Gambar tersebut menampilkan diagram pengkabelan untuk sistem starter mobil, dengan fokus pada bagaimana relay digunakan untuk mengaktifkan solenoid starter.

Penjelasan:
Baterai (12V): Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk seluruh sistem, menyediakan 12 volt arus searah.
Saklar Pengapian: Ketika kunci diputar, saklar pengapian menutup, memungkinkan arus mengalir dari baterai ke rangkaian kontrol relay.
Fusible: Sebuah fusible dipasang dalam rangkaian untuk melindungi dari arus lebih, mencegah kerusakan pada kabel dan komponen jika terjadi hubung singkat atau kelebihan beban.
Relay Starter: Relay berfungsi sebagai saklar. Ketika arus kecil dari saklar pengapian mengalir melalui koilnya (terminal 85 dan 86), ia menciptakan medan magnet yang menarik kontak tertutup, memungkinkan arus yang jauh lebih besar mengalir dari baterai (terminal 30) langsung ke solenoid starter (terminal 87).
Solenoid Starter: Solenoid starter adalah saklar elektromagnetik pada motor starter. Ketika diaktifkan oleh relay, ia memiliki dua fungsi utama:
Ini mengaitkan roda gigi pinion motor starter dengan roda penerbang mesin, memungkinkan motor starter untuk memutar mesin.
Ia menutup saklar arus tinggi, menyelesaikan sirkuit ke motor starter itu sendiri.
Motor Starter: Motor listrik ini dirancang untuk memutar mesin, memulai proses pembakaran.
Intinya, relay memungkinkan sinyal arus rendah dari saklar pengapian untuk mengontrol sirkuit arus tinggi, yang diperlukan untuk menghidupkan motor starter dan solenoidnya, sehingga melindungi saklar pengapian dari membawa arus berat yang diperlukan oleh motor starter.