Belakangan ini, diskusi tentang pengaruh Komputer Kuantum terhadap Bitcoin kembali menarik perhatian publik. Beberapa orang bahkan meramalkan Bitcoin akan turun ke nol pada tahun 2035, yang mengingatkan kita pada ramalan tentang kiamat tahun 2012. Namun, apakah pernyataan ini benar-benar memiliki dasar? Mari kita analisis lebih dalam mengenai masalah ini.
Pengaruh potensial komputer kuantum terhadap Bitcoin terutama tercermin dalam mekanisme konsensusnya. Bitcoin saat ini menggunakan mekanisme bukti kerja (PoW), secara sederhana berarti bersaing untuk hak pencatatan melalui kemampuan komputasi. Secara teoritis, jika suatu node memiliki lebih dari 50% kekuatan komputasi jaringan, maka dapat melakukan apa yang disebut sebagai 'serangan 51%', untuk memanipulasi catatan transaksi.
Jadi, apakah komputer kuantum akan menyebabkan situasi ini terjadi? Kemungkinan itu memang ada, tetapi perlu memenuhi satu syarat penting: suatu node yang menggunakan komputer kuantum harus menguasai lebih dari 50% dari total daya komputasi jaringan. Namun, kemungkinan situasi ini terjadi dalam kenyataan sangat rendah.
Pertama, berdasarkan informasi yang ada, komputer kuantum tidak memiliki peningkatan eksponensial dalam menghitung nilai hash. Ini berarti bahwa satu node komputer kuantum tidak dapat dengan mudah melampaui total node komputer tradisional. Kedua, seiring dengan perkembangan teknologi, komputer kuantum kemungkinan besar akan digunakan secara luas dalam jaringan Bitcoin, bukan dikuasai oleh segelintir orang.
Yang lebih penting, jaringan Bitcoin memiliki kemampuan untuk menghadapi potensi ancaman keamanan melalui konsensus. Jika Komputasi Kuantum benar-benar mengancam jaringan, komunitas Bitcoin dapat meningkatkan keamanan melalui pembaruan protokol, seperti mengadopsi algoritma tahan kuantum.
Oleh karena itu, meskipun perkembangan Komputer Kuantum mungkin memiliki dampak tertentu pada Bitcoin, menyatakan bahwa itu akan menyebabkan Bitcoin 'turun ke nol' adalah terlalu drastis. Keamanan dan adaptabilitas jaringan Bitcoin tidak boleh diremehkan. Seiring dengan kemajuan teknologi, kita mungkin akan melihat Bitcoin dan koin kripto lainnya menunjukkan ketahanan dan inovasi yang lebih kuat ketika menghadapi tantangan baru.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TokenomicsTrapper
· 21jam yang lalu
pola fud klasik... sudah melihat ini didaur ulang sejak 2012 sejujurnya
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 09-18 18:50
Satu lihat sudah jelas merupakan pajak IQ
Lihat AsliBalas0
MetaverseLandlord
· 09-18 18:34
BTC big dump来了嘛
Lihat AsliBalas0
GasWaster
· 09-18 18:34
tolong, quantum fud sudah ketinggalan zaman di 2021... kalian perlu mengoptimalkan permainan fud kalian dengan serius
Belakangan ini, diskusi tentang pengaruh Komputer Kuantum terhadap Bitcoin kembali menarik perhatian publik. Beberapa orang bahkan meramalkan Bitcoin akan turun ke nol pada tahun 2035, yang mengingatkan kita pada ramalan tentang kiamat tahun 2012. Namun, apakah pernyataan ini benar-benar memiliki dasar? Mari kita analisis lebih dalam mengenai masalah ini.
Pengaruh potensial komputer kuantum terhadap Bitcoin terutama tercermin dalam mekanisme konsensusnya. Bitcoin saat ini menggunakan mekanisme bukti kerja (PoW), secara sederhana berarti bersaing untuk hak pencatatan melalui kemampuan komputasi. Secara teoritis, jika suatu node memiliki lebih dari 50% kekuatan komputasi jaringan, maka dapat melakukan apa yang disebut sebagai 'serangan 51%', untuk memanipulasi catatan transaksi.
Jadi, apakah komputer kuantum akan menyebabkan situasi ini terjadi? Kemungkinan itu memang ada, tetapi perlu memenuhi satu syarat penting: suatu node yang menggunakan komputer kuantum harus menguasai lebih dari 50% dari total daya komputasi jaringan. Namun, kemungkinan situasi ini terjadi dalam kenyataan sangat rendah.
Pertama, berdasarkan informasi yang ada, komputer kuantum tidak memiliki peningkatan eksponensial dalam menghitung nilai hash. Ini berarti bahwa satu node komputer kuantum tidak dapat dengan mudah melampaui total node komputer tradisional. Kedua, seiring dengan perkembangan teknologi, komputer kuantum kemungkinan besar akan digunakan secara luas dalam jaringan Bitcoin, bukan dikuasai oleh segelintir orang.
Yang lebih penting, jaringan Bitcoin memiliki kemampuan untuk menghadapi potensi ancaman keamanan melalui konsensus. Jika Komputasi Kuantum benar-benar mengancam jaringan, komunitas Bitcoin dapat meningkatkan keamanan melalui pembaruan protokol, seperti mengadopsi algoritma tahan kuantum.
Oleh karena itu, meskipun perkembangan Komputer Kuantum mungkin memiliki dampak tertentu pada Bitcoin, menyatakan bahwa itu akan menyebabkan Bitcoin 'turun ke nol' adalah terlalu drastis. Keamanan dan adaptabilitas jaringan Bitcoin tidak boleh diremehkan. Seiring dengan kemajuan teknologi, kita mungkin akan melihat Bitcoin dan koin kripto lainnya menunjukkan ketahanan dan inovasi yang lebih kuat ketika menghadapi tantangan baru.