Ketika harga emas mencapai rekor tertinggi, analis memiliki perbedaan signifikan tentang hubungan antara BTC dan emas.
Dengan ekspansi likuiditas global dan peningkatan risiko fiskal, harga emas melonjak lebih dari 6% dalam waktu singkat 10 hari, mencapai rekor sejarah di atas 3.500 dolar, yang juga memicu perbedaan pandangan para analis mengenai hubungan antara emas dan Bitcoin.
Para pendukung percaya bahwa emas akan memimpin Bitcoin menuju terobosan; namun, para kritikus berpendapat bahwa kenaikan emas akan memberikan tekanan pada cryptocurrency.
Analis Alpha Extract menunjukkan bahwa ketika likuiditas global meningkat, harga emas seringkali naik, dan pada saat itu BTC biasanya memasuki periode konsolidasi, dan sebaliknya.
Faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas kali ini termasuk kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve, risiko kebijakan fiskal, serta kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah 30 tahun di pasar global.
Meskipun tingkat inflasi saat ini lebih tinggi dari target 2%, Federal Reserve masih mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga, langkah ini menunjukkan bahwa tekanan yang dihadapi oleh seluruh sistem keuangan semakin meningkat.
Analis makro Martyparty menyatakan bahwa emas dan likuiditas global memainkan peran utama dalam siklus saat ini, diikuti oleh Bitcoin. Jika sejarah terulang, begitu harga emas stabil, Bitcoin berpotensi mendapatkan manfaat.
Namun, skeptis Bitcoin Peter Schiff percaya bahwa kenaikan harga emas terjadi dengan mengorbankan Bitcoin. Dia berpendapat bahwa terobosan harga emas dan perak adalah sinyal negatif besar bagi Bitcoin.
Dari semua yang dikemukakan, meskipun beberapa analis melihat emas dan Bitcoin sebagai alat lindung nilai yang saling melengkapi, ada juga yang menganggap keduanya sebagai pesaing yang saling berebut dana perlindungan.
Menurut pendapat mantan eksekutif Coinbase Balaji Srinivasan, seiring dengan penurunan proporsi dolar AS dalam mata uang cadangan global menjadi 42%, tren ini juga mendorong terus meningkatnya harga emas, yang mengindikasikan bahwa BTC mungkin menjadi titik pertumbuhan berikutnya di pasar.
Secara keseluruhan, dalam konteks meningkatnya likuiditas global, meningkatnya risiko fiskal, dan melemahnya posisi dolar, emas dan Bitcoin sebagai aset safe haven mungkin akan memainkan peran kunci dalam lanskap keuangan di masa depan.
Secara keseluruhan, pandangan ini sekali lagi memicu diskusi pasar tentang hubungan antara pergerakan emas dan Bitcoin. Apakah pergerakan keduanya akan terpisah atau berkolaborasi di masa depan, juga akan menjadi jendela pengamatan kunci untuk aliran modal global dan preferensi risiko.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketika harga emas mencapai rekor tertinggi, analis memiliki perbedaan signifikan tentang hubungan antara BTC dan emas.
Dengan ekspansi likuiditas global dan peningkatan risiko fiskal, harga emas melonjak lebih dari 6% dalam waktu singkat 10 hari, mencapai rekor sejarah di atas 3.500 dolar, yang juga memicu perbedaan pandangan para analis mengenai hubungan antara emas dan Bitcoin.
Para pendukung percaya bahwa emas akan memimpin Bitcoin menuju terobosan; namun, para kritikus berpendapat bahwa kenaikan emas akan memberikan tekanan pada cryptocurrency.
Analis Alpha Extract menunjukkan bahwa ketika likuiditas global meningkat, harga emas seringkali naik, dan pada saat itu BTC biasanya memasuki periode konsolidasi, dan sebaliknya.
Faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas kali ini termasuk kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve, risiko kebijakan fiskal, serta kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah 30 tahun di pasar global.
Meskipun tingkat inflasi saat ini lebih tinggi dari target 2%, Federal Reserve masih mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga, langkah ini menunjukkan bahwa tekanan yang dihadapi oleh seluruh sistem keuangan semakin meningkat.
Analis makro Martyparty menyatakan bahwa emas dan likuiditas global memainkan peran utama dalam siklus saat ini, diikuti oleh Bitcoin. Jika sejarah terulang, begitu harga emas stabil, Bitcoin berpotensi mendapatkan manfaat.
Namun, skeptis Bitcoin Peter Schiff percaya bahwa kenaikan harga emas terjadi dengan mengorbankan Bitcoin. Dia berpendapat bahwa terobosan harga emas dan perak adalah sinyal negatif besar bagi Bitcoin.
Dari semua yang dikemukakan, meskipun beberapa analis melihat emas dan Bitcoin sebagai alat lindung nilai yang saling melengkapi, ada juga yang menganggap keduanya sebagai pesaing yang saling berebut dana perlindungan.
Menurut pendapat mantan eksekutif Coinbase Balaji Srinivasan, seiring dengan penurunan proporsi dolar AS dalam mata uang cadangan global menjadi 42%, tren ini juga mendorong terus meningkatnya harga emas, yang mengindikasikan bahwa BTC mungkin menjadi titik pertumbuhan berikutnya di pasar.
Secara keseluruhan, dalam konteks meningkatnya likuiditas global, meningkatnya risiko fiskal, dan melemahnya posisi dolar, emas dan Bitcoin sebagai aset safe haven mungkin akan memainkan peran kunci dalam lanskap keuangan di masa depan.
Secara keseluruhan, pandangan ini sekali lagi memicu diskusi pasar tentang hubungan antara pergerakan emas dan Bitcoin. Apakah pergerakan keduanya akan terpisah atau berkolaborasi di masa depan, juga akan menjadi jendela pengamatan kunci untuk aliran modal global dan preferensi risiko.
#GOLD # BTC