Seiring dengan rapat kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) yang akan diadakan bulan ini, fokus perhatian pasar telah beralih ke masalah independensi The Federal Reserve (FED) dan sifat keputusan potensi penurunan suku bunga. Ada pandangan yang berargumen bahwa meskipun The Federal Reserve (FED) mulai menurunkan suku bunga, itu mungkin hanya mempengaruhi suku bunga jangka pendek, sementara imbal hasil jangka panjang bisa naik karena kekhawatiran inflasi. Pandangan ini telah menjadi pandangan arus utama di pasar saat ini dan mempengaruhi strategi investasi banyak investor.
Namun, Peter Tchir, kepala strategi makro dari Academy Securities, memiliki pandangan yang berbeda. Dia percaya bahwa investor mungkin meremehkan tekad dan kemampuan pemerintah untuk menekan Suku Bunga. Tchir mencatat bahwa selain alat kebijakan moneter konvensional, pemerintah mungkin akan mengambil serangkaian langkah-langkah tidak konvensional, seperti menyesuaikan neraca aset The Federal Reserve (FED), mengubah metode statistik untuk data inflasi, bahkan menilai kembali cadangan emas, untuk mencapai tujuan menurunkan Suku Bunga jangka panjang. Tindakan potensial ini tidak hanya melibatkan The Federal Reserve (FED), tetapi juga mungkin memerlukan kolaborasi dari Departemen Keuangan serta lembaga penyusun standar akuntansi.
Namun, kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan rasional ekonomi di balik keputusan penurunan suku bunga. Jika data ekonomi memang mendukung penurunan suku bunga yang signifikan, kekhawatiran pasar terhadap suku bunga jangka panjang mungkin akan mereda. Oleh karena itu, investor dalam mengevaluasi arah suku bunga di masa depan perlu mempertimbangkan berbagai faktor secara menyeluruh, dan tidak seharusnya terlalu fokus pada apa yang disebut sebagai penurunan suku bunga yang 'terpolitisi'.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, investor harus 'melampaui pemikiran konvensional' dan meninjau kembali ekspektasi mereka terhadap suku bunga jangka panjang. Pada saat yang sama, mereka juga harus mengikuti sinyal kebijakan The Federal Reserve (FED) dan perubahan data ekonomi, agar dapat menyesuaikan strategi investasi dengan tepat waktu. Arah suku bunga di masa depan mungkin lebih kompleks daripada yang kita bayangkan, memerlukan kita untuk tetap berpikiran terbuka dan fleksibel.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
digital_archaeologist
· 09-01 07:51
Tidak ingin menurunkan suku bunga tapi khawatir inflasi tidak akan membiarkan. Lucu sekali.
Lihat AsliBalas0
HalfBuddhaMoney
· 09-01 07:51
The Federal Reserve (FED) hanyalah politisi yang lemah.
Lihat AsliBalas0
GlueGuy
· 09-01 07:45
Cadangan emas? Hanya omong kosong
Lihat AsliBalas0
PretendingToReadDocs
· 09-01 07:44
Hanya berpindah dari yang nyata ke yang tidak nyata, kan? Bukankah itu seperti menghidupkan mesin pencetak uang?
Lihat AsliBalas0
MetaNeighbor
· 09-01 07:39
bull ah bull ah terlalu rumit lah lihat dan katakan lagi
Seiring dengan rapat kebijakan moneter The Federal Reserve (FED) yang akan diadakan bulan ini, fokus perhatian pasar telah beralih ke masalah independensi The Federal Reserve (FED) dan sifat keputusan potensi penurunan suku bunga. Ada pandangan yang berargumen bahwa meskipun The Federal Reserve (FED) mulai menurunkan suku bunga, itu mungkin hanya mempengaruhi suku bunga jangka pendek, sementara imbal hasil jangka panjang bisa naik karena kekhawatiran inflasi. Pandangan ini telah menjadi pandangan arus utama di pasar saat ini dan mempengaruhi strategi investasi banyak investor.
Namun, Peter Tchir, kepala strategi makro dari Academy Securities, memiliki pandangan yang berbeda. Dia percaya bahwa investor mungkin meremehkan tekad dan kemampuan pemerintah untuk menekan Suku Bunga. Tchir mencatat bahwa selain alat kebijakan moneter konvensional, pemerintah mungkin akan mengambil serangkaian langkah-langkah tidak konvensional, seperti menyesuaikan neraca aset The Federal Reserve (FED), mengubah metode statistik untuk data inflasi, bahkan menilai kembali cadangan emas, untuk mencapai tujuan menurunkan Suku Bunga jangka panjang. Tindakan potensial ini tidak hanya melibatkan The Federal Reserve (FED), tetapi juga mungkin memerlukan kolaborasi dari Departemen Keuangan serta lembaga penyusun standar akuntansi.
Namun, kita tidak boleh mengabaikan kemungkinan rasional ekonomi di balik keputusan penurunan suku bunga. Jika data ekonomi memang mendukung penurunan suku bunga yang signifikan, kekhawatiran pasar terhadap suku bunga jangka panjang mungkin akan mereda. Oleh karena itu, investor dalam mengevaluasi arah suku bunga di masa depan perlu mempertimbangkan berbagai faktor secara menyeluruh, dan tidak seharusnya terlalu fokus pada apa yang disebut sebagai penurunan suku bunga yang 'terpolitisi'.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, investor harus 'melampaui pemikiran konvensional' dan meninjau kembali ekspektasi mereka terhadap suku bunga jangka panjang. Pada saat yang sama, mereka juga harus mengikuti sinyal kebijakan The Federal Reserve (FED) dan perubahan data ekonomi, agar dapat menyesuaikan strategi investasi dengan tepat waktu. Arah suku bunga di masa depan mungkin lebih kompleks daripada yang kita bayangkan, memerlukan kita untuk tetap berpikiran terbuka dan fleksibel.