#Joingrowthpointsdrawtowiniphone17 Dalam industri blockchain, tantangan besar yang dihadapi oleh aplikasi terdesentralisasi (DApp) bukan hanya kebenaran logika on-chain tetapi, yang lebih penting, keandalan data. Masalah seperti latensi Mesin Oracle, pembaruan harga yang lambat, data pasar yang dimanipulasi, atau node yang tidak dapat dipercaya semuanya dapat berdampak serius pada aplikasi. Dalam konteks ini, WalletConnect tampaknya telah menemukan solusi potensial: membangun "pasar SLA data" yang dapat diverifikasi. Konsep inovatif ini bertujuan untuk mengubah penyediaan data, kualitas pengiriman, dan aturan kompensasi menjadi layanan yang terukur dan dapat diselesaikan. Mekanisme operasionalnya mungkin mencakup aspek-aspek berikut: Pertama, setiap dorongan data menghasilkan tanda terima yang dapat diverifikasi yang mencakup cap waktu, tanda tangan node sumber, indikator latensi, dan rantai hash. Ini memungkinkan dompet atau antarmuka depan untuk menampilkan "skor kesehatan" data secara real-time saat mengambilnya. Kedua, penyedia data perlu mempertaruhkan token WCT dan menerima evaluasi waktu nyata berdasarkan indikator SLA seperti latensi, ketersediaan, dan akurasi. Mereka yang memenuhi standar dapat menerima biaya, sementara mereka yang tidak dapat memicu mekanisme kompensasi atau kehilangan. Selain itu, pengguna lanjutan ( seperti pembuat pasar frekuensi tinggi, kontrak asuransi, atau sistem lelang ) dapat membeli SLA tingkat lebih tinggi sesuai kebutuhan mereka dan menyelesaikannya menggunakan WCT berdasarkan penggunaan aktual. Node akan memprioritaskan penjadwalan dan alokasi sumber daya berdasarkan SLA. Akhirnya, dalam hal perselisihan, bukti transaksi yang dapat diverifikasi yang disimpan on-chain dan bukti dari node dapat berfungsi sebagai bukti arbitrase, sementara aturan arbitrase ditentukan sebelumnya oleh tata kelola komunitas. Alasan mengapa model ini layak untuk diperhatikan terutama memiliki dua alasan: 1. Ini memonetisasi risiko implisit. Di masa lalu, "kualitas data" seringkali merupakan kotak hitam, dengan pihak-pihak yang saling menyalahkan ketika masalah muncul. Mekanisme SLA menjelaskan tanggung jawab, biaya, dan insentif. 2. Ini memberikan kenyamanan bagi para pengembang. Pengembang tidak lagi perlu membangun beberapa backup Mesin Oracle atau logika degradasi yang kompleks, mereka hanya perlu menghubungkan ke sumber data dengan jaminan SLA. Model inovatif ini diharapkan dapat membawa keandalan dan efisiensi data yang lebih tinggi ke ekosistem DApp, sambil juga membuka arah pengembangan baru untuk WalletConnect. Namun, untuk benar-benar mewujudkan visi ini, banyak tantangan teknis dan tata kelola yang masih perlu diatasi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#Joingrowthpointsdrawtowiniphone17
#Joingrowthpointsdrawtowiniphone17 Dalam industri blockchain, tantangan besar yang dihadapi oleh aplikasi terdesentralisasi (DApp) bukan hanya kebenaran logika on-chain tetapi, yang lebih penting, keandalan data. Masalah seperti latensi Mesin Oracle, pembaruan harga yang lambat, data pasar yang dimanipulasi, atau node yang tidak dapat dipercaya semuanya dapat berdampak serius pada aplikasi. Dalam konteks ini, WalletConnect tampaknya telah menemukan solusi potensial: membangun "pasar SLA data" yang dapat diverifikasi.
Konsep inovatif ini bertujuan untuk mengubah penyediaan data, kualitas pengiriman, dan aturan kompensasi menjadi layanan yang terukur dan dapat diselesaikan. Mekanisme operasionalnya mungkin mencakup aspek-aspek berikut:
Pertama, setiap dorongan data menghasilkan tanda terima yang dapat diverifikasi yang mencakup cap waktu, tanda tangan node sumber, indikator latensi, dan rantai hash. Ini memungkinkan dompet atau antarmuka depan untuk menampilkan "skor kesehatan" data secara real-time saat mengambilnya.
Kedua, penyedia data perlu mempertaruhkan token WCT dan menerima evaluasi waktu nyata berdasarkan indikator SLA seperti latensi, ketersediaan, dan akurasi. Mereka yang memenuhi standar dapat menerima biaya, sementara mereka yang tidak dapat memicu mekanisme kompensasi atau kehilangan.
Selain itu, pengguna lanjutan ( seperti pembuat pasar frekuensi tinggi, kontrak asuransi, atau sistem lelang ) dapat membeli SLA tingkat lebih tinggi sesuai kebutuhan mereka dan menyelesaikannya menggunakan WCT berdasarkan penggunaan aktual. Node akan memprioritaskan penjadwalan dan alokasi sumber daya berdasarkan SLA.
Akhirnya, dalam hal perselisihan, bukti transaksi yang dapat diverifikasi yang disimpan on-chain dan bukti dari node dapat berfungsi sebagai bukti arbitrase, sementara aturan arbitrase ditentukan sebelumnya oleh tata kelola komunitas.
Alasan mengapa model ini layak untuk diperhatikan terutama memiliki dua alasan:
1. Ini memonetisasi risiko implisit. Di masa lalu, "kualitas data" seringkali merupakan kotak hitam, dengan pihak-pihak yang saling menyalahkan ketika masalah muncul. Mekanisme SLA menjelaskan tanggung jawab, biaya, dan insentif.
2. Ini memberikan kenyamanan bagi para pengembang. Pengembang tidak lagi perlu membangun beberapa backup Mesin Oracle atau logika degradasi yang kompleks, mereka hanya perlu menghubungkan ke sumber data dengan jaminan SLA.
Model inovatif ini diharapkan dapat membawa keandalan dan efisiensi data yang lebih tinggi ke ekosistem DApp, sambil juga membuka arah pengembangan baru untuk WalletConnect. Namun, untuk benar-benar mewujudkan visi ini, banyak tantangan teknis dan tata kelola yang masih perlu diatasi.