Baru-baru ini, beberapa Institusi Keuangan merilis laporan analisis tentang pasar obligasi AS. Laporan tersebut menunjukkan bahwa AS saat ini menghadapi tekanan inflasi yang cukup besar, dan jika dalam kondisi ini tetap memilih untuk menurunkan suku bunga, hal ini dapat menyebabkan pemulihan ekonomi yang lebih cepat, sementara inflasi akan naik lebih lanjut. Dalam keadaan ini, kurva imbal hasil obligasi AS mungkin akan menunjukkan kemiringan tajam di ujung pendek bull run dan kemiringan tajam di ujung panjang Bear Market.
Analis memprediksi bahwa imbal hasil obligasi AS ten tahun mungkin naik sekitar 4,8% tahun ini. Dalam satu atau dua bulan ke depan, gelombang penerbitan obligasi yang berkelanjutan dan pengetatan likuiditas kemungkinan akan mempercepat tren ini.
Namun, dari sudut pandang jangka panjang, jika kebijakan fiskal secara bertahap menjadi dominan dalam satu atau dua tahun ke depan, pusat keseluruhan kurva hasil obligasi AS mungkin akan ditekan lebih rendah. Secara khusus, suku bunga jangka pendek mungkin akan turun seiring dengan penurunan suku bunga; kebijakan moneter juga dapat merangsang permintaan obligasi jangka panjang melalui cara langsung (pelonggaran kuantitatif) atau tidak langsung (pelonggaran regulasi keuangan) untuk menekan premi jangka.
Perlu dicatat bahwa jika suku bunga tetap ditekan dalam konteks pemulihan ekonomi, pusat inflasi mungkin akan terus naik. Dalam hal ini, investor perlu memperhatikan tren inflasi dan perubahan kebijakan moneter untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Secara keseluruhan, pasar obligasi AS mungkin menghadapi tekanan naik dalam jangka pendek, tetapi tren jangka panjang tetap tidak pasti. Investor sebaiknya memantau data ekonomi, tren inflasi, dan perubahan kebijakan dengan cermat agar dapat menyesuaikan strategi investasi mereka tepat waktu.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, beberapa Institusi Keuangan merilis laporan analisis tentang pasar obligasi AS. Laporan tersebut menunjukkan bahwa AS saat ini menghadapi tekanan inflasi yang cukup besar, dan jika dalam kondisi ini tetap memilih untuk menurunkan suku bunga, hal ini dapat menyebabkan pemulihan ekonomi yang lebih cepat, sementara inflasi akan naik lebih lanjut. Dalam keadaan ini, kurva imbal hasil obligasi AS mungkin akan menunjukkan kemiringan tajam di ujung pendek bull run dan kemiringan tajam di ujung panjang Bear Market.
Analis memprediksi bahwa imbal hasil obligasi AS ten tahun mungkin naik sekitar 4,8% tahun ini. Dalam satu atau dua bulan ke depan, gelombang penerbitan obligasi yang berkelanjutan dan pengetatan likuiditas kemungkinan akan mempercepat tren ini.
Namun, dari sudut pandang jangka panjang, jika kebijakan fiskal secara bertahap menjadi dominan dalam satu atau dua tahun ke depan, pusat keseluruhan kurva hasil obligasi AS mungkin akan ditekan lebih rendah. Secara khusus, suku bunga jangka pendek mungkin akan turun seiring dengan penurunan suku bunga; kebijakan moneter juga dapat merangsang permintaan obligasi jangka panjang melalui cara langsung (pelonggaran kuantitatif) atau tidak langsung (pelonggaran regulasi keuangan) untuk menekan premi jangka.
Perlu dicatat bahwa jika suku bunga tetap ditekan dalam konteks pemulihan ekonomi, pusat inflasi mungkin akan terus naik. Dalam hal ini, investor perlu memperhatikan tren inflasi dan perubahan kebijakan moneter untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
Secara keseluruhan, pasar obligasi AS mungkin menghadapi tekanan naik dalam jangka pendek, tetapi tren jangka panjang tetap tidak pasti. Investor sebaiknya memantau data ekonomi, tren inflasi, dan perubahan kebijakan dengan cermat agar dapat menyesuaikan strategi investasi mereka tepat waktu.