Baru-baru ini, sebuah perusahaan publik menunjukkan minat yang besar terhadap teknologi Blockchain. Jami Technology mengumumkan rencana pendanaan yang ambisius, berencana mengumpulkan 98,8 juta HKD melalui penerbitan saham, di mana sekitar setengah dari dana tersebut akan diinvestasikan dalam pengembangan proyek Blockchain anak perusahaannya, ChainStream.

Distribusi dana ini telah memiliki rencana yang jelas: 25% digunakan untuk mengintegrasikan bisnis akuisisi baru-baru ini, sisa 50 juta HKD akan sepenuhnya diinvestasikan ke ChainStream. Tujuan utama perusahaan ini adalah mengembangkan platform analisis data on-chain secara real-time yang mendukung Blockchain utama seperti Ethereum, Solana, dan Polygon.

Dari isi pengumuman, Jiamai Technology tampaknya sedang membangun platform data lintas blok, tidak terbatas pada ekosistem tunggal. Mereka berencana untuk mengintegrasikan berbagai aset blockchain, yang mungkin mencakup bidang NFT dan DeFi. Langkah ini selaras dengan lingkungan regulasi yang ramah Web3 di Hong Kong baru-baru ini, mencerminkan tren perusahaan publik tradisional mulai aktif berinvestasi di bidang blockchain.

Jika proyek ChainStream berhasil dilaksanakan, Jiamai Technology diharapkan dapat bertransformasi dari perusahaan tradisional menjadi saham konsep Web3. Namun, dari konsep hingga realisasi masih ada jalan panjang yang harus dilalui. Tantangan yang dihadapi proyek ini termasuk kelayakan implementasi teknologi, tingkat penerimaan pengguna, serta keberlanjutan model bisnis. Semua ini adalah faktor kunci yang menentukan keberhasilan atau kegagalan proyek.

Aplikasi teknologi Blockchain sedang berkembang pesat di berbagai sektor, dan investasi besar dari Jiamai Technology kali ini tidak diragukan lagi telah menyuntikkan energi baru ke dalam industri. Namun, di tengah banyaknya peluang, juga terdapat ketidakpastian dan risiko. Pasar akan memantau dengan cermat langkah-langkah perusahaan ini ke depan, serta kinerjanya di bidang Web3.