WalletConnect sebagai protokol penghubung yang banyak digunakan, selalu dianggap sebagai infrastruktur publik gratis. Namun, rencana pengembangan masa depan yang diusulkan dalam White Paper terbaru telah memicu diskusi hangat di industri. Salah satu yang paling mencolok adalah kemungkinan diperkenalkannya mekanisme pembayaran di sisi aplikasi, yang usulan ini memicu kontroversi di komunitas Aset Kripto.
Konsep baru ini bukan sekadar menambah biaya penggunaan, tetapi bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Dengan cara ini, WalletConnect berharap untuk menghubungkan kebutuhan penggunaan ekosistem dengan nilai koin asli mereka, WCT, secara erat. Secara spesifik, biaya yang dibayarkan oleh aplikasi akan langsung masuk ke dalam kolam hadiah, yang kemudian akan dialokasikan kepada operator node jaringan dan kontributor ekosistem lainnya.
Di balik penerapan mekanisme pembayaran aplikasi adalah pemikiran mendalam tim WalletConnect tentang pengembangan yang berkelanjutan. Memelihara jaringan relay terdistribusi secara global memerlukan investasi dana yang berkelanjutan, termasuk menjaga kinerja tinggi node dan terus meningkatkan infrastruktur. Jika hanya mengandalkan pendanaan dari yayasan, akan sulit untuk memastikan operasi proyek yang stabil dalam jangka panjang. Oleh karena itu, membebankan sebagian biaya kepada pihak yang membutuhkan akan membantu mengubah ekosistem menjadi model yang mandiri.
Model biaya ini terhubung erat dengan model ekonomi token WCT. Seiring dengan semakin banyak aplikasi yang menggunakan layanan WalletConnect dan membayar biaya, ukuran kolam hadiah akan terus tumbuh, yang secara langsung meningkatkan nilai penggunaan token WCT dan permintaan potensial. Siklus positif ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sehat seluruh ekosistem.
Namun, proposal ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Beberapa pengembang dan pengguna khawatir bahwa pengenalan mekanisme berbayar dapat meningkatkan ambang penggunaan, yang berdampak pada popularitas WalletConnect. Selain itu, bagaimana menyeimbangkan standar biaya dan memastikan kepentingan pengembang kecil juga merupakan masalah yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Bagaimanapun, langkah WalletConnect ini mencerminkan eksplorasi proyek blockchain dalam mencari jalur pengembangan yang berkelanjutan. Ini mengajukan pertanyaan penting: bagaimana memastikan keberlanjutan infrastruktur inti sambil mempertahankan keterbukaan dan aksesibilitas? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin akan memiliki dampak yang mendalam pada seluruh ekosistem Web3.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenTherapist
· 09-28 09:51
Satu lagi yang berbayar datang.
Lihat AsliBalas0
DeFiChef
· 09-28 09:49
Zuh, tidak ada yang suka melihat biaya.
Lihat AsliBalas0
potentially_notable
· 09-28 09:47
Gelombang ini dianggap bodoh datang tiba-tiba.
Lihat AsliBalas0
LeekCutter
· 09-28 09:44
Keluarkan uang, tidak ada habisnya bermain orang untuk suckers.
Lihat AsliBalas0
GraphGuru
· 09-28 09:35
Sekali lagi dianggap bodoh
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 09-28 09:23
Satu lagi proyek yang mulai memplay people for suckers.
WalletConnect sebagai protokol penghubung yang banyak digunakan, selalu dianggap sebagai infrastruktur publik gratis. Namun, rencana pengembangan masa depan yang diusulkan dalam White Paper terbaru telah memicu diskusi hangat di industri. Salah satu yang paling mencolok adalah kemungkinan diperkenalkannya mekanisme pembayaran di sisi aplikasi, yang usulan ini memicu kontroversi di komunitas Aset Kripto.
Konsep baru ini bukan sekadar menambah biaya penggunaan, tetapi bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan. Dengan cara ini, WalletConnect berharap untuk menghubungkan kebutuhan penggunaan ekosistem dengan nilai koin asli mereka, WCT, secara erat. Secara spesifik, biaya yang dibayarkan oleh aplikasi akan langsung masuk ke dalam kolam hadiah, yang kemudian akan dialokasikan kepada operator node jaringan dan kontributor ekosistem lainnya.
Di balik penerapan mekanisme pembayaran aplikasi adalah pemikiran mendalam tim WalletConnect tentang pengembangan yang berkelanjutan. Memelihara jaringan relay terdistribusi secara global memerlukan investasi dana yang berkelanjutan, termasuk menjaga kinerja tinggi node dan terus meningkatkan infrastruktur. Jika hanya mengandalkan pendanaan dari yayasan, akan sulit untuk memastikan operasi proyek yang stabil dalam jangka panjang. Oleh karena itu, membebankan sebagian biaya kepada pihak yang membutuhkan akan membantu mengubah ekosistem menjadi model yang mandiri.
Model biaya ini terhubung erat dengan model ekonomi token WCT. Seiring dengan semakin banyak aplikasi yang menggunakan layanan WalletConnect dan membayar biaya, ukuran kolam hadiah akan terus tumbuh, yang secara langsung meningkatkan nilai penggunaan token WCT dan permintaan potensial. Siklus positif ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sehat seluruh ekosistem.
Namun, proposal ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Beberapa pengembang dan pengguna khawatir bahwa pengenalan mekanisme berbayar dapat meningkatkan ambang penggunaan, yang berdampak pada popularitas WalletConnect. Selain itu, bagaimana menyeimbangkan standar biaya dan memastikan kepentingan pengembang kecil juga merupakan masalah yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Bagaimanapun, langkah WalletConnect ini mencerminkan eksplorasi proyek blockchain dalam mencari jalur pengembangan yang berkelanjutan. Ini mengajukan pertanyaan penting: bagaimana memastikan keberlanjutan infrastruktur inti sambil mempertahankan keterbukaan dan aksesibilitas? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin akan memiliki dampak yang mendalam pada seluruh ekosistem Web3.