Data CPI AS bulan Agustus yang baru saja diumumkan mengejutkan pasar. CPI keseluruhan tumbuh 2,9% secara tahunan, dan naik 0,4% secara bulanan, melebihi ekspektasi pasar. CPI inti masih bertahan di atas 3%. Laporan inflasi yang jauh melampaui ekspektasi ini, memberikan ketidakpastian baru bagi keputusan pemotongan suku bunga The Federal Reserve (FED) yang sebelumnya hampir pasti pada bulan September.
Sebelumnya, pasar secara umum memperkirakan bahwa pada bulan September akan ada pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan probabilitasnya sempat melebihi 90%. Namun, keberlanjutan inflasi membuat harapan untuk 'pemotongan suku bunga beruntun' jelas menurun. The Federal Reserve (FED) sedang menghadapi dilema: di satu sisi adalah tekanan nyata dari pasar kerja yang lemah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, di sisi lain adalah kenaikan harga yang sulit dikendalikan. Meskipun pada bulan September mungkin masih akan ada pemotongan suku bunga kecil, keputusan pasti akan lebih hati-hati.
Apa dampak ini terhadap pasar cryptocurrency? Dalam jangka pendek, setelah data dirilis, aset kripto seperti Bitcoin mengalami fluktuasi yang tajam: dolar AS menguat, imbal hasil obligasi AS naik, dan dana sementara mengalir ke aset yang dianggap aman. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, tren penurunan suku bunga secara keseluruhan sulit untuk dibalikkan, dan likuiditas pasar pada akhirnya akan meningkat. Bahkan jika The Federal Reserve (FED) hanya mengambil kebijakan pelonggaran simbolis, Bitcoin yang berfungsi sebagai 'aset suku bunga nol' dan 'indikator likuiditas' juga diharapkan dapat kembali menarik perhatian modal.
Di masa depan, bagaimana pasar cryptocurrency akan merespons situasi baru ini, investor perlu memperhatikan dengan cermat arah kebijakan The Federal Reserve (FED) dan dampaknya terhadap pasar keuangan global. Pada saat yang sama, juga harus waspada terhadap kemungkinan fluktuasi pasar dalam jangka pendek dan melakukan manajemen risiko.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Data CPI AS bulan Agustus yang baru saja diumumkan mengejutkan pasar. CPI keseluruhan tumbuh 2,9% secara tahunan, dan naik 0,4% secara bulanan, melebihi ekspektasi pasar. CPI inti masih bertahan di atas 3%. Laporan inflasi yang jauh melampaui ekspektasi ini, memberikan ketidakpastian baru bagi keputusan pemotongan suku bunga The Federal Reserve (FED) yang sebelumnya hampir pasti pada bulan September.
Sebelumnya, pasar secara umum memperkirakan bahwa pada bulan September akan ada pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan probabilitasnya sempat melebihi 90%. Namun, keberlanjutan inflasi membuat harapan untuk 'pemotongan suku bunga beruntun' jelas menurun. The Federal Reserve (FED) sedang menghadapi dilema: di satu sisi adalah tekanan nyata dari pasar kerja yang lemah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, di sisi lain adalah kenaikan harga yang sulit dikendalikan. Meskipun pada bulan September mungkin masih akan ada pemotongan suku bunga kecil, keputusan pasti akan lebih hati-hati.
Apa dampak ini terhadap pasar cryptocurrency? Dalam jangka pendek, setelah data dirilis, aset kripto seperti Bitcoin mengalami fluktuasi yang tajam: dolar AS menguat, imbal hasil obligasi AS naik, dan dana sementara mengalir ke aset yang dianggap aman. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, tren penurunan suku bunga secara keseluruhan sulit untuk dibalikkan, dan likuiditas pasar pada akhirnya akan meningkat. Bahkan jika The Federal Reserve (FED) hanya mengambil kebijakan pelonggaran simbolis, Bitcoin yang berfungsi sebagai 'aset suku bunga nol' dan 'indikator likuiditas' juga diharapkan dapat kembali menarik perhatian modal.
Di masa depan, bagaimana pasar cryptocurrency akan merespons situasi baru ini, investor perlu memperhatikan dengan cermat arah kebijakan The Federal Reserve (FED) dan dampaknya terhadap pasar keuangan global. Pada saat yang sama, juga harus waspada terhadap kemungkinan fluktuasi pasar dalam jangka pendek dan melakukan manajemen risiko.