Beberapa hari terakhir, saya telah melakukan komunikasi mendalam dengan beberapa lembaga yang datang ke Jepang untuk survei, dan mendapatkan beberapa wawasan menarik. Ketika mengembangkan strategi investasi aset digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) di pasar saham Jepang, tantangan terbesar bukanlah masalah dana, kebijakan, atau penggalangan dana. Sebaliknya, kesulitan sebenarnya terletak pada tidak ditemukannya talenta lokal Jepang yang tepat untuk menjabat sebagai wakil hukum, atau bisa dikatakan kurangnya manajer profesional lokal yang cukup baik yang bersedia mengambil peran hukum tersebut.
Fenomena ini juga terlihat pada perusahaan investasi aset digital Metaplanet di pasar saham Jepang. Diketahui bahwa pemilik perusahaan tersebut tampaknya juga merupakan imigran generasi kedua.
Situasi ini mencerminkan masalah mendalam: meskipun Jepang telah menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk investasi aset digital dalam hal dana dan kebijakan, masih ada keterlambatan yang jelas dalam pemikiran. Tenaga profesional lokal masih bersikap hati-hati terhadap partisipasi dalam industri baru ini, yang mungkin berasal dari kekhawatiran terhadap ketidakpastian dan risiko pasar aset digital.
Krisis talenta ini tidak hanya mempengaruhi kecepatan perkembangan pasar investasi aset digital Jepang, tetapi juga dalam beberapa hal membatasi posisi Jepang dalam kompetisi ekonomi digital global. Bagaimana cara melatih dan menarik talenta lokal yang berpikir maju akan menjadi kunci perkembangan masa depan pasar investasi aset digital Jepang.
Pada saat yang sama, fenomena ini juga memberikan acuan bagi negara dan daerah lain. Dalam mengembangkan industri baru yang muncul, tidak hanya diperlukan dukungan kebijakan yang lengkap dan jaminan dana yang cukup, tetapi juga perlu mengembangkan cadangan bakat yang sesuai dan pemikiran yang terbuka. Hanya dengan mewujudkan perkembangan kolaboratif antara perangkat keras dan perangkat lunak, maka dapat memposisikan diri secara menguntungkan dalam cepatnya perubahan pola ekonomi digital global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
25 Suka
Hadiah
25
9
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OldLeekNewSickle
· 08-29 16:27
suckers semua sedang buy the dip, orang-orang sudah merencanakan penataan bakat.
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter420
· 08-29 13:08
Orang Jepang terlalu pengecut, ya?
Lihat AsliBalas0
OffchainWinner
· 08-29 07:06
Karakter Jepang yang khas, mencari ketenangan dalam kebuntuan.
Lihat AsliBalas0
zkProofInThePudding
· 08-29 04:07
Sifat konservatif membunuh orang
Lihat AsliBalas0
HallucinationGrower
· 08-27 11:49
Ada uang tetapi tidak ada yang bekerja? Biarkan saya bekerja!
Lihat AsliBalas0
SellTheBounce
· 08-27 11:48
Wajah lama, masalah baru, sekarang mengerti mengapa pasar harus turun.
Lihat AsliBalas0
SignatureVerifier
· 08-27 11:35
secara teknis, budaya Jepang yang menghindari risiko tetap menjadi ambang kerentanan yang krusial...
Beberapa hari terakhir, saya telah melakukan komunikasi mendalam dengan beberapa lembaga yang datang ke Jepang untuk survei, dan mendapatkan beberapa wawasan menarik. Ketika mengembangkan strategi investasi aset digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), dan Solana (SOL) di pasar saham Jepang, tantangan terbesar bukanlah masalah dana, kebijakan, atau penggalangan dana. Sebaliknya, kesulitan sebenarnya terletak pada tidak ditemukannya talenta lokal Jepang yang tepat untuk menjabat sebagai wakil hukum, atau bisa dikatakan kurangnya manajer profesional lokal yang cukup baik yang bersedia mengambil peran hukum tersebut.
Fenomena ini juga terlihat pada perusahaan investasi aset digital Metaplanet di pasar saham Jepang. Diketahui bahwa pemilik perusahaan tersebut tampaknya juga merupakan imigran generasi kedua.
Situasi ini mencerminkan masalah mendalam: meskipun Jepang telah menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk investasi aset digital dalam hal dana dan kebijakan, masih ada keterlambatan yang jelas dalam pemikiran. Tenaga profesional lokal masih bersikap hati-hati terhadap partisipasi dalam industri baru ini, yang mungkin berasal dari kekhawatiran terhadap ketidakpastian dan risiko pasar aset digital.
Krisis talenta ini tidak hanya mempengaruhi kecepatan perkembangan pasar investasi aset digital Jepang, tetapi juga dalam beberapa hal membatasi posisi Jepang dalam kompetisi ekonomi digital global. Bagaimana cara melatih dan menarik talenta lokal yang berpikir maju akan menjadi kunci perkembangan masa depan pasar investasi aset digital Jepang.
Pada saat yang sama, fenomena ini juga memberikan acuan bagi negara dan daerah lain. Dalam mengembangkan industri baru yang muncul, tidak hanya diperlukan dukungan kebijakan yang lengkap dan jaminan dana yang cukup, tetapi juga perlu mengembangkan cadangan bakat yang sesuai dan pemikiran yang terbuka. Hanya dengan mewujudkan perkembangan kolaboratif antara perangkat keras dan perangkat lunak, maka dapat memposisikan diri secara menguntungkan dalam cepatnya perubahan pola ekonomi digital global.