Banyak trader telah mengalami dilema seperti ini: setelah sinyal pola golden cross muncul, mereka masuk get on board, tetapi tiba-tiba mengalami penurunan; saat death cross muncul, mereka terburu-buru untuk jual, tetapi hasilnya hanya pullback sementara; ketika terjadi breakout, mereka dengan tegas masuk, penuh harapan untuk big pump, tetapi terjebak dalam jebakan false breakouts. Mengapa strategi Analisis Teknis yang tampak klasik ini selalu tampak tidak berdaya dalam praktik?
Akar permasalahan terletak pada metode analisis teknis tradisional yang sebagian besar didasarkan pada data historis. Mereka sangat berhasil dalam menjelaskan pergerakan pasar di masa lalu, tetapi sering kali kesulitan dalam memprediksi arah pasar saat ini dan di masa depan. Ini menyebabkan situasi canggung di mana analisis terlihat baik saat ditinjau kembali, tetapi sering kali mengalami kegagalan dalam perdagangan nyata.
Sebagai perbandingan, teori Chan mengadopsi pendekatan yang berbeda. Ini tidak terobsesi dengan memprediksi masa depan, melainkan berfokus pada mengklasifikasikan kondisi pasar. Pendekatan ini mirip dengan memutuskan apakah akan membawa payung berdasarkan ramalan cuaca, daripada keras kepala memprediksi apakah hari ini pasti akan hujan atau tidak. Dalam perdagangan, ini berarti mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan tren pasar tertentu, pendekatan ini membantu menjaga stabilitas mental, menghindari pengejaran berlebihan untuk menangkap puncak atau dasar pasar dengan tepat.
Karakteristik penting lain dari teori Chan adalah penekanan pada kesamaan diri pergerakan pasar. Baik pada siklus besar maupun kecil, struktur pasar sering kali menunjukkan pola yang serupa. Dengan mengamati pergerakan siklus kecil, trader sering kali dapat mendapatkan wawasan tentang tren siklus besar. Selain itu, teori Chan sangat memperhatikan penilaian real-time terhadap kondisi pasar saat ini, tidak menunggu sampai pola lengkap terbentuk sebelum bereaksi, tetapi terus-menerus menyesuaikan strategi melalui analisis pusat, divergensi, dan faktor lainnya sepanjang proses evolusi pasar.
Secara keseluruhan, teori Chan membantu trader beralih dari "penjelasan setelah kejadian" yang bersifat pasif menjadi "tindakan saat ini" yang bersifat proaktif. Analisis teknis tradisional lebih banyak memberi tahu Anda bagaimana pasar telah beroperasi, sementara teori Chan membantu Anda memahami apa yang sedang terjadi di pasar dan bagaimana cara merespons.
Dalam pasar keuangan yang cepat berubah, kunci tidak terletak pada seberapa sempurna kita dapat menjelaskan pergerakan masa lalu, tetapi pada apakah kita dapat membuat keputusan yang tepat pada saat-saat kritis. Nilai dari teori Chan terletak pada hal ini, yang memberikan trader alat analisis pasar yang lebih fleksibel dan adaptif.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Banyak trader telah mengalami dilema seperti ini: setelah sinyal pola golden cross muncul, mereka masuk get on board, tetapi tiba-tiba mengalami penurunan; saat death cross muncul, mereka terburu-buru untuk jual, tetapi hasilnya hanya pullback sementara; ketika terjadi breakout, mereka dengan tegas masuk, penuh harapan untuk big pump, tetapi terjebak dalam jebakan false breakouts. Mengapa strategi Analisis Teknis yang tampak klasik ini selalu tampak tidak berdaya dalam praktik?
Akar permasalahan terletak pada metode analisis teknis tradisional yang sebagian besar didasarkan pada data historis. Mereka sangat berhasil dalam menjelaskan pergerakan pasar di masa lalu, tetapi sering kali kesulitan dalam memprediksi arah pasar saat ini dan di masa depan. Ini menyebabkan situasi canggung di mana analisis terlihat baik saat ditinjau kembali, tetapi sering kali mengalami kegagalan dalam perdagangan nyata.
Sebagai perbandingan, teori Chan mengadopsi pendekatan yang berbeda. Ini tidak terobsesi dengan memprediksi masa depan, melainkan berfokus pada mengklasifikasikan kondisi pasar. Pendekatan ini mirip dengan memutuskan apakah akan membawa payung berdasarkan ramalan cuaca, daripada keras kepala memprediksi apakah hari ini pasti akan hujan atau tidak. Dalam perdagangan, ini berarti mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan tren pasar tertentu, pendekatan ini membantu menjaga stabilitas mental, menghindari pengejaran berlebihan untuk menangkap puncak atau dasar pasar dengan tepat.
Karakteristik penting lain dari teori Chan adalah penekanan pada kesamaan diri pergerakan pasar. Baik pada siklus besar maupun kecil, struktur pasar sering kali menunjukkan pola yang serupa. Dengan mengamati pergerakan siklus kecil, trader sering kali dapat mendapatkan wawasan tentang tren siklus besar. Selain itu, teori Chan sangat memperhatikan penilaian real-time terhadap kondisi pasar saat ini, tidak menunggu sampai pola lengkap terbentuk sebelum bereaksi, tetapi terus-menerus menyesuaikan strategi melalui analisis pusat, divergensi, dan faktor lainnya sepanjang proses evolusi pasar.
Secara keseluruhan, teori Chan membantu trader beralih dari "penjelasan setelah kejadian" yang bersifat pasif menjadi "tindakan saat ini" yang bersifat proaktif. Analisis teknis tradisional lebih banyak memberi tahu Anda bagaimana pasar telah beroperasi, sementara teori Chan membantu Anda memahami apa yang sedang terjadi di pasar dan bagaimana cara merespons.
Dalam pasar keuangan yang cepat berubah, kunci tidak terletak pada seberapa sempurna kita dapat menjelaskan pergerakan masa lalu, tetapi pada apakah kita dapat membuat keputusan yang tepat pada saat-saat kritis. Nilai dari teori Chan terletak pada hal ini, yang memberikan trader alat analisis pasar yang lebih fleksibel dan adaptif.