Apa Dampak Jeda Penegakan FCPA oleh Trump terhadap Kepatuhan Regulasi di Tahun 2030?

Telusuri dampak jeda penegakan FCPA oleh pemerintahan Trump terhadap kepatuhan regulasi hingga 2030. Temukan cara otoritas SEC dan hukum internasional mengatasi kasus suap. Pahami alasan perusahaan perlu menjaga sistem kepatuhan yang solid demi meminimalkan risiko lintas yurisdiksi di tengah perubahan lanskap regulasi. Sangat sesuai untuk profesional keuangan, manajer korporasi, dan ahli pengendalian risiko. Kata kunci: compliance, regulatory risk.

Pemerintahan Trump Menangguhkan Penegakan FCPA Demi Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

Pada 10 Februari 2025, Presiden Trump mengambil langkah besar dengan menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan sementara penegakan Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) selama 180 hari. Kebijakan ini bertujuan memperkuat daya saing ekonomi Amerika Serikat dan keamanan nasional. Perintah tersebut menginstruksikan Jaksa Agung untuk meninjau serta memperbarui pedoman penegakan FCPA, dengan penekanan pada kepentingan nasional Amerika dan optimalisasi penggunaan sumber daya penegak hukum federal.

Tindakan ini berbeda dari pendekatan pemerintahan Trump sebelumnya, yang mencatat sejumlah penyelesaian FCPA terbesar dalam sejarah. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Periode Pendekatan Penegakan FCPA
Pemerintahan Trump Pertama Penyelesaian besar, banyak penuntutan
Pemerintahan Trump Saat Ini Penangguhan 180 hari, fokus pada daya saing ekonomi

Penangguhan ini dimaksudkan sebagai waktu untuk meninjau ulang praktik penegakan FCPA. Para kritikus menilai penegakan yang terlalu ketat justru menghambat daya saing perusahaan Amerika di pasar global. Sementara itu, pendukung kebijakan meyakini langkah ini akan menciptakan persaingan yang lebih adil bagi bisnis AS di pasar internasional yang kompleks.

Meski demikian, sejumlah kekhawatiran muncul terkait dampak jangka panjang dari kebijakan ini. Para ahli memperingatkan bahwa penangguhan FCPA yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko korupsi dan merusak reputasi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam upaya anti-suap. Dampak akhir dari perubahan kebijakan ini masih akan terlihat selama masa peninjauan 180 hari berjalan.

SEC Tetap Memiliki Otoritas Penegakan Perdata atas Ketentuan Akuntansi FCPA

Securities and Exchange Commission (SEC) tetap memegang otoritas besar atas ketentuan akuntansi Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), meskipun terjadi perubahan pemerintahan. Kewenangan ini menjadi instrumen penting dalam menjaga transparansi serta akuntabilitas praktik bisnis internasional. Kapabilitas penegakan perdata SEC memastikan perusahaan mematuhi standar akuntansi ketat, mencegah pelanggaran keuangan dan praktik suap di tingkat global. Data terbaru memperlihatkan betapa pentingnya kewenangan ini:

Tahun Tindakan Penegakan FCPA Total Denda (USD)
2023 15 $1.200.000.000
2024 18 $1.500.000.000

Data tersebut menegaskan komitmen SEC dalam menegakkan regulasi FCPA. Peningkatan jumlah tindakan penegakan dan total denda menunjukkan pendekatan yang semakin tegas untuk menjaga integritas korporasi. Pengawasan konsisten ini menjadi penangkal pelanggaran dan memperkuat posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin dalam pemberantasan korupsi global. Kewenangan SEC memastikan perusahaan multinasional tetap mematuhi standar pelaporan keuangan dan perilaku etis yang tinggi, membangun lingkungan bisnis internasional yang transparan dan adil.

Walaupun pemerintahan Trump mengurangi penegakan Foreign Corrupt Practices Act (FCPA), jalur hukum alternatif masih dapat ditempuh dalam penuntutan kasus suap internasional. UK Bribery Act tahun 2010 menawarkan kerangka hukum yang kuat untuk penanggulangan korupsi global. Regulasi ini berlaku secara ekstrateritorial, sehingga perusahaan dengan kehadiran di Inggris tetap terikat, tanpa memandang lokasi suap terjadi. Selain itu, OECD Anti-Bribery Convention yang telah diratifikasi oleh 44 negara memberikan standar hukum yang wajib untuk mengkriminalisasi penyuapan pejabat publik asing dalam transaksi bisnis internasional. Pendekatan multilateral ini mendukung kerja sama lintas negara dalam investigasi dan penuntutan kasus suap. United Nations Convention against Corruption, dengan 187 negara anggota, juga menyediakan standar dan langkah-langkah komprehensif guna memperkuat upaya anti-korupsi global. Berbagai kerangka hukum internasional ini membuktikan bahwa pemberantasan suap lintas negara tetap berlangsung melalui beragam jalur hukum, meski penegakan FCPA menurun. Contohnya, pada tahun 2023, UK Serious Fraud Office berhasil memperoleh penyelesaian £280.000.000 dari Airbus atas pelanggaran suap, membuktikan efektivitas mekanisme hukum alternatif dalam memerangi korupsi internasional.

Perusahaan Perlu Menjaga Sistem Kepatuhan yang Kuat untuk Menghadapi Risiko Regulasi Multijurisdiksi

Di dunia bisnis global saat ini, perusahaan menghadapi tantangan regulasi yang semakin kompleks di berbagai yurisdiksi. Pentingnya sistem kepatuhan yang kokoh tidak pernah sebesar ini. Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam tindakan penegakan regulasi, dengan jumlah denda dan penalti mencapai level tertinggi. Sebagai contoh:

Tahun Total Denda Regulasi Jumlah Tindakan Penegakan
2023 $5.200.000.000 782
2024 $7.800.000.000 956

Tren ini menggarisbawahi pentingnya langkah kepatuhan proaktif. Perusahaan perlu menerapkan sistem komprehensif yang dapat beradaptasi dengan perubahan regulasi di berbagai pasar. Sistem tersebut harus mencakup penilaian risiko rutin, pelatihan karyawan, dan penggunaan alat pemantauan mutakhir. Studi kasus pada korporasi multinasional yang mengadopsi sistem manajemen kepatuhan canggih menunjukkan penurunan insiden terkait kepatuhan sebesar 40% dalam satu tahun. Selain itu, perusahaan dengan sistem kepatuhan yang kuat terbukti memiliki kinerja finansial lebih baik, dengan return on equity rata-rata 7% lebih tinggi dibandingkan industri sejenis. Dengan mengutamakan kepatuhan, bisnis tidak hanya terhindar dari penalti, namun juga memperoleh keunggulan kompetitif secara global.

FAQ

Berapa Nilai Trump Coin Hari Ini?

Per 23 Oktober 2025, Trump Coin bernilai $0,00208. Harga naik 1,46% dalam 24 jam terakhir.

Apakah Trump Coin Layak Dijadikan Investasi?

Ya, sejak diluncurkan pada 2025, Trump Coin menunjukkan pertumbuhan signifikan. Dengan kepresidenan Trump, potensi kenaikan harga diperkirakan akan berlanjut.

Berapa Harga Super Trump Coin Hari Ini?

Per 23-10-2025, harga Super Trump coin adalah $0,000120, dengan nilai transaksi 24 jam sebesar $41.665,84.

Koin Kripto Apa yang Dimiliki Trump?

Trump memiliki token TRUMP sebagai memecoin resminya. Ia juga menyimpan beragam memecoin, Ethereum, dan stablecoin dalam portofolio kriptonya.

* Informasi ini tidak bermaksud untuk menjadi dan bukan merupakan nasihat keuangan atau rekomendasi lain apa pun yang ditawarkan atau didukung oleh Gate.