Ketua The Federal Reserve (FED) Powell baru-baru ini memberikan pidato yang memicu pemikiran mendalam tentang dampak jangka panjang kebijakan moneter. Setelah krisis keuangan 2008, suku bunga kebijakan terhenti di batas bawah efektif (ELB) selama hampir tujuh tahun, yang tidak hanya menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lambat, tetapi juga memperlambat proses pemulihan secara keseluruhan.
Powell menunjukkan bahwa bahkan penurunan ekonomi yang ringan dapat membuat suku bunga kebijakan kembali ke ELB, dalam kasus ini inflasi mungkin akan turun lebih lanjut, tetapi suku bunga riil mungkin akan naik, menciptakan sebuah paradoks ekonomi. Perlu dicatat bahwa kondisi ekonomi yang menyebabkan ELB dan penyesuaian kerangka kerja 2020 dipengaruhi oleh faktor-faktor global yang berkelanjutan, dan faktor-faktor ini mengalami perubahan yang dramatis selama pandemi COVID-19.
Dari sudut pandang ekonomi makro, situasi ini akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar berbagai aset. Dalam jangka pendek, ketidakpastian ekonomi mungkin akan mendorong investor untuk mencari aset yang aman, mengurangi alokasi pada aset berisiko tinggi. Namun, dalam jangka panjang, seiring dengan stabilisasi ekonomi secara bertahap dan penyesuaian harapan inflasi, pasar mungkin akan menyeimbangkan kembali, dan daya tarik berbagai aset juga akan berubah.
Pidato kali ini tidak hanya mengungkap tantangan yang dihadapi oleh kebijakan moneter saat ini, tetapi juga memberikan perspektif baru untuk memahami interaksi antara siklus ekonomi global dan pasar keuangan. Dalam dunia yang cepat berubah ini, pembuat kebijakan dan investor perlu tetap waspada, dan selalu menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi potensi fluktuasi ekonomi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BearMarketMonk
· 08-25 18:43
Sudah saatnya untuk Dianggap Bodoh lagi?
Lihat AsliBalas0
BTCBeliefStation
· 08-25 18:40
masukkan posisi menunggu untuk menjadi kaya
Lihat AsliBalas0
ForkThisDAO
· 08-25 18:28
Tuan Bao masih sekuat ini
Lihat AsliBalas0
CryingOldWallet
· 08-25 18:25
Sekali lagi, ini adalah ladang suckers yang berantakan.
Lihat AsliBalas0
BoredWatcher
· 08-25 18:22
Akhirnya tidak ada yang lebih baik daripada asuransi stablecoin.
Ketua The Federal Reserve (FED) Powell baru-baru ini memberikan pidato yang memicu pemikiran mendalam tentang dampak jangka panjang kebijakan moneter. Setelah krisis keuangan 2008, suku bunga kebijakan terhenti di batas bawah efektif (ELB) selama hampir tujuh tahun, yang tidak hanya menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lambat, tetapi juga memperlambat proses pemulihan secara keseluruhan.
Powell menunjukkan bahwa bahkan penurunan ekonomi yang ringan dapat membuat suku bunga kebijakan kembali ke ELB, dalam kasus ini inflasi mungkin akan turun lebih lanjut, tetapi suku bunga riil mungkin akan naik, menciptakan sebuah paradoks ekonomi. Perlu dicatat bahwa kondisi ekonomi yang menyebabkan ELB dan penyesuaian kerangka kerja 2020 dipengaruhi oleh faktor-faktor global yang berkelanjutan, dan faktor-faktor ini mengalami perubahan yang dramatis selama pandemi COVID-19.
Dari sudut pandang ekonomi makro, situasi ini akan memiliki dampak yang mendalam pada pasar berbagai aset. Dalam jangka pendek, ketidakpastian ekonomi mungkin akan mendorong investor untuk mencari aset yang aman, mengurangi alokasi pada aset berisiko tinggi. Namun, dalam jangka panjang, seiring dengan stabilisasi ekonomi secara bertahap dan penyesuaian harapan inflasi, pasar mungkin akan menyeimbangkan kembali, dan daya tarik berbagai aset juga akan berubah.
Pidato kali ini tidak hanya mengungkap tantangan yang dihadapi oleh kebijakan moneter saat ini, tetapi juga memberikan perspektif baru untuk memahami interaksi antara siklus ekonomi global dan pasar keuangan. Dalam dunia yang cepat berubah ini, pembuat kebijakan dan investor perlu tetap waspada, dan selalu menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi potensi fluktuasi ekonomi.