungkinan krisis sistemik yang mungkin terjadi, dan juga dapat melemahkan mekanisme pengendalian diri pasar.
Laporan ini tanpa diragukan lagi telah membangunkan industri perbankan Amerika Serikat. Bagaimana cara mengelola risiko secara efektif sambil mempertahankan inovasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi tantangan besar yang dihadapi bersama oleh regulator dan industri perbankan. Di masa depan, kita mungkin akan melihat penerapan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat, serta peningkatan menyeluruh terhadap sistem manajemen risiko di dalam industri perbankan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Laporan internal terbaru dari The Federal Reserve (FED) menarik perhatian luas di kalangan keuangan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pada September 2025, sistem perbankan besar di Amerika Serikat mungkin menghadapi risiko yang lebih parah daripada krisis keuangan global 2008.
Laporan ini memperkenalkan indikator baru "modal ekonomi" untuk mengevaluasi kesehatan bank. Data menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir, tingkat modal ekonomi bank besar menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan, yang berarti bahwa kemampuan pembayaran mereka yang sebenarnya sedang melemah. Pada saat yang sama, basis simpanan bank juga semakin rapuh.
Perlu dicatat bahwa ketergantungan bank-bank besar pada "simpanan yang tidak diinvestasikan" semakin meningkat, yang membuat dasar pembiayaan mereka menjadi kurang stabil. Selain itu, bank juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk tekanan pembiayaan kembali properti komersial, meningkatnya tingkat default pada kartu kredit dan pinjaman mobil, kerugian fluktuasi jangka panjang pada sekuritas, serta risiko eksposur derivatif. Faktor-faktor risiko ini telah mengubah krisis perbankan dari pola "ledakan terkonsentrasi" di masa lalu menjadi pola "penyebaran multipoint".
Laporan tersebut juga menunjukkan beberapa masalah struktural yang ada di industri perbankan. Misalnya, mekanisme insentif untuk eksekutif bank menunjukkan cacat, yang dapat menyebabkan mereka terlibat dalam bisnis berisiko tinggi demi mengejar keuntungan jangka pendek. Selain itu, sistem asuransi simpanan yang ada juga menunjukkan keterbatasan, sulit untuk menghadapi kemungkinan krisis sistemik yang mungkin terjadi, dan juga dapat melemahkan mekanisme pengendalian diri pasar.
Laporan ini tanpa diragukan lagi telah membangunkan industri perbankan Amerika Serikat. Bagaimana cara mengelola risiko secara efektif sambil mempertahankan inovasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi tantangan besar yang dihadapi bersama oleh regulator dan industri perbankan. Di masa depan, kita mungkin akan melihat penerapan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat, serta peningkatan menyeluruh terhadap sistem manajemen risiko di dalam industri perbankan.