Nama “Satoshi Nakamoto” sangat dikenal luas, namun tetap diselimuti misteri. Pada 2008, Satoshi memperkenalkan “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” dan pada 2009 meluncurkan jaringan Bitcoin. Apakah Nakamoto sosok individu atau sekelompok orang masih belum terungkap. Namun yang pasti, Satoshi telah menghadirkan mata uang digital terdesentralisasi pertama di dunia.
Berada di luar sistem keuangan tradisional, Satoshi mengatasi masalah “kepercayaan pada pihak ketiga” dengan menerapkan kriptografi serta jaringan peer-to-peer. Ia menjadi pelopor teknologi inti seperti Proof of Work, penyesuaian tingkat kesulitan, dan arsitektur blockchain. Dalam email yang baru-baru ini terungkap dari November 2008, Satoshi membahas konsep “penyesuaian tingkat kesulitan” pada jaringan Bitcoin: saat hashrate meningkat, sistem harus menaikkan tingkat kesulitan agar interval blok tetap stabil. Semakin banyak penambang yang berpartisipasi, Bitcoin otomatis menyesuaikan tingkat kesulitan untuk menjaga waktu pembentukan blok sekitar setiap 10 menit. Ini menyoroti kemampuan pengaturan mandiri jaringan.
Data publik menunjukkan Satoshi menguasai sekitar 1,1 juta bitcoin—sekitar 5% dari total pasokan. Sejak 2010, Satoshi belum pernah memindahkan koin-koin tersebut. Mengapa demikian? Berikut beberapa kemungkinan alasannya:
Dari sisi pasar, jika koin-koin ini tiba-tiba dipindahkan, hal tersebut bisa berdampak besar pada sentimen pasar dan dinamika harga.
Dua pembaruan pasar terbaru patut diperhatikan:
Sumber: https://polymarket.com/event/will-satoshi-move-any-bitcoin-in-2025?tid=1762752873196
Bagi pemula, ini menandakan bahwa pemegang besar mungkin tidak akan terus diam—setiap aktivitas bisa memicu reaksi pasar yang cepat.
Walaupun identitas dan tindakan Satoshi Nakamoto belum terungkap, ia tetap menjadi simbol penting bagi Bitcoin dan ekosistemnya. Ia memperkenalkan penyesuaian tingkat kesulitan, membiarkan sejumlah besar koin tetap tak tersentuh, dan mungkin saja bertindak pada 2025. Satoshi selalu menjadi topik utama dalam dunia kripto. Pemula sebaiknya fokus memahami logika mendasar, bukan hanya mengikuti isu terkait potensi pergerakan. Dalam beberapa tahun ke depan, ekosistem dan psikologi pasar Bitcoin mungkin kembali dipengaruhi oleh langkah sang pencipta.





