Bitcoin sebagai aset digital, jumlah totalnya ditetapkan menjadi 21 juta koin. Namun, seiring berjalannya waktu, sebuah fenomena menarik menarik perhatian para ahli di industri: jumlah Bitcoin yang hilang secara permanen mungkin lebih banyak daripada yang kita bayangkan.
Saat ini, jumlah Bitcoin yang telah ditambang sekitar 19,91 juta koin, dengan sekitar 1 juta koin yang tersisa untuk ditambang. Namun, yang benar-benar menarik untuk dipikirkan adalah, menurut berbagai estimasi, jumlah Bitcoin yang telah hilang secara permanen dan tidak dapat ditemukan mungkin mencapai lebih dari 3 juta koin.
Menurut laporan penelitian dari perusahaan keamanan blockchain BitGo, diperkirakan bahwa pada tahun 2025, sekitar 2,3 juta hingga 4 juta koin Bitcoin akan hilang secara permanen, yang merupakan 11% hingga 18% dari total pasokan. Hasil estimasi dari produsen dompet perangkat keras Ledger mendekati angka ini, yang memperkirakan jumlah Bitcoin yang hilang berada di antara 2,3 juta hingga 3,7 juta koin.
Data dari perusahaan analisis blockchain Glassnode menunjukkan bahwa jumlah Bitcoin yang tidak bergerak dalam jangka panjang atau mungkin telah hilang mencapai 7,7 juta koin. Mengingat berbagai faktor ketidakpastian, estimasi yang lebih konservatif di industri saat ini adalah: sekitar 2,3 juta hingga 4 juta Bitcoin sudah hilang secara permanen.
Ada banyak penyebab mengapa Bitcoin hilang. Yang paling umum adalah pengguna melupakan kunci pribadi atau frasa pemulihan, yang mengakibatkan tidak dapat mengakses aset digital mereka. Selain itu, kerusakan atau kehilangan dompet perangkat keras juga merupakan penyebab penting. Ada juga beberapa situasi di mana pemegang Bitcoin meninggal secara mendadak, tanpa menyampaikan informasi kunci pribadi kepada keluarga.
Mengingat Bitcoin yang sudah hilang ini, jumlah Bitcoin yang sebenarnya beredar di pasar mungkin hanya antara 12 juta hingga 17 juta koin. Fenomena ini tentu akan memiliki dampak yang mendalam pada kelangkaan dan nilai Bitcoin.
Pendiri Bitcoin, Satoshi Nakamoto, pernah menjawab pertanyaan komunitas tentang kehilangan Bitcoin pada tahun 2010. Pandangannya masih banyak dibahas hingga saat ini, mencerminkan ketahanan dan pentingnya masalah ini.
Seiring dengan perkembangan Bitcoin, cara yang lebih baik untuk melindungi dan mengelola aset digital akan menjadi tantangan penting yang dihadapi oleh pengguna dan industri. Pada saat yang sama, kelangkaan ini juga dapat mendorong pertumbuhan nilai Bitcoin lebih lanjut, menjadikannya peran yang semakin penting dalam ekonomi digital.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Anon4461
· 09-20 09:52
Dianggap Bodoh waktu sudah tiba
Lihat AsliBalas0
TradFiRefugee
· 09-20 09:45
Eh, ini kan semua adalah Informasi menguntungkan?
Lihat AsliBalas0
GateUser-9f682d4c
· 09-20 09:31
Ah, sayang sekali tidak menerima warisan beberapa juta koin itu.
Lihat AsliBalas0
LightningSentry
· 09-20 09:31
Baru tahu btc hilang begitu banyak, memang ada alasannya.
Bitcoin sebagai aset digital, jumlah totalnya ditetapkan menjadi 21 juta koin. Namun, seiring berjalannya waktu, sebuah fenomena menarik menarik perhatian para ahli di industri: jumlah Bitcoin yang hilang secara permanen mungkin lebih banyak daripada yang kita bayangkan.
Saat ini, jumlah Bitcoin yang telah ditambang sekitar 19,91 juta koin, dengan sekitar 1 juta koin yang tersisa untuk ditambang. Namun, yang benar-benar menarik untuk dipikirkan adalah, menurut berbagai estimasi, jumlah Bitcoin yang telah hilang secara permanen dan tidak dapat ditemukan mungkin mencapai lebih dari 3 juta koin.
Menurut laporan penelitian dari perusahaan keamanan blockchain BitGo, diperkirakan bahwa pada tahun 2025, sekitar 2,3 juta hingga 4 juta koin Bitcoin akan hilang secara permanen, yang merupakan 11% hingga 18% dari total pasokan. Hasil estimasi dari produsen dompet perangkat keras Ledger mendekati angka ini, yang memperkirakan jumlah Bitcoin yang hilang berada di antara 2,3 juta hingga 3,7 juta koin.
Data dari perusahaan analisis blockchain Glassnode menunjukkan bahwa jumlah Bitcoin yang tidak bergerak dalam jangka panjang atau mungkin telah hilang mencapai 7,7 juta koin. Mengingat berbagai faktor ketidakpastian, estimasi yang lebih konservatif di industri saat ini adalah: sekitar 2,3 juta hingga 4 juta Bitcoin sudah hilang secara permanen.
Ada banyak penyebab mengapa Bitcoin hilang. Yang paling umum adalah pengguna melupakan kunci pribadi atau frasa pemulihan, yang mengakibatkan tidak dapat mengakses aset digital mereka. Selain itu, kerusakan atau kehilangan dompet perangkat keras juga merupakan penyebab penting. Ada juga beberapa situasi di mana pemegang Bitcoin meninggal secara mendadak, tanpa menyampaikan informasi kunci pribadi kepada keluarga.
Mengingat Bitcoin yang sudah hilang ini, jumlah Bitcoin yang sebenarnya beredar di pasar mungkin hanya antara 12 juta hingga 17 juta koin. Fenomena ini tentu akan memiliki dampak yang mendalam pada kelangkaan dan nilai Bitcoin.
Pendiri Bitcoin, Satoshi Nakamoto, pernah menjawab pertanyaan komunitas tentang kehilangan Bitcoin pada tahun 2010. Pandangannya masih banyak dibahas hingga saat ini, mencerminkan ketahanan dan pentingnya masalah ini.
Seiring dengan perkembangan Bitcoin, cara yang lebih baik untuk melindungi dan mengelola aset digital akan menjadi tantangan penting yang dihadapi oleh pengguna dan industri. Pada saat yang sama, kelangkaan ini juga dapat mendorong pertumbuhan nilai Bitcoin lebih lanjut, menjadikannya peran yang semakin penting dalam ekonomi digital.