Koin Ethereum co-founder Vitalik baru-baru ini membagikan pandangannya tentang perkembangan masa depan Ethereum di platform sosial, yang memicu perhatian luas. Dia menekankan bahwa Ethereum bukan hanya sekadar Uang Digital desentralisasi, tetapi juga merupakan proyek besar yang berkomitmen untuk menjadi "komputer dunia". Vitalik menunjukkan bahwa nilai jangka panjang Ethereum terutama berasal dari karakteristik desentralisasinya dan kemampuan anti-sensor.
Ketika membahas strategi skalabilitas, Vitalik mengusulkan sebuah model hibrida yang menggabungkan Layer 1 (L1) dan Layer 2 (L2). Dia percaya bahwa kuncinya adalah untuk jelas menentukan transaksi mana yang harus disimpan di tingkat L1, untuk menghindari ketergantungan berlebihan pada L2 yang dapat melemahkan fungsi ETH sebagai penyimpan nilai dan alat pembayaran, serta untuk mencegah operasi lintas L2 menjadi terlalu kompleks.
Untuk aplikasi penyusun terpusat, Vitalik menyatakan bahwa ini dapat secara efektif menekan perilaku pengambilan awal dan memberikan konfirmasi instan, tetapi pada saat yang sama menekankan perlunya mekanisme penyertaan paksa dan bukti nol-pengetahuan/mekanisme optimis untuk mempertahankan sifat desentralisasi jaringan.
Mengenai arah perkembangan di masa depan, Vitalik menjelaskan bahwa saat ini tidak ada konsep yang disebut "ETH 3.0". Sebaliknya, optimisasi Ethereum akan dicapai melalui serangkaian langkah konkret, termasuk meningkatkan batas Gas, menerapkan verifikasi tanpa status, memperluas kapasitas Blob, serta memperkuat interopabilitas lintas L2 dan sebagainya.
Perlu dicatat bahwa dengan meningkatkan target Blob dari 3 menjadi 128, L2 diperkirakan dapat memberikan pendapatan biaya sekitar 256.000 ETH per tahun untuk L1. Data ini menyoroti peran L2 yang semakin penting dalam ekosistem Ethereum.
Pernyataan Vitalik ini tidak hanya menggambarkan cetak biru perkembangan Ethereum, tetapi juga memberikan informasi referensi penting bagi investor dan pengembang. Dengan Ethereum terus mencari keseimbangan antara desentralisasi dan skalabilitas, perkembangan masa depannya pasti akan terus menarik perhatian komunitas kripto global.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaMisfit
· 13jam yang lalu
Biaya gas begitu mahal, L2 bahkan tidak mampu bertahan.
Koin Ethereum co-founder Vitalik baru-baru ini membagikan pandangannya tentang perkembangan masa depan Ethereum di platform sosial, yang memicu perhatian luas. Dia menekankan bahwa Ethereum bukan hanya sekadar Uang Digital desentralisasi, tetapi juga merupakan proyek besar yang berkomitmen untuk menjadi "komputer dunia". Vitalik menunjukkan bahwa nilai jangka panjang Ethereum terutama berasal dari karakteristik desentralisasinya dan kemampuan anti-sensor.
Ketika membahas strategi skalabilitas, Vitalik mengusulkan sebuah model hibrida yang menggabungkan Layer 1 (L1) dan Layer 2 (L2). Dia percaya bahwa kuncinya adalah untuk jelas menentukan transaksi mana yang harus disimpan di tingkat L1, untuk menghindari ketergantungan berlebihan pada L2 yang dapat melemahkan fungsi ETH sebagai penyimpan nilai dan alat pembayaran, serta untuk mencegah operasi lintas L2 menjadi terlalu kompleks.
Untuk aplikasi penyusun terpusat, Vitalik menyatakan bahwa ini dapat secara efektif menekan perilaku pengambilan awal dan memberikan konfirmasi instan, tetapi pada saat yang sama menekankan perlunya mekanisme penyertaan paksa dan bukti nol-pengetahuan/mekanisme optimis untuk mempertahankan sifat desentralisasi jaringan.
Mengenai arah perkembangan di masa depan, Vitalik menjelaskan bahwa saat ini tidak ada konsep yang disebut "ETH 3.0". Sebaliknya, optimisasi Ethereum akan dicapai melalui serangkaian langkah konkret, termasuk meningkatkan batas Gas, menerapkan verifikasi tanpa status, memperluas kapasitas Blob, serta memperkuat interopabilitas lintas L2 dan sebagainya.
Perlu dicatat bahwa dengan meningkatkan target Blob dari 3 menjadi 128, L2 diperkirakan dapat memberikan pendapatan biaya sekitar 256.000 ETH per tahun untuk L1. Data ini menyoroti peran L2 yang semakin penting dalam ekosistem Ethereum.
Pernyataan Vitalik ini tidak hanya menggambarkan cetak biru perkembangan Ethereum, tetapi juga memberikan informasi referensi penting bagi investor dan pengembang. Dengan Ethereum terus mencari keseimbangan antara desentralisasi dan skalabilitas, perkembangan masa depannya pasti akan terus menarik perhatian komunitas kripto global.