Baru-baru ini, harga emas kembali mencetak titik tertinggi dalam sejarah, dan fenomena ini memiliki berbagai faktor pendorong di baliknya. Analis pasar menunjukkan bahwa keberadaan ketidakpastian ekonomi global yang terus-menerus, spekulasi tentang arah kebijakan The Federal Reserve (FED), serta tindakan pembelian emas oleh Bank Sentral di berbagai negara, secara bersama-sama mendorong kenaikan harga emas.
Saat ini, kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat semakin meningkat, terutama dengan munculnya kembali risiko stagflasi, yang membuat pasar semakin mengharapkan The Federal Reserve (FED) mungkin akan menurunkan suku bunga pada bulan September tahun ini. Sementara itu, melemahnya dolar secara umum juga memberikan lingkungan yang menguntungkan bagi kenaikan harga emas.
Perlu dicatat bahwa ketegangan situasi geopolitik dan kekhawatiran tentang masalah tarif perdagangan semakin meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Efek gabungan dari faktor-faktor ini tidak hanya menarik minat investor individu terhadap ETF emas, batangan emas, dan koin emas, tetapi juga mendorong bank sentral di berbagai negara untuk terus melanjutkan strategi diversifikasi cadangan devisa mereka.
Para ahli di industri berpendapat bahwa faktor inti yang mendorong kenaikan harga emas kali ini sulit dihilangkan dalam jangka pendek, yang berarti pasar emas mungkin akan terus mempertahankan momentum kuatnya. Namun, investor tetap perlu memperhatikan situasi ekonomi global dan perubahan kebijakan dengan cermat agar dapat menyesuaikan strategi investasi mereka tepat waktu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
10
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
YieldChaser
· 09-04 21:25
Menimbun emas adalah kebenaran yang keras.
Lihat AsliBalas0
BagHolderTillRetire
· 09-03 11:43
Sekali lagi, miskin hanya berani melihat, tidak berani membeli.
Baru-baru ini, harga emas kembali mencetak titik tertinggi dalam sejarah, dan fenomena ini memiliki berbagai faktor pendorong di baliknya. Analis pasar menunjukkan bahwa keberadaan ketidakpastian ekonomi global yang terus-menerus, spekulasi tentang arah kebijakan The Federal Reserve (FED), serta tindakan pembelian emas oleh Bank Sentral di berbagai negara, secara bersama-sama mendorong kenaikan harga emas.
Saat ini, kekhawatiran investor terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat semakin meningkat, terutama dengan munculnya kembali risiko stagflasi, yang membuat pasar semakin mengharapkan The Federal Reserve (FED) mungkin akan menurunkan suku bunga pada bulan September tahun ini. Sementara itu, melemahnya dolar secara umum juga memberikan lingkungan yang menguntungkan bagi kenaikan harga emas.
Perlu dicatat bahwa ketegangan situasi geopolitik dan kekhawatiran tentang masalah tarif perdagangan semakin meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven. Efek gabungan dari faktor-faktor ini tidak hanya menarik minat investor individu terhadap ETF emas, batangan emas, dan koin emas, tetapi juga mendorong bank sentral di berbagai negara untuk terus melanjutkan strategi diversifikasi cadangan devisa mereka.
Para ahli di industri berpendapat bahwa faktor inti yang mendorong kenaikan harga emas kali ini sulit dihilangkan dalam jangka pendek, yang berarti pasar emas mungkin akan terus mempertahankan momentum kuatnya. Namun, investor tetap perlu memperhatikan situasi ekonomi global dan perubahan kebijakan dengan cermat agar dapat menyesuaikan strategi investasi mereka tepat waktu.