Pasar Keuangan Global Bergolak: Tarif Setara Memicu Reaksi Berantai
Pasar keuangan global mengalami guncangan besar pada hari Senin. Tiga indeks saham utama AS terus merosot, dan pasar saham Eropa serta Asia juga mengalami penurunan tajam. Pasar komoditas juga terkena dampak, dengan harga minyak mentah dan emas sama-sama turun. Pasar cryptocurrency juga tidak luput dari dampak, dengan Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 10% dalam dua hari, sementara Ethereum turun sebesar 20%. Seluruh pasar keuangan menunjukkan warna hijau, mencerminkan sentimen pesimis para investor.
Sumber dari gejolak pasar ini dapat ditelusuri kembali ke 2 April, ketika Presiden Amerika Serikat menandatangani dua perintah eksekutif tentang "tarif timbal balik". Langkah ini segera memicu gesekan perdagangan di seluruh dunia. Banyak negara dan daerah mulai mengambil tindakan balasan, dan awan perang perdagangan global mulai membayangi pasar.
Pada 7 April, dampak tarif timbal balik semakin nyata. Futures saham AS terus mengalami tren penurunan, dengan futures indeks Nasdaq turun lebih dari 5%, dan futures indeks S&P 500 turun lebih dari 4%. Futures indeks Eropa juga mengalami pukulan berat, dan pasar Asia juga tidak luput dari dampak tersebut. Indeks Hang Seng Hong Kong mencatat penurunan harian terbesar sejak 1997.
Pasar cryptocurrency juga mengalami volatilitas yang tajam. Harga Bitcoin sempat jatuh di bawah 75.000 dolar, sementara penurunan pada cryptocurrency lainnya lebih besar. Menurut sebuah platform data, pada hari itu hampir 490.000 orang mengalami likuidasi, dengan total nilai likuidasi melebihi 1,6 miliar dolar.
Menghadapi reaksi pasar yang tajam, pejabat pemerintah AS menyatakan bahwa lebih dari 50 ekonomi telah menghubungi AS mengenai kebijakan tarif. Namun, pemerintah AS tetap pada posisinya, menyatakan bahwa mereka tidak akan menangguhkan kebijakan tarif.
Para analis percaya bahwa kebijakan tarif timbal balik memiliki tiga tujuan utama: membalikkan ketidakseimbangan perdagangan, meningkatkan pendapatan pemerintah, dan sebagai alat negosiasi diplomatik. Namun, kebijakan ini juga membawa risiko ekonomi yang besar. Beberapa lembaga penelitian memperkirakan bahwa kebijakan tarif baru dapat meningkatkan inflasi di Amerika Serikat dan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi Amerika Serikat terus meningkat. Beberapa ekonom dan pemimpin bisnis menyatakan bahwa Amerika mungkin sudah terjebak atau akan segera terjebak dalam resesi. Menghadapi situasi ini, pasar secara umum memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga beberapa kali dalam tahun ini.
Meskipun sentimen pasar suram, ada beberapa tanda positif. Beberapa negara dan wilayah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan pasar. Beberapa analis berpendapat bahwa penurunan kemarin lebih dipicu oleh emosi, bukan karena perbaikan serius dalam fundamental ekonomi.
Para trader memiliki pendapat yang berbeda tentang arah masa depan pasar cryptocurrency. Beberapa percaya masih ada ruang untuk penurunan lebih lanjut, sementara yang lain memperkirakan kemungkinan terjadinya rebound. Saat ini, tarif pembiayaan di platform perdagangan utama menunjukkan bahwa sentimen pasar secara keseluruhan cukup bearish.
Dalam beberapa hari ke depan, pasar akan memperhatikan dengan seksama kemajuan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain, serta arah kebijakan Federal Reserve. Kamis ini, Federal Reserve akan merilis notulen rapat kebijakan moneter bulan Maret, yang mungkin akan memberikan lebih banyak petunjuk kepada pasar. Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, investor perlu tetap waspada dan memperhatikan perkembangan pasar dengan cermat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Tarif yang setara memicu guncangan di pasar keuangan global, Bitcoin turun lebih dari 10% dalam dua hari.
Pasar Keuangan Global Bergolak: Tarif Setara Memicu Reaksi Berantai
Pasar keuangan global mengalami guncangan besar pada hari Senin. Tiga indeks saham utama AS terus merosot, dan pasar saham Eropa serta Asia juga mengalami penurunan tajam. Pasar komoditas juga terkena dampak, dengan harga minyak mentah dan emas sama-sama turun. Pasar cryptocurrency juga tidak luput dari dampak, dengan Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 10% dalam dua hari, sementara Ethereum turun sebesar 20%. Seluruh pasar keuangan menunjukkan warna hijau, mencerminkan sentimen pesimis para investor.
Sumber dari gejolak pasar ini dapat ditelusuri kembali ke 2 April, ketika Presiden Amerika Serikat menandatangani dua perintah eksekutif tentang "tarif timbal balik". Langkah ini segera memicu gesekan perdagangan di seluruh dunia. Banyak negara dan daerah mulai mengambil tindakan balasan, dan awan perang perdagangan global mulai membayangi pasar.
Pada 7 April, dampak tarif timbal balik semakin nyata. Futures saham AS terus mengalami tren penurunan, dengan futures indeks Nasdaq turun lebih dari 5%, dan futures indeks S&P 500 turun lebih dari 4%. Futures indeks Eropa juga mengalami pukulan berat, dan pasar Asia juga tidak luput dari dampak tersebut. Indeks Hang Seng Hong Kong mencatat penurunan harian terbesar sejak 1997.
Pasar cryptocurrency juga mengalami volatilitas yang tajam. Harga Bitcoin sempat jatuh di bawah 75.000 dolar, sementara penurunan pada cryptocurrency lainnya lebih besar. Menurut sebuah platform data, pada hari itu hampir 490.000 orang mengalami likuidasi, dengan total nilai likuidasi melebihi 1,6 miliar dolar.
Menghadapi reaksi pasar yang tajam, pejabat pemerintah AS menyatakan bahwa lebih dari 50 ekonomi telah menghubungi AS mengenai kebijakan tarif. Namun, pemerintah AS tetap pada posisinya, menyatakan bahwa mereka tidak akan menangguhkan kebijakan tarif.
Para analis percaya bahwa kebijakan tarif timbal balik memiliki tiga tujuan utama: membalikkan ketidakseimbangan perdagangan, meningkatkan pendapatan pemerintah, dan sebagai alat negosiasi diplomatik. Namun, kebijakan ini juga membawa risiko ekonomi yang besar. Beberapa lembaga penelitian memperkirakan bahwa kebijakan tarif baru dapat meningkatkan inflasi di Amerika Serikat dan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi Amerika Serikat terus meningkat. Beberapa ekonom dan pemimpin bisnis menyatakan bahwa Amerika mungkin sudah terjebak atau akan segera terjebak dalam resesi. Menghadapi situasi ini, pasar secara umum memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga beberapa kali dalam tahun ini.
Meskipun sentimen pasar suram, ada beberapa tanda positif. Beberapa negara dan wilayah telah mulai mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan pasar. Beberapa analis berpendapat bahwa penurunan kemarin lebih dipicu oleh emosi, bukan karena perbaikan serius dalam fundamental ekonomi.
Para trader memiliki pendapat yang berbeda tentang arah masa depan pasar cryptocurrency. Beberapa percaya masih ada ruang untuk penurunan lebih lanjut, sementara yang lain memperkirakan kemungkinan terjadinya rebound. Saat ini, tarif pembiayaan di platform perdagangan utama menunjukkan bahwa sentimen pasar secara keseluruhan cukup bearish.
Dalam beberapa hari ke depan, pasar akan memperhatikan dengan seksama kemajuan negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain, serta arah kebijakan Federal Reserve. Kamis ini, Federal Reserve akan merilis notulen rapat kebijakan moneter bulan Maret, yang mungkin akan memberikan lebih banyak petunjuk kepada pasar. Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, investor perlu tetap waspada dan memperhatikan perkembangan pasar dengan cermat.