Pasar Aset Kripto akan segera memasuki periode yang sangat diikuti. Berdasarkan analisis data pasar selama bertahun-tahun, bulan September biasanya dianggap sebagai bulan di mana Bitcoin berkinerja paling lemah.
Statistik jangka panjang dari Coinglass menunjukkan bahwa sejak 2013, rata-rata tingkat pengembalian Bitcoin di bulan September adalah -3,77%, dengan median mencapai -4,35%. Fenomena ini dalam dunia Aset Kripto dijuluki sebagai "kutukan September".
Perlu dicatat bahwa bahkan dalam tahun bull market yang secara keseluruhan positif, kemerosotan di bulan September tampaknya sulit untuk dihindari. Misalnya, dalam bull market tahun 2017, bulan September tetap mencatatkan penurunan sebesar 7,44%; begitu juga, pada bulan September 2021 juga terjadi penurunan sebesar 7,03%.
Namun, pasar juga memiliki beberapa faktor positif. Setelah bulan September, bulan Oktober dan November dikenal sebagai bulan kuat untuk Bitcoin. Data menunjukkan bahwa rata-rata imbal hasil di kedua bulan ini masing-masing mencapai 21,20% dan 10,82%.
Data sejarah ini memberikan referensi berharga bagi para investor, tetapi arah pasar di masa depan tetap penuh ketidakpastian. Seiring dengan perubahan lingkungan ekonomi global dan kematangan pasar Aset Kripto yang terus berlangsung, apakah pola musiman tradisional akan tetap ada, masih merupakan pertanyaan yang patut diikuti.
Investor harus memperhatikan dinamika pasar saat ini dan kondisi ekonomi global, selain mempertimbangkan data historis, untuk membuat penilaian yang lebih komprehensif dan rasional.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar Aset Kripto akan segera memasuki periode yang sangat diikuti. Berdasarkan analisis data pasar selama bertahun-tahun, bulan September biasanya dianggap sebagai bulan di mana Bitcoin berkinerja paling lemah.
Statistik jangka panjang dari Coinglass menunjukkan bahwa sejak 2013, rata-rata tingkat pengembalian Bitcoin di bulan September adalah -3,77%, dengan median mencapai -4,35%. Fenomena ini dalam dunia Aset Kripto dijuluki sebagai "kutukan September".
Perlu dicatat bahwa bahkan dalam tahun bull market yang secara keseluruhan positif, kemerosotan di bulan September tampaknya sulit untuk dihindari. Misalnya, dalam bull market tahun 2017, bulan September tetap mencatatkan penurunan sebesar 7,44%; begitu juga, pada bulan September 2021 juga terjadi penurunan sebesar 7,03%.
Namun, pasar juga memiliki beberapa faktor positif. Setelah bulan September, bulan Oktober dan November dikenal sebagai bulan kuat untuk Bitcoin. Data menunjukkan bahwa rata-rata imbal hasil di kedua bulan ini masing-masing mencapai 21,20% dan 10,82%.
Data sejarah ini memberikan referensi berharga bagi para investor, tetapi arah pasar di masa depan tetap penuh ketidakpastian. Seiring dengan perubahan lingkungan ekonomi global dan kematangan pasar Aset Kripto yang terus berlangsung, apakah pola musiman tradisional akan tetap ada, masih merupakan pertanyaan yang patut diikuti.
Investor harus memperhatikan dinamika pasar saat ini dan kondisi ekonomi global, selain mempertimbangkan data historis, untuk membuat penilaian yang lebih komprehensif dan rasional.