Data terbaru mengenai Pengeluaran Konsumsi Pribadi Juli di Amerika (PCE) menunjukkan kenaikan yang mengkhawatirkan dalam harga layanan, memperburuk kekhawatiran inflasi di seluruh pasar keuangan. Perkembangan ini bertepatan dengan pelaksanaan langkah-langkah tarif yang mulai menciptakan gelombang ekonomi yang terlihat di berbagai sektor ekonomi Amerika.
Indeks harga PCE, ukuran inflasi kunci yang dipantau secara dekat oleh Federal Reserve, menunjukkan bahwa meskipun pengeluaran konsumen tetap kuat, pertanyaan muncul mengenai keberlanjutan pola pertumbuhan ekonomi ini. Kombinasi kenaikan harga dan memburuknya kondisi pasar tenaga kerja menciptakan lanskap ekonomi yang kompleks yang harus dinavigasi dengan hati-hati oleh para investor.
Reaksi pasar terhadap rilis data PCE terukur tetapi signifikan. Kontrak berjangka saham dan imbal hasil Treasury AS mempersempit kerugian sebelumnya, sementara dolar tetap mempertahankan kekuatannya terhadap mata uang utama. Meskipun ada kekhawatiran inflasi, pelaku pasar terus memperhitungkan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan Septembernya.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang berbicara di simposium ekonomi Jackson Hole, menunjukkan keterbukaan terhadap kemungkinan pengurangan suku bunga bulan depan. Powell secara khusus menyoroti risiko yang meningkat terhadap kondisi lapangan kerja sebagai pertimbangan utama untuk penyesuaian kebijakan moneter. Secara mencolok, ia mengakui bahwa dampak tarif terhadap harga konsumen kini telah menjadi jelas dalam data ekonomi.
Koneksi antara tarif dan inflasi tampaknya semakin terbukti. Menurut analisis ekonomi terbaru, inflasi AS pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat seiring dengan bisnis mulai meneruskan biaya tarif kepada konsumen. IMF juga mencatat bahwa ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda tekanan, dengan tarif yang menambah risiko inflasi yang akan berlanjut hingga 2025.
Sebelum membuat keputusan akhir tentang suku bunga, para pembuat kebijakan Federal Reserve akan memeriksa laporan ekonomi tambahan tentang inflasi dan kondisi lapangan kerja. Poin data yang akan datang ini akan sangat penting dalam menentukan waktu dan skala penyesuaian kebijakan moneter yang mungkin terjadi saat Fed menyeimbangkan kekhawatiran inflasi dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tekanan Inflasi AS Meningkat: Efek Tarif dan Ketidakpastian Ekonomi Mempengaruhi Pasar
Data terbaru mengenai Pengeluaran Konsumsi Pribadi Juli di Amerika (PCE) menunjukkan kenaikan yang mengkhawatirkan dalam harga layanan, memperburuk kekhawatiran inflasi di seluruh pasar keuangan. Perkembangan ini bertepatan dengan pelaksanaan langkah-langkah tarif yang mulai menciptakan gelombang ekonomi yang terlihat di berbagai sektor ekonomi Amerika.
Indeks harga PCE, ukuran inflasi kunci yang dipantau secara dekat oleh Federal Reserve, menunjukkan bahwa meskipun pengeluaran konsumen tetap kuat, pertanyaan muncul mengenai keberlanjutan pola pertumbuhan ekonomi ini. Kombinasi kenaikan harga dan memburuknya kondisi pasar tenaga kerja menciptakan lanskap ekonomi yang kompleks yang harus dinavigasi dengan hati-hati oleh para investor.
Reaksi pasar terhadap rilis data PCE terukur tetapi signifikan. Kontrak berjangka saham dan imbal hasil Treasury AS mempersempit kerugian sebelumnya, sementara dolar tetap mempertahankan kekuatannya terhadap mata uang utama. Meskipun ada kekhawatiran inflasi, pelaku pasar terus memperhitungkan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan Septembernya.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang berbicara di simposium ekonomi Jackson Hole, menunjukkan keterbukaan terhadap kemungkinan pengurangan suku bunga bulan depan. Powell secara khusus menyoroti risiko yang meningkat terhadap kondisi lapangan kerja sebagai pertimbangan utama untuk penyesuaian kebijakan moneter. Secara mencolok, ia mengakui bahwa dampak tarif terhadap harga konsumen kini telah menjadi jelas dalam data ekonomi.
Koneksi antara tarif dan inflasi tampaknya semakin terbukti. Menurut analisis ekonomi terbaru, inflasi AS pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkat seiring dengan bisnis mulai meneruskan biaya tarif kepada konsumen. IMF juga mencatat bahwa ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda tekanan, dengan tarif yang menambah risiko inflasi yang akan berlanjut hingga 2025.
Sebelum membuat keputusan akhir tentang suku bunga, para pembuat kebijakan Federal Reserve akan memeriksa laporan ekonomi tambahan tentang inflasi dan kondisi lapangan kerja. Poin data yang akan datang ini akan sangat penting dalam menentukan waktu dan skala penyesuaian kebijakan moneter yang mungkin terjadi saat Fed menyeimbangkan kekhawatiran inflasi dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi.