Hubungan antara penurunan suku bunga dan Bear Market selalu menjadi topik hangat di pasar keuangan. Dengan menganalisis data historis, kami menemukan bahwa hubungan antara keduanya tidaklah semudah hubungan linier.
Melihat kembali, ada tiga periode khas yang patut kita perhatikan:
Pertama adalah periode gelembung internet 2000-2002. Saat itu, kejatuhan saham teknologi menyebabkan indeks Nasdaq jatuh drastis. Federal Reserve segera mengambil langkah pemotongan suku bunga, menurunkan suku bunga dari 6,5% menjadi 1,75%. Namun, ini tidak berhasil meredakan tekanan di pasar keuangan secara efektif. Kasus ini menunjukkan bahwa ketika resesi ekonomi memaksa bank sentral untuk memangkas suku bunga, reaksi pasar mungkin tidak sesuai harapan.
Kedua adalah krisis keuangan global 2007-2009. Krisis subprime memicu gejolak di pasar keuangan global, dengan indeks S&P 500 turun sekitar 50%. Federal Reserve selama periode ini secara signifikan menurunkan suku bunga dari 5,25% menjadi mendekati nol. Menariknya, tepat pada masa gejolak ini, Bitcoin lahir secara diam-diam.
Akhirnya, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Pasar saham global anjlok akibat pandemi, dengan Indeks S&P 500 jatuh 34% dalam waktu singkat. Federal Reserve dengan cepat menurunkan suku bunga dari 1.5%-1.75% menjadi 0-0.25%. Namun, yang mengejutkan adalah, setahun setelah itu, pasar cryptocurrency mengalami bull market super.
Dengan menganalisis kasus-kasus ini, kita dapat meny得出 kesimpulan: tidak ada hubungan sebab-akibat yang pasti antara penurunan suku bunga dan pergerakan pasar. Setiap latar belakang dan faktor pengaruh dari setiap krisis berbeda-beda, sehingga sulit untuk menemukan pola yang universal.
Bagi investor, penting untuk mempertimbangkan lingkungan pasar secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan satu faktor seperti penurunan suku bunga untuk memprediksi arah pasar. Dalam pasar keuangan, menjaga fleksibilitas dan sikap belajar yang berkelanjutan sangat penting.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BagHolderTillRetire
· 6jam yang lalu
Penurunan suku bunga? masukkan posisi! Saya terus Semua
Lihat AsliBalas0
ProxyCollector
· 12jam yang lalu
Anak yang tumbuh di Bear Market memang berbeda.
Lihat AsliBalas0
Degen4Breakfast
· 14jam yang lalu
Kuda tua dan beruang semuanya palsu, hanya btc yang merupakan masa depan.
Lihat AsliBalas0
FreeMinter
· 14jam yang lalu
Sejarah adalah siklus, kita tidak tahu naik turun sampai akhir.
Lihat AsliBalas0
FlatlineTrader
· 14jam yang lalu
Suku Bunga level benar-benar pentingkah? Cukup lihat pasar saja.
Lihat AsliBalas0
FarmToRiches
· 14jam yang lalu
Beruang ini terlalu keras kepala, meskipun turun tetap tidak naik.
Lihat AsliBalas0
MidnightGenesis
· 14jam yang lalu
Melihat data di larut malam, indikator on-chain dari node kelahiran btc tahun itu memang mengungkapkan banyak hal menarik.
Hubungan antara penurunan suku bunga dan Bear Market selalu menjadi topik hangat di pasar keuangan. Dengan menganalisis data historis, kami menemukan bahwa hubungan antara keduanya tidaklah semudah hubungan linier.
Melihat kembali, ada tiga periode khas yang patut kita perhatikan:
Pertama adalah periode gelembung internet 2000-2002. Saat itu, kejatuhan saham teknologi menyebabkan indeks Nasdaq jatuh drastis. Federal Reserve segera mengambil langkah pemotongan suku bunga, menurunkan suku bunga dari 6,5% menjadi 1,75%. Namun, ini tidak berhasil meredakan tekanan di pasar keuangan secara efektif. Kasus ini menunjukkan bahwa ketika resesi ekonomi memaksa bank sentral untuk memangkas suku bunga, reaksi pasar mungkin tidak sesuai harapan.
Kedua adalah krisis keuangan global 2007-2009. Krisis subprime memicu gejolak di pasar keuangan global, dengan indeks S&P 500 turun sekitar 50%. Federal Reserve selama periode ini secara signifikan menurunkan suku bunga dari 5,25% menjadi mendekati nol. Menariknya, tepat pada masa gejolak ini, Bitcoin lahir secara diam-diam.
Akhirnya, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Pasar saham global anjlok akibat pandemi, dengan Indeks S&P 500 jatuh 34% dalam waktu singkat. Federal Reserve dengan cepat menurunkan suku bunga dari 1.5%-1.75% menjadi 0-0.25%. Namun, yang mengejutkan adalah, setahun setelah itu, pasar cryptocurrency mengalami bull market super.
Dengan menganalisis kasus-kasus ini, kita dapat meny得出 kesimpulan: tidak ada hubungan sebab-akibat yang pasti antara penurunan suku bunga dan pergerakan pasar. Setiap latar belakang dan faktor pengaruh dari setiap krisis berbeda-beda, sehingga sulit untuk menemukan pola yang universal.
Bagi investor, penting untuk mempertimbangkan lingkungan pasar secara menyeluruh, bukan hanya mengandalkan satu faktor seperti penurunan suku bunga untuk memprediksi arah pasar. Dalam pasar keuangan, menjaga fleksibilitas dan sikap belajar yang berkelanjutan sangat penting.