Investasi ventura teratas di Asia terus berinvestasi di bidang Blockchain dan enkripsi
Meskipun lingkungan regulasi semakin ketat, dana modal ventura terkemuka di Asia tetap secara aktif berinvestasi di industri Blockchain dan enkripsi global. Menurut laporan penelitian terbaru, dari Januari 2021 hingga Juni 2022, 20 lembaga modal ventura teratas di Asia terlibat dalam 495 investasi terkait di seluruh dunia.
Investor aktif ini terutama berasal dari wilayah Tiongkok daratan, Hong Kong, Singapura, dan India, dengan fokus investasi mereka banyak terkonsentrasi pada perusahaan Blockchain di Amerika Serikat. Di antara mereka, lembaga yang terlibat dalam jumlah transaksi investasi yang lebih banyak termasuk AU21 Capital(59 transaksi), Distributed Capital(45 transaksi), GBV(43 transaksi), HashKey Capital(41 transaksi), dan NGC Ventures(38 transaksi).
Proyek Blockchain Amerika yang disukai oleh lembaga investasi terkemuka ini termasuk: platform analisis keamanan CertiK, platform pembayaran MobileCoin, platform perdagangan enkripsi FalconX, dan alat pengembangan Blockchain InfStones.
Di kawasan Asia, Singapura menjadi pusat investasi. Beberapa perusahaan modal ventura terkenal seperti AU21, GBV Capital, dan Distributed Capital telah menempatkan berbagai proyek di Singapura, mencakup perangkat lunak perdagangan enkripsi, kustodian aset digital, platform gamifikasi, dan lain-lain.
Dari sudut pandang investasi, platform pengembangan Blockchain dan infrastruktur adalah jalur yang paling populer, dengan 13 perusahaan modal ventura terlibat di dalamnya. DeFi dan NFT sebagai dua bidang dengan pertumbuhan tercepat juga mendapat perhatian besar. Sementara itu, beberapa lembaga menunjukkan minat yang kuat terhadap jalur GameFi, dengan portofolio lebih dari 10 proyek.
Melihat ke depan, posisi Singapura sebagai pusat blockchain Asia Tenggara akan semakin kuat. Meskipun India menghadapi tantangan regulasi seperti perpajakan, ekosistem startup Web3 yang besar masih menarik. Secara keseluruhan, modal ventura Asia akan terus memberikan dukungan pendanaan untuk perusahaan blockchain di kawasan ini, terutama untuk layanan Web3 yang ditujukan kepada konsumen.
Seiring dengan semakin jelasnya kerangka regulasi di berbagai negara, beberapa tahun ke depan Asia kemungkinan akan menjadi panggung penting untuk perkembangan aset digital global. Modal ventura akan memainkan peran kunci dalam mendorong kemajuan industri.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Bagikan
Komentar
0/400
LiquiditySurfer
· 07-17 06:29
Singapura ayo cepat, kita akan menyalip di tikungan.
Ventura teratas di Asia terus meningkatkan investasi di Blockchain global, Singapura menjadi hotspot investasi.
Investasi ventura teratas di Asia terus berinvestasi di bidang Blockchain dan enkripsi
Meskipun lingkungan regulasi semakin ketat, dana modal ventura terkemuka di Asia tetap secara aktif berinvestasi di industri Blockchain dan enkripsi global. Menurut laporan penelitian terbaru, dari Januari 2021 hingga Juni 2022, 20 lembaga modal ventura teratas di Asia terlibat dalam 495 investasi terkait di seluruh dunia.
Investor aktif ini terutama berasal dari wilayah Tiongkok daratan, Hong Kong, Singapura, dan India, dengan fokus investasi mereka banyak terkonsentrasi pada perusahaan Blockchain di Amerika Serikat. Di antara mereka, lembaga yang terlibat dalam jumlah transaksi investasi yang lebih banyak termasuk AU21 Capital(59 transaksi), Distributed Capital(45 transaksi), GBV(43 transaksi), HashKey Capital(41 transaksi), dan NGC Ventures(38 transaksi).
Proyek Blockchain Amerika yang disukai oleh lembaga investasi terkemuka ini termasuk: platform analisis keamanan CertiK, platform pembayaran MobileCoin, platform perdagangan enkripsi FalconX, dan alat pengembangan Blockchain InfStones.
Di kawasan Asia, Singapura menjadi pusat investasi. Beberapa perusahaan modal ventura terkenal seperti AU21, GBV Capital, dan Distributed Capital telah menempatkan berbagai proyek di Singapura, mencakup perangkat lunak perdagangan enkripsi, kustodian aset digital, platform gamifikasi, dan lain-lain.
Dari sudut pandang investasi, platform pengembangan Blockchain dan infrastruktur adalah jalur yang paling populer, dengan 13 perusahaan modal ventura terlibat di dalamnya. DeFi dan NFT sebagai dua bidang dengan pertumbuhan tercepat juga mendapat perhatian besar. Sementara itu, beberapa lembaga menunjukkan minat yang kuat terhadap jalur GameFi, dengan portofolio lebih dari 10 proyek.
Melihat ke depan, posisi Singapura sebagai pusat blockchain Asia Tenggara akan semakin kuat. Meskipun India menghadapi tantangan regulasi seperti perpajakan, ekosistem startup Web3 yang besar masih menarik. Secara keseluruhan, modal ventura Asia akan terus memberikan dukungan pendanaan untuk perusahaan blockchain di kawasan ini, terutama untuk layanan Web3 yang ditujukan kepada konsumen.
Seiring dengan semakin jelasnya kerangka regulasi di berbagai negara, beberapa tahun ke depan Asia kemungkinan akan menjadi panggung penting untuk perkembangan aset digital global. Modal ventura akan memainkan peran kunci dalam mendorong kemajuan industri.