Data 11 November dari Golden Ten melaporkan, analis dari perusahaan solusi Fitch Solutions mengatakan bahwa ekonomi Selandia Baru mungkin akan menghadapi resistensi kebijakan perdagangan Trump tahun depan. Kemenangan kembali Trump sebagai presiden dapat memiliki dampak besar pada ekonomi maju seperti Selandia Baru, terutama bagi ekonomi yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan Amerika Serikat. Kebijakan Trump sebelumnya, khususnya kebijakan perdagangan, menunjukkan potensi merusak ekonomi. Beberapa kebijakan yang dia usulkan saat ini mungkin memicu inflasi, memaksa Federal Reserve AS untuk menghentikan kebijakan longgar, bahkan membalikkannya. Hal ini mungkin memaksa Bank Sentral Selandia Baru dan bank sentral lainnya untuk melambatkan kebijakan longgar mereka atau menaikkan Suku Bunga untuk melawan inflasi. Langkah ini dapat meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, merangsang ketidakpastian ekonomi. Dalam situasi ini, belanja konsumen dan investasi perusahaan akan terpengaruh, menghambat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Lembaga: Ekonomi Selandia Baru mungkin menghadapi resistensi kebijakan perdagangan Amerika Serikat
Data 11 November dari Golden Ten melaporkan, analis dari perusahaan solusi Fitch Solutions mengatakan bahwa ekonomi Selandia Baru mungkin akan menghadapi resistensi kebijakan perdagangan Trump tahun depan. Kemenangan kembali Trump sebagai presiden dapat memiliki dampak besar pada ekonomi maju seperti Selandia Baru, terutama bagi ekonomi yang memiliki hubungan perdagangan erat dengan Amerika Serikat. Kebijakan Trump sebelumnya, khususnya kebijakan perdagangan, menunjukkan potensi merusak ekonomi. Beberapa kebijakan yang dia usulkan saat ini mungkin memicu inflasi, memaksa Federal Reserve AS untuk menghentikan kebijakan longgar, bahkan membalikkannya. Hal ini mungkin memaksa Bank Sentral Selandia Baru dan bank sentral lainnya untuk melambatkan kebijakan longgar mereka atau menaikkan Suku Bunga untuk melawan inflasi. Langkah ini dapat meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, merangsang ketidakpastian ekonomi. Dalam situasi ini, belanja konsumen dan investasi perusahaan akan terpengaruh, menghambat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025.