Matrixport, platform layanan keuangan enkripsi terkemuka di dunia, mengumumkan peluncuran laporan penelitian kolaboratif resmi dengan Institute of Finance Research di Hong Kong University of Science and Technology, "Token Emas dalam Paradigma Keuangan Baru: Membangun Aset Dasar Jaringan Nilai Global", menandai diluncurkannya penelitian khusus produk tokenisasi emas yang dilakukan oleh kedua pihak. Ke depannya, akan terus dilakukan analisis kasus industri lebih lanjut dan penelitian data kedalaman, serta terus memperluas pemahaman terdepan di bidang ini, untuk memberikan dukungan teori dan wawasan inovatif yang lebih praktis bagi industri.


Laporan akademis yang diumumkan kali ini ditulis bersama oleh Bo Tang, kepala Institut Penelitian Keuangan Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, dan Eva Meng, kepala Matrixdock (platform tokenisasi RWA di bawah Matrixport). Keduanya mulai dari tantangan perkembangan efisiensi yang dihadapi oleh keuangan baru, dan menganalisis secara mendalam bagaimana token emas dapat menjadi modul aset kunci dalam sistem keuangan baru.

Laporan menunjukkan bahwa tekanan kepercayaan terhadap koin yang semakin meningkat secara global, serta sistem pembayaran lintas batas yang menghadapi tantangan ganda dalam hal efisiensi dan adaptabilitas, semakin menyoroti kendala struktural dari nilai tradisional. Terutama dalam konteks ketidaksesuaian alokasi aset global yang semakin mencolok, kendala struktural dari aset penyimpan nilai inti tradisional yang diwakili oleh emas semakin terlihat, sementara ekonomi berkembang (seperti blockchain) kekurangan antarmuka koneksi yang efektif dengan infrastruktur keuangan nyata, sehingga sulit untuk mencapai interaksi aset, penghubungan kredit, dan sirkulasi nilai yang tertutup. Pasar membutuhkan arsitektur koneksi keuangan yang baru dan bentuk pembawa digital.

Berdasarkan data aliran aset on-chain, struktur transaksi, perilaku pinjam-meminjam on-chain, dan berbagai dimensi kunci lainnya, Tang Bo dan Eva Meng menjelaskan secara mendalam nilai dan keunggulan struktur Token emas di on-chain, skenario pembayaran dan transaksi, kinerja likuiditas, serta berbagai skenario aplikasi di dunia nyata. Mereka juga menganalisis struktur kepercayaan Token emas saat ini, batas kepatuhan, serta risiko dan tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses tokenisasi RWA. Laporan ini memberikan hasil penelitian jalur RWA yang menggabungkan perspektif teoretis dan pengalaman praktis dengan dukungan data on-chain yang cukup.

"Token emas yang terikat pada emas fisik dan memiliki dukungan nilai nyata, sedang membawa transparansi dan likuiditas yang belum pernah ada sebelumnya ke industri emas. Pengikatan emas ke dalam blockchain bukanlah tantangan bagi sistem keuangan, melainkan respons terhadap masalah struktural yang ada di industri emas itu sendiri, termasuk ketidaktransparanan informasi, pemisahan likuiditas, dan penggunaan yang terbatas yang telah ada selama ini. Melalui struktur kepemilikan yang dapat diverifikasi di blockchain, antarmuka interaksi yang terbuka, dan kombinasi fleksibel dengan DeFi, token emas secara bertahap berkembang dari 'penanda harga' menjadi 'komponen aplikasi keuangan'." Eva Meng, kepala Matrixdock, menyatakan, "Kami akan terus bekerja sama dengan Institut Riset Keuangan Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong untuk bersama-sama menjelajahi jalur implementasi tokenisasi RWA di bidang aset tradisional seperti emas, mendorong peningkatan digitalisasi industri emas."