Pada hari Senin, didorong oleh lonjakan kuat saham kecerdasan buatan (AI), Indeks Komposit Nasdaq ditutup pada level tertinggi sepanjang masa, sementara Indeks S&P 500 dan Indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup sedikit naik. Investor sangat memperhatikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini untuk mencari petunjuk tentang kebijakan suku bunga masa depan The Federal Reserve (FED). Sementara itu, pasar Aset Kripto juga menyaksikan perdebatan sengit: pendukung emas Peter Schiff memperingatkan tentang kelemahan Bitcoin baru-baru ini, sementara Tom Lee dari Fundstrat tetap mempertahankan target bullishnya sebesar 200.000 dolar, berpendapat bahwa dana institusi akan mengubah tren jangka panjang Bitcoin.
Tinjauan Pasar Wall Street: Nasdaq Mencetak Rekor Tertinggi, Saham AI Memimpin Kenaikan
Indeks Komposit Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin, naik 0,45% menjadi 21.798,70 poin, dengan mencapai titik tertinggi intraday. Indeks S&P 500 naik 0,21% menjadi 6.495,15 poin, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 114 poin, atau 0,25%, ditutup pada 45.514,95 poin.
Sentimen pasar masih terfokus pada sinyal inflasi. Data pekerjaan yang lemah yang dirilis minggu lalu meningkatkan harapan pasar bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan menurunkan suku bunga pada pertemuan yang akan datang.
Faktor yang Mendorong Indeks Nasdaq Mencapai Tinggi Baru
Saham teknologi terus melanjutkan langkah kenaikannya, berkat antusiasme pasar terhadap infrastruktur kecerdasan buatan dan komputasi awan. Harga saham Broadcom naik lebih dari 3%, didorong oleh sentimen bullish pasar terhadap permintaan chip AI-nya. Nvidia rebound 0,77%, sementara Adobe dan Cadence Design Systems masing-masing naik lebih dari 2,7%. Perusahaan lain yang mencatatkan kenaikan signifikan termasuk AppLovin (naik 11,6%) dan Zscaler (naik 2,7%).
Selain perusahaan terkemuka, kekuatan sektor teknologi juga menyebar ke perusahaan lain, menunjukkan bahwa partisipasi pasar semakin meluas. Meskipun Apple mengalami penurunan kecil sebesar 0,76%, tetapi momentum bullish Microsoft (naik 0,65%), Amazon (naik 1,51%), dan Palantir (naik 1,95%) memberikan dukungan bagi pasar secara keseluruhan.
Sektor teknologi memimpin semua sektor S&P 500 dengan kenaikan 0,67%, sementara sektor layanan komunikasi dan barang konsumsi non-utama juga menunjukkan kinerja yang baik. Para investor sedang mengamati dengan cermat laporan PPI pada hari Rabu dan laporan CPI pada hari Kamis, yang dianggap sebagai katalis berikutnya untuk menilai tekanan inflasi dan potensi perubahan kebijakan dari The Federal Reserve (FED).
Indeks Dow Jones dan Performa Saham
Indeks Dow Jones naik tipis, ditutup masih sedikit di bawah puncak 45,757.84 poin yang dicapai minggu lalu. IBM (naik 3.04%) adalah saham terbaik di indeks tersebut, diikuti oleh Walmart (naik 1.76%) dan UnitedHealth Group (naik 1.54%). Disney dan Boeing juga memberikan kontribusi positif untuk kenaikan.
Namun, saham defensif mengalami kelemahan. Verizon turun 2,39%, Amgen turun 1,22%. Coca-Cola, Merck, dan McDonald's juga ditutup lebih rendah, mencerminkan bahwa dana sedang beralih dari saham defensif dan sektor perawatan kesehatan ke sektor yang berorientasi pada pertumbuhan.
Sektor industri dan keuangan sedikit naik, sementara sektor real estat dan utilitas berkinerja buruk, di mana sektor utilitas turun lebih dari 1%, menyoroti sikap ragu-ragu investor terhadap saham yang sensitif terhadap suku bunga sebelum pengumuman data makro.
Kinerja Setiap Sektor Indeks S&P 500
Indeks S&P 500 menunjukkan kinerja yang relatif seimbang di berbagai sektor, dengan 8 dari 11 sektor mengalami kenaikan. Take-Two Interactive memimpin indeks dengan kenaikan 3,8%, diikuti oleh Uber (naik 3,7%) dan General Electric Healthcare (naik 3,2%) yang juga menunjukkan kinerja yang baik. Kenaikan ServiceNow, Adobe, dan MSCI juga sangat signifikan.
Dalam hal penurunan, CVS Health turun hampir 5%, sementara Bath & Body Works, Green Mountain Coffee, dan T-Mobile semuanya turun lebih dari 3%. Sektor real estat dan utilitas membebani pasar, menyoroti kehati-hatian investor terhadap saham sensitif suku bunga menjelang rilis data makroekonomi yang penting.
Prospek Trader Minggu Ini
Semua perhatian tertuju pada data inflasi bulan Agustus. Data PPI pada hari Rabu dan data CPI pada hari Kamis akan sangat penting untuk ekspektasi kebijakan The Federal Reserve (FED) dalam pertemuan pada 18 September. Setelah data pekerjaan yang lemah dirilis minggu lalu, para trader meningkatkan taruhan mereka terhadap kemungkinan penurunan suku bunga, dan alat FedWatch CME menunjukkan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 hingga 50 basis poin sedang meningkat.
Peter Schiff dan Tom Lee debat besar Bitcoin
Di saat pasar saham terus mencetak rekor tertinggi, pasar Bitcoin sedang dalam perdebatan sengit. Peter Schiff sekali lagi mengkritik Bitcoin, sementara Tom Lee dari Fundstrat bersikeras dengan target harga mengejutkan 200.000 dolar.
Menurut laporan, Lee percaya bahwa kelemahan pasar baru-baru ini terkait dengan ketidakmauan The Federal Reserve (FED) untuk menurunkan suku bunga, sementara Schiff menunjukkan bahwa kenaikan emas baru-baru ini adalah sinyal peringatan untuk Bitcoin.
Schiff: Kenaikan emas adalah indikator pendahulu
Dalam sebuah postingan di platform X, pendukung emas Peter Schiff menekankan bahwa emas telah naik 10% dalam dua bulan terakhir dan mencetak rekor baru di 3.620 dolar.
Dia menyatakan: "Pasar adalah proaktif. Inilah sebabnya mengapa emas naik 10% sebelum penurunan suku bunga yang akan datang." Dia percaya bahwa pergerakan emas menunjukkan bahwa trader mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar di masa depan. Dia juga menambahkan bahwa Bitcoin gagal mengikuti pergerakan emas, dan kesenjangan ini membuatnya khawatir.
Prediksi Tom Lee sebesar 200.000 dolar dan penjelasannya
Tom Lee tetap optimis. Ia percaya bahwa masuknya investor institusi memberikan Bitcoin karakter "kontra siklus" yang baru, dan pemain besar dapat mendorong harga lebih tinggi seiring waktu.
Menurut laporan, Tom Lee menyalahkan kinerja Bitcoin yang buruk baru-baru ini pada The Federal Reserve (FED), dan terus secara terbuka mempertahankan target harga 200.000 dolar. Sikapnya menjadikannya salah satu "bullish" paling terkenal di Wall Street.
Peluang Pasar dan Pandangan Trader
Pengguna Polymarket tampaknya tidak percaya pada jadwal Tom Lee. Hingga berita ini ditulis, data pasar menunjukkan bahwa kemungkinan Bitcoin mencapai 200.000 dolar AS tahun ini hanya 8%.
Demikian pula, pasar menunjukkan kemungkinan Bitcoin jatuh di bawah 70.000 dolar sebelum akhir tahun 2025 sekitar 8%. Peluang ini menunjukkan bahwa pandangan para penjudi terpecah, dan mereka bersikap skeptis terhadap target harga utama ini.
perbandingan kinerja jangka lebih panjang
Schiff juga menunjukkan ukuran yang lebih jangka panjang. Dia mencatat bahwa meskipun Bitcoin telah mencapai kenaikan yang kuat terhadap dolar dalam empat tahun terakhir, namun telah turun 16% terhadap emas.
Dia memperingatkan bahwa ketika "lebih banyak udara" dari gelembung Bitcoin dikeluarkan, tingkat pengembalian empat tahunnya mungkin terlihat sangat lemah. Beberapa analis juga telah mengemukakan pandangan bahwa siklus empat tahun yang terkait dengan pengurangan hadiah mungkin sedang memudar dalam komentar terbaru mereka, dan debat ini masih berlanjut.
Arah langkah selanjutnya dari Bitcoin
Schiff lebih lanjut menyatakan bahwa kemungkinan Bitcoin jatuh di bawah 100 ribu dolar lebih besar daripada kemungkinan mencapai 200 ribu dolar, memberikan pandangan yang hati-hati. Pandangan ini dengan jelas menunjukkan posisinya: ia melihat kenaikan emas sebagai sinyal prospektif untuk kebijakan masa depan, dan berpendapat bahwa ketertinggalan Bitcoin bukanlah fenomena anomali jangka pendek, tetapi masalah struktural. Tanggapan Tom Lee adalah bahwa aliran dana institusional dapat secara fundamental mengubah cara Bitcoin beroperasi di masa depan.
Kesimpulan
Laporan pasar hari ini menggambarkan sebuah gambaran di mana keuangan tradisional dan dunia kripto saling terkait. Dalam konteks data inflasi yang akan segera diumumkan dan prospek kebijakan The Federal Reserve (FED) yang tidak menentu, para investor menghadapi dua narasi yang sangat berbeda: yang pertama adalah saham teknologi yang didorong oleh AI yang memimpin pasar saham mencapai rekor baru, dan yang lainnya adalah debat sengit antara pihak bullish dan bearish Bitcoin mengenai arah masa depan. Ini menunjukkan bahwa setiap sinyal dari ekonomi makro tidak hanya mempengaruhi pasar saham, tetapi juga secara mendalam mengubah arah aset kripto. Apakah memilih atribut lindung nilai emas atau mempertaruhkan masa depan Bitcoin yang terinstitusi, hasil akhirnya akan ditentukan oleh fundamental, sentimen pasar, dan arah kebijakan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar saham Wall Street mencetak rekor tertinggi baru, perdebatan bullish dan bearish Bitcoin: data inflasi menjadi sorotan
Pada hari Senin, didorong oleh lonjakan kuat saham kecerdasan buatan (AI), Indeks Komposit Nasdaq ditutup pada level tertinggi sepanjang masa, sementara Indeks S&P 500 dan Indeks Dow Jones Industrial Average juga ditutup sedikit naik. Investor sangat memperhatikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini untuk mencari petunjuk tentang kebijakan suku bunga masa depan The Federal Reserve (FED). Sementara itu, pasar Aset Kripto juga menyaksikan perdebatan sengit: pendukung emas Peter Schiff memperingatkan tentang kelemahan Bitcoin baru-baru ini, sementara Tom Lee dari Fundstrat tetap mempertahankan target bullishnya sebesar 200.000 dolar, berpendapat bahwa dana institusi akan mengubah tren jangka panjang Bitcoin.
Tinjauan Pasar Wall Street: Nasdaq Mencetak Rekor Tertinggi, Saham AI Memimpin Kenaikan
Indeks Komposit Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi pada hari Senin, naik 0,45% menjadi 21.798,70 poin, dengan mencapai titik tertinggi intraday. Indeks S&P 500 naik 0,21% menjadi 6.495,15 poin, sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 114 poin, atau 0,25%, ditutup pada 45.514,95 poin.
Sentimen pasar masih terfokus pada sinyal inflasi. Data pekerjaan yang lemah yang dirilis minggu lalu meningkatkan harapan pasar bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin akan menurunkan suku bunga pada pertemuan yang akan datang.
Faktor yang Mendorong Indeks Nasdaq Mencapai Tinggi Baru
Saham teknologi terus melanjutkan langkah kenaikannya, berkat antusiasme pasar terhadap infrastruktur kecerdasan buatan dan komputasi awan. Harga saham Broadcom naik lebih dari 3%, didorong oleh sentimen bullish pasar terhadap permintaan chip AI-nya. Nvidia rebound 0,77%, sementara Adobe dan Cadence Design Systems masing-masing naik lebih dari 2,7%. Perusahaan lain yang mencatatkan kenaikan signifikan termasuk AppLovin (naik 11,6%) dan Zscaler (naik 2,7%).
Selain perusahaan terkemuka, kekuatan sektor teknologi juga menyebar ke perusahaan lain, menunjukkan bahwa partisipasi pasar semakin meluas. Meskipun Apple mengalami penurunan kecil sebesar 0,76%, tetapi momentum bullish Microsoft (naik 0,65%), Amazon (naik 1,51%), dan Palantir (naik 1,95%) memberikan dukungan bagi pasar secara keseluruhan.
Sektor teknologi memimpin semua sektor S&P 500 dengan kenaikan 0,67%, sementara sektor layanan komunikasi dan barang konsumsi non-utama juga menunjukkan kinerja yang baik. Para investor sedang mengamati dengan cermat laporan PPI pada hari Rabu dan laporan CPI pada hari Kamis, yang dianggap sebagai katalis berikutnya untuk menilai tekanan inflasi dan potensi perubahan kebijakan dari The Federal Reserve (FED).
Indeks Dow Jones dan Performa Saham
Indeks Dow Jones naik tipis, ditutup masih sedikit di bawah puncak 45,757.84 poin yang dicapai minggu lalu. IBM (naik 3.04%) adalah saham terbaik di indeks tersebut, diikuti oleh Walmart (naik 1.76%) dan UnitedHealth Group (naik 1.54%). Disney dan Boeing juga memberikan kontribusi positif untuk kenaikan.
Namun, saham defensif mengalami kelemahan. Verizon turun 2,39%, Amgen turun 1,22%. Coca-Cola, Merck, dan McDonald's juga ditutup lebih rendah, mencerminkan bahwa dana sedang beralih dari saham defensif dan sektor perawatan kesehatan ke sektor yang berorientasi pada pertumbuhan.
Sektor industri dan keuangan sedikit naik, sementara sektor real estat dan utilitas berkinerja buruk, di mana sektor utilitas turun lebih dari 1%, menyoroti sikap ragu-ragu investor terhadap saham yang sensitif terhadap suku bunga sebelum pengumuman data makro.
Kinerja Setiap Sektor Indeks S&P 500
Indeks S&P 500 menunjukkan kinerja yang relatif seimbang di berbagai sektor, dengan 8 dari 11 sektor mengalami kenaikan. Take-Two Interactive memimpin indeks dengan kenaikan 3,8%, diikuti oleh Uber (naik 3,7%) dan General Electric Healthcare (naik 3,2%) yang juga menunjukkan kinerja yang baik. Kenaikan ServiceNow, Adobe, dan MSCI juga sangat signifikan.
Dalam hal penurunan, CVS Health turun hampir 5%, sementara Bath & Body Works, Green Mountain Coffee, dan T-Mobile semuanya turun lebih dari 3%. Sektor real estat dan utilitas membebani pasar, menyoroti kehati-hatian investor terhadap saham sensitif suku bunga menjelang rilis data makroekonomi yang penting.
Prospek Trader Minggu Ini
Semua perhatian tertuju pada data inflasi bulan Agustus. Data PPI pada hari Rabu dan data CPI pada hari Kamis akan sangat penting untuk ekspektasi kebijakan The Federal Reserve (FED) dalam pertemuan pada 18 September. Setelah data pekerjaan yang lemah dirilis minggu lalu, para trader meningkatkan taruhan mereka terhadap kemungkinan penurunan suku bunga, dan alat FedWatch CME menunjukkan bahwa kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 hingga 50 basis poin sedang meningkat.
Peter Schiff dan Tom Lee debat besar Bitcoin
Di saat pasar saham terus mencetak rekor tertinggi, pasar Bitcoin sedang dalam perdebatan sengit. Peter Schiff sekali lagi mengkritik Bitcoin, sementara Tom Lee dari Fundstrat bersikeras dengan target harga mengejutkan 200.000 dolar.
Menurut laporan, Lee percaya bahwa kelemahan pasar baru-baru ini terkait dengan ketidakmauan The Federal Reserve (FED) untuk menurunkan suku bunga, sementara Schiff menunjukkan bahwa kenaikan emas baru-baru ini adalah sinyal peringatan untuk Bitcoin.
Schiff: Kenaikan emas adalah indikator pendahulu
Dalam sebuah postingan di platform X, pendukung emas Peter Schiff menekankan bahwa emas telah naik 10% dalam dua bulan terakhir dan mencetak rekor baru di 3.620 dolar.
Dia menyatakan: "Pasar adalah proaktif. Inilah sebabnya mengapa emas naik 10% sebelum penurunan suku bunga yang akan datang." Dia percaya bahwa pergerakan emas menunjukkan bahwa trader mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar di masa depan. Dia juga menambahkan bahwa Bitcoin gagal mengikuti pergerakan emas, dan kesenjangan ini membuatnya khawatir.
Prediksi Tom Lee sebesar 200.000 dolar dan penjelasannya
Tom Lee tetap optimis. Ia percaya bahwa masuknya investor institusi memberikan Bitcoin karakter "kontra siklus" yang baru, dan pemain besar dapat mendorong harga lebih tinggi seiring waktu.
Menurut laporan, Tom Lee menyalahkan kinerja Bitcoin yang buruk baru-baru ini pada The Federal Reserve (FED), dan terus secara terbuka mempertahankan target harga 200.000 dolar. Sikapnya menjadikannya salah satu "bullish" paling terkenal di Wall Street.
Peluang Pasar dan Pandangan Trader
Pengguna Polymarket tampaknya tidak percaya pada jadwal Tom Lee. Hingga berita ini ditulis, data pasar menunjukkan bahwa kemungkinan Bitcoin mencapai 200.000 dolar AS tahun ini hanya 8%.
Demikian pula, pasar menunjukkan kemungkinan Bitcoin jatuh di bawah 70.000 dolar sebelum akhir tahun 2025 sekitar 8%. Peluang ini menunjukkan bahwa pandangan para penjudi terpecah, dan mereka bersikap skeptis terhadap target harga utama ini.
perbandingan kinerja jangka lebih panjang
Schiff juga menunjukkan ukuran yang lebih jangka panjang. Dia mencatat bahwa meskipun Bitcoin telah mencapai kenaikan yang kuat terhadap dolar dalam empat tahun terakhir, namun telah turun 16% terhadap emas.
Dia memperingatkan bahwa ketika "lebih banyak udara" dari gelembung Bitcoin dikeluarkan, tingkat pengembalian empat tahunnya mungkin terlihat sangat lemah. Beberapa analis juga telah mengemukakan pandangan bahwa siklus empat tahun yang terkait dengan pengurangan hadiah mungkin sedang memudar dalam komentar terbaru mereka, dan debat ini masih berlanjut.
Arah langkah selanjutnya dari Bitcoin
Schiff lebih lanjut menyatakan bahwa kemungkinan Bitcoin jatuh di bawah 100 ribu dolar lebih besar daripada kemungkinan mencapai 200 ribu dolar, memberikan pandangan yang hati-hati. Pandangan ini dengan jelas menunjukkan posisinya: ia melihat kenaikan emas sebagai sinyal prospektif untuk kebijakan masa depan, dan berpendapat bahwa ketertinggalan Bitcoin bukanlah fenomena anomali jangka pendek, tetapi masalah struktural. Tanggapan Tom Lee adalah bahwa aliran dana institusional dapat secara fundamental mengubah cara Bitcoin beroperasi di masa depan.
Kesimpulan
Laporan pasar hari ini menggambarkan sebuah gambaran di mana keuangan tradisional dan dunia kripto saling terkait. Dalam konteks data inflasi yang akan segera diumumkan dan prospek kebijakan The Federal Reserve (FED) yang tidak menentu, para investor menghadapi dua narasi yang sangat berbeda: yang pertama adalah saham teknologi yang didorong oleh AI yang memimpin pasar saham mencapai rekor baru, dan yang lainnya adalah debat sengit antara pihak bullish dan bearish Bitcoin mengenai arah masa depan. Ini menunjukkan bahwa setiap sinyal dari ekonomi makro tidak hanya mempengaruhi pasar saham, tetapi juga secara mendalam mengubah arah aset kripto. Apakah memilih atribut lindung nilai emas atau mempertaruhkan masa depan Bitcoin yang terinstitusi, hasil akhirnya akan ditentukan oleh fundamental, sentimen pasar, dan arah kebijakan.