Juru bicara Otoritas Moneter Hong Kong menyatakan bahwa hingga 31 Agustus, terdapat 77 permohonan yang disampaikan kepada Otoritas Moneter untuk mengajukan lisensi stablecoin, yang mencakup bank, perusahaan teknologi, perusahaan sekuritas/manajemen aset/investasi, e-commerce, lembaga pembayaran, startup/web3, dan lainnya.
Setelah berita ini disampaikan, reaksi pasar bervariasi. Beberapa orang berpendapat bahwa ini mencerminkan kehati-hatian regulasi, sementara yang lain mempertanyakan apakah jumlah ini cukup untuk mendukung ambisi Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional. Dari perspektif prospek penggunaan stablecoin, kebutuhan pemberdayaan industri, serta posisi kompetitif internasional Hong Kong, 77 aplikasi ini merupakan sinyal positif, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih mendalam.
Satu, Perspektif Regulasi: Mendorong Inovasi dan Kehati-hatian Praktis
Stablecoin sebagai aset kripto yang terikat pada mata uang fiat, biasanya nilainya terkait dengan mata uang fiat atau sekumpulan aset, menjadi jembatan yang menghubungkan keuangan tradisional dengan dunia mata uang digital. Tentu saja, risiko stablecoin juga tidak boleh diabaikan: termasuk ketidaktransparanan aset cadangan, risiko penarikan, potensi risiko keuangan sistemik, dan kemungkinan digunakan untuk pencucian uang dan transaksi ilegal. Oleh karena itu, Otoritas Moneter Hong Kong mengambil sikap regulasi yang hati-hati, dengan menyaring penerbit yang memenuhi syarat melalui mekanisme akses yang ketat.
Jumlah 77 aplikasi, hingga tingkat tertentu, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kerangka regulasi stablecoin Hong Kong. Berbeda dengan beberapa yurisdiksi yang sepenuhnya melarang atau terlalu longgar, Hong Kong berusaha menemukan keseimbangan antara inovasi dan stabilitas. Prinsip regulasi yang hati-hati ini membantu mencegah risiko, melindungi kepentingan investor, dan meletakkan dasar untuk stabilitas jangka panjang sistem keuangan.
Namun, kehati-hatian tidak sama dengan konservatisme. Jika regulasi terlalu ketat, hal itu dapat mengakibatkan kurangnya dorongan untuk inovasi, bahkan membuat Hong Kong kehilangan posisi terdepan di bidang keuangan digital. Oleh karena itu, di balik 77 aplikasi tersebut, yang lebih penting adalah bagaimana regulator memilih proyek-proyek yang tidak hanya memenuhi persyaratan manajemen risiko, tetapi juga dapat mendorong perkembangan industri.
Dua, Perspektif Industri: Memenuhi Skenario dan Persaingan yang Seimbang
Dari sudut pandang aplikasi stablecoin, pemberdayaan industri membutuhkan lebih banyak pilihan dan skenario aplikasi yang lebih kaya. Stablecoin bukan hanya alat pembayaran, tetapi juga infrastruktur penting untuk ekonomi digital di masa depan. Ini dapat digunakan untuk penyelesaian perdagangan lintas batas, keuangan rantai pasokan, kontrak pintar, DeFi (keuangan terdesentralisasi), dan banyak bidang lainnya, memberikan vitalitas baru ke dalam sistem keuangan tradisional.
Jika hanya beberapa penerbit stablecoin yang mendapatkan persetujuan, pasar mungkin akan menghadapi masalah pilihan yang terbatas dan kurangnya kompetisi. Sebaliknya, kompetisi yang moderat dapat mendorong inovasi teknologi, menurunkan biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas layanan. 77 permohonan menunjukkan minat yang besar di pasar terhadap penerbitan stablecoin, tetapi jika pada akhirnya hanya sedikit permohonan yang disetujui, hal itu dapat mengekang keragaman dan inovasi di pasar.
Selain itu, berbagai skenario aplikasi mungkin memerlukan jenis stablecoin yang berbeda. Misalnya, beberapa stablecoin mungkin lebih cocok untuk perdagangan komoditas, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada pembayaran ritel atau remitansi lintas batas. Jika pasar hanya memiliki beberapa jenis stablecoin, jangkauan aplikasinya mungkin akan terbatas. Oleh karena itu, dari sudut pandang pemberdayaan industri, 77 aplikasi tidak hanya sedikit, tetapi mungkin juga membutuhkan lebih banyak partisipan yang beragam.
Tiga, Perspektif Keuangan: Persaingan Internasional dan Pandangan Global
Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, sedang menghadapi persaingan ketat dari kota-kota seperti Singapura, Dubai, dan London. Di bidang keuangan digital, banyak negara dan daerah yang aktif mengeksplorasi jalur pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) dan stablecoin. Misalnya, Singapura telah meluncurkan beberapa proyek percobaan stablecoin, sementara Uni Eropa juga telah melalui Undang-Undang Pasar Aset Kripto (MiCA), yang memberikan kerangka regulasi yang jelas untuk aset kripto.
Dalam konteks ini, Hong Kong perlu memiliki pandangan global, dengan pemikiran yang lebih terbuka dan kebijakan yang lebih inovatif untuk memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan internasional. Ruang pasar offshore cukup luas, dan persaingan internasional mengharuskan Hong Kong tidak hanya untuk mengikuti tren, tetapi juga untuk memimpin tren. Jika persetujuan penerbitan stablecoin terlalu berhati-hati, hal ini dapat menyebabkan aliran bakat, modal, dan proyek ke yurisdiksi lain yang lebih ramah.
Di sisi lain, inovasi keuangan memerlukan ruang yang memadai. Tujuan utama regulasi adalah untuk mencegah risiko, tetapi tidak seharusnya mengorbankan inovasi. Hong Kong dapat menyediakan kesempatan untuk pengujian dan iterasi bagi proyek stablecoin melalui mekanisme seperti "sandbox regulasi", sambil mendorong inovasi sambil mengendalikan risiko. 77 aplikasi adalah sebuah titik awal, tetapi bagaimana cara mengembangkan proyek-proyek yang memiliki daya saing internasional dari aplikasi-aplikasi ini adalah masalah kunci yang perlu dipikirkan oleh Hong Kong.
Empat, Dialektika Banyak dan Sedikit: Prinsip Dasar dan Infrastruktur
Apakah 77 aplikasi itu lebih banyak atau lebih sedikit? Jawabannya tidak terletak pada angka absolut, tetapi pada pemikiran tentang bagaimana menangkap peluang stablecoin? Secara umum, operasi stablecoin memerlukan proyek dengan kekuatan teknologi yang kuat dan model bisnis yang jelas, bukan hanya untuk menguasai lisensi tanpa kemampuan operasional yang sebenarnya.
Jadi, tugas regulator adalah memahami logika dasar operasi dan pengawasan stablecoin, yaitu mendorong inovasi, tetapi pada saat yang sama melindungi hak-hak pengguna dan memelihara lingkungan persaingan pasar yang teratur. Di satu sisi, harus menghindari konsentrasi berlebihan, untuk mencegah pasar dari monopoli oleh segelintir raksasa; di sisi lain, juga dapat mempertimbangkan model pengawasan yang terklasifikasi dan terlapis, agar tidak menyebabkan pemborosan sumber daya dan meningkatkan kesulitan pengawasan.
Selain itu, regulator juga harus menyadari bahwa perkembangan stablecoin tidak hanya bergantung pada jumlah penerbit, tetapi juga memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai, termasuk platform perdagangan yang sesuai, lembaga kustodian, mekanisme audit, dan kerangka hukum. Hong Kong perlu maju secara bersamaan di bidang-bidang ini untuk memberikan dasar yang kuat bagi penerapan stablecoin yang luas.
Lima, Jalan di Masa Depan: Menyeimbangkan Inovasi dan Regulasi
Untuk Hong Kong, stablecoin adalah baik peluang maupun tantangan. Bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi dan regulasi akan langsung mempengaruhi daya saing Hong Kong di era keuangan digital. Berikut beberapa poin yang mungkin perlu dipertimbangkan:
Mekanisme Pengawasan Klasifikasi dan Kategori: Dapat dirancang standar pengawasan yang berbeda berdasarkan ukuran stablecoin, skenario aplikasi, dan tingkat risiko. Misalnya, menerapkan pengawasan yang lebih ketat untuk stablecoin yang penting secara sistemik, sementara menggunakan aturan yang relatif lebih longgar untuk stablecoin kecil atau yang memiliki tujuan tertentu.
Kerja Sama Internasional: Stablecoin biasanya memiliki atribut lintas batas, Hong Kong dapat bekerja sama dengan yurisdiksi lain untuk bersama-sama menetapkan standar global, menghindari arbitrase regulasi dan fragmentasi.
Mendorong Eksperimen Inovatif: Melalui "kotak pasir regulasi" dan proyek percontohan, menyediakan lingkungan pengujian nyata untuk stablecoin, membantu regulator dan peserta pasar memahami risiko dan potensi mereka dengan lebih baik.
Meningkatkan Pendidikan Risiko Pengguna: Stablecoin sebagai alat keuangan yang muncul, banyak pengguna mungkin tidak sepenuhnya memahami mekanisme dan risikonya. Meningkatkan pendidikan risiko pengguna adalah cara penting untuk mencegah risiko.
77 aplikasi stablecoin, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap Hong Kong sebagai pusat keuangan, juga mengungkapkan potensi besar industri stablecoin. Dari sudut pandang skenario aplikasi dan pemberdayaan industri, jumlah ini mungkin masih belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar di masa depan; tetapi dari sudut pandang regulasi yang hati-hati, memastikan kualitas dan kepatuhan setiap aplikasi juga sangat penting.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
77 aplikasi stablecoin itu banyak atau sedikit?
Penulis: Zhang Feng
Setelah berita ini disampaikan, reaksi pasar bervariasi. Beberapa orang berpendapat bahwa ini mencerminkan kehati-hatian regulasi, sementara yang lain mempertanyakan apakah jumlah ini cukup untuk mendukung ambisi Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional. Dari perspektif prospek penggunaan stablecoin, kebutuhan pemberdayaan industri, serta posisi kompetitif internasional Hong Kong, 77 aplikasi ini merupakan sinyal positif, tetapi juga mencerminkan tantangan yang lebih mendalam.
Satu, Perspektif Regulasi: Mendorong Inovasi dan Kehati-hatian Praktis
Stablecoin sebagai aset kripto yang terikat pada mata uang fiat, biasanya nilainya terkait dengan mata uang fiat atau sekumpulan aset, menjadi jembatan yang menghubungkan keuangan tradisional dengan dunia mata uang digital. Tentu saja, risiko stablecoin juga tidak boleh diabaikan: termasuk ketidaktransparanan aset cadangan, risiko penarikan, potensi risiko keuangan sistemik, dan kemungkinan digunakan untuk pencucian uang dan transaksi ilegal. Oleh karena itu, Otoritas Moneter Hong Kong mengambil sikap regulasi yang hati-hati, dengan menyaring penerbit yang memenuhi syarat melalui mekanisme akses yang ketat.
Jumlah 77 aplikasi, hingga tingkat tertentu, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kerangka regulasi stablecoin Hong Kong. Berbeda dengan beberapa yurisdiksi yang sepenuhnya melarang atau terlalu longgar, Hong Kong berusaha menemukan keseimbangan antara inovasi dan stabilitas. Prinsip regulasi yang hati-hati ini membantu mencegah risiko, melindungi kepentingan investor, dan meletakkan dasar untuk stabilitas jangka panjang sistem keuangan.
Namun, kehati-hatian tidak sama dengan konservatisme. Jika regulasi terlalu ketat, hal itu dapat mengakibatkan kurangnya dorongan untuk inovasi, bahkan membuat Hong Kong kehilangan posisi terdepan di bidang keuangan digital. Oleh karena itu, di balik 77 aplikasi tersebut, yang lebih penting adalah bagaimana regulator memilih proyek-proyek yang tidak hanya memenuhi persyaratan manajemen risiko, tetapi juga dapat mendorong perkembangan industri.
Dua, Perspektif Industri: Memenuhi Skenario dan Persaingan yang Seimbang
Dari sudut pandang aplikasi stablecoin, pemberdayaan industri membutuhkan lebih banyak pilihan dan skenario aplikasi yang lebih kaya. Stablecoin bukan hanya alat pembayaran, tetapi juga infrastruktur penting untuk ekonomi digital di masa depan. Ini dapat digunakan untuk penyelesaian perdagangan lintas batas, keuangan rantai pasokan, kontrak pintar, DeFi (keuangan terdesentralisasi), dan banyak bidang lainnya, memberikan vitalitas baru ke dalam sistem keuangan tradisional.
Jika hanya beberapa penerbit stablecoin yang mendapatkan persetujuan, pasar mungkin akan menghadapi masalah pilihan yang terbatas dan kurangnya kompetisi. Sebaliknya, kompetisi yang moderat dapat mendorong inovasi teknologi, menurunkan biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas layanan. 77 permohonan menunjukkan minat yang besar di pasar terhadap penerbitan stablecoin, tetapi jika pada akhirnya hanya sedikit permohonan yang disetujui, hal itu dapat mengekang keragaman dan inovasi di pasar.
Selain itu, berbagai skenario aplikasi mungkin memerlukan jenis stablecoin yang berbeda. Misalnya, beberapa stablecoin mungkin lebih cocok untuk perdagangan komoditas, sementara yang lain mungkin lebih fokus pada pembayaran ritel atau remitansi lintas batas. Jika pasar hanya memiliki beberapa jenis stablecoin, jangkauan aplikasinya mungkin akan terbatas. Oleh karena itu, dari sudut pandang pemberdayaan industri, 77 aplikasi tidak hanya sedikit, tetapi mungkin juga membutuhkan lebih banyak partisipan yang beragam.
Tiga, Perspektif Keuangan: Persaingan Internasional dan Pandangan Global
Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional, sedang menghadapi persaingan ketat dari kota-kota seperti Singapura, Dubai, dan London. Di bidang keuangan digital, banyak negara dan daerah yang aktif mengeksplorasi jalur pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC) dan stablecoin. Misalnya, Singapura telah meluncurkan beberapa proyek percobaan stablecoin, sementara Uni Eropa juga telah melalui Undang-Undang Pasar Aset Kripto (MiCA), yang memberikan kerangka regulasi yang jelas untuk aset kripto.
Dalam konteks ini, Hong Kong perlu memiliki pandangan global, dengan pemikiran yang lebih terbuka dan kebijakan yang lebih inovatif untuk memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan internasional. Ruang pasar offshore cukup luas, dan persaingan internasional mengharuskan Hong Kong tidak hanya untuk mengikuti tren, tetapi juga untuk memimpin tren. Jika persetujuan penerbitan stablecoin terlalu berhati-hati, hal ini dapat menyebabkan aliran bakat, modal, dan proyek ke yurisdiksi lain yang lebih ramah.
Di sisi lain, inovasi keuangan memerlukan ruang yang memadai. Tujuan utama regulasi adalah untuk mencegah risiko, tetapi tidak seharusnya mengorbankan inovasi. Hong Kong dapat menyediakan kesempatan untuk pengujian dan iterasi bagi proyek stablecoin melalui mekanisme seperti "sandbox regulasi", sambil mendorong inovasi sambil mengendalikan risiko. 77 aplikasi adalah sebuah titik awal, tetapi bagaimana cara mengembangkan proyek-proyek yang memiliki daya saing internasional dari aplikasi-aplikasi ini adalah masalah kunci yang perlu dipikirkan oleh Hong Kong.
Empat, Dialektika Banyak dan Sedikit: Prinsip Dasar dan Infrastruktur
Apakah 77 aplikasi itu lebih banyak atau lebih sedikit? Jawabannya tidak terletak pada angka absolut, tetapi pada pemikiran tentang bagaimana menangkap peluang stablecoin? Secara umum, operasi stablecoin memerlukan proyek dengan kekuatan teknologi yang kuat dan model bisnis yang jelas, bukan hanya untuk menguasai lisensi tanpa kemampuan operasional yang sebenarnya.
Jadi, tugas regulator adalah memahami logika dasar operasi dan pengawasan stablecoin, yaitu mendorong inovasi, tetapi pada saat yang sama melindungi hak-hak pengguna dan memelihara lingkungan persaingan pasar yang teratur. Di satu sisi, harus menghindari konsentrasi berlebihan, untuk mencegah pasar dari monopoli oleh segelintir raksasa; di sisi lain, juga dapat mempertimbangkan model pengawasan yang terklasifikasi dan terlapis, agar tidak menyebabkan pemborosan sumber daya dan meningkatkan kesulitan pengawasan.
Selain itu, regulator juga harus menyadari bahwa perkembangan stablecoin tidak hanya bergantung pada jumlah penerbit, tetapi juga memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai, termasuk platform perdagangan yang sesuai, lembaga kustodian, mekanisme audit, dan kerangka hukum. Hong Kong perlu maju secara bersamaan di bidang-bidang ini untuk memberikan dasar yang kuat bagi penerapan stablecoin yang luas.
Lima, Jalan di Masa Depan: Menyeimbangkan Inovasi dan Regulasi
Untuk Hong Kong, stablecoin adalah baik peluang maupun tantangan. Bagaimana menemukan keseimbangan antara inovasi dan regulasi akan langsung mempengaruhi daya saing Hong Kong di era keuangan digital. Berikut beberapa poin yang mungkin perlu dipertimbangkan:
Mekanisme Pengawasan Klasifikasi dan Kategori: Dapat dirancang standar pengawasan yang berbeda berdasarkan ukuran stablecoin, skenario aplikasi, dan tingkat risiko. Misalnya, menerapkan pengawasan yang lebih ketat untuk stablecoin yang penting secara sistemik, sementara menggunakan aturan yang relatif lebih longgar untuk stablecoin kecil atau yang memiliki tujuan tertentu.
Kerja Sama Internasional: Stablecoin biasanya memiliki atribut lintas batas, Hong Kong dapat bekerja sama dengan yurisdiksi lain untuk bersama-sama menetapkan standar global, menghindari arbitrase regulasi dan fragmentasi.
Mendorong Eksperimen Inovatif: Melalui "kotak pasir regulasi" dan proyek percontohan, menyediakan lingkungan pengujian nyata untuk stablecoin, membantu regulator dan peserta pasar memahami risiko dan potensi mereka dengan lebih baik.
Meningkatkan Pendidikan Risiko Pengguna: Stablecoin sebagai alat keuangan yang muncul, banyak pengguna mungkin tidak sepenuhnya memahami mekanisme dan risikonya. Meningkatkan pendidikan risiko pengguna adalah cara penting untuk mencegah risiko.
77 aplikasi stablecoin, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap Hong Kong sebagai pusat keuangan, juga mengungkapkan potensi besar industri stablecoin. Dari sudut pandang skenario aplikasi dan pemberdayaan industri, jumlah ini mungkin masih belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar di masa depan; tetapi dari sudut pandang regulasi yang hati-hati, memastikan kualitas dan kepatuhan setiap aplikasi juga sangat penting.