Melihat kembali sejarah, sistem awal (seperti DOS) dapat langsung mengoperasikan perangkat keras, bahkan dapat menghapus sistem operasi itu sendiri. Dalam situasi seperti ini, hampir tidak mungkin untuk membuatnya "multitasking". Kemudian, untuk mencegah "pemberontakan program" semacam ini, CPU menambahkan kontrol izin, yang biasa kita sebut "Ring".
Secara sederhana, Ring seperti sebuah menara dengan empat lantai:
Ring 0 yang paling dasar adalah wilayah kernel sistem, yaitu "mode istimewa" dari OS.
Bagian paling atas Ring 3 adalah tempat di mana program pengguna biasa dijalankan, yaitu "mode pengguna".
Program biasanya hanya dapat berada di Ring 3, tidak diizinkan untuk mengakses hal-hal di Ring 0, seperti Anda tidak dapat menulis data langsung ke hard drive, tidak dapat mematikan secara langsung, semua ini harus diselesaikan melalui panggilan sistem (syscall) secara tidak langsung.
Dengan cara ini, program yang salah hanya akan crash sendiri, dan sistem tidak akan terpengaruh. Inilah sebabnya mengapa sekarang ponsel dan komputer bisa membuka puluhan aplikasi tanpa khawatir akan masalah, semua orang memiliki "kamar hitam kecilnya sendiri", saling tidak mengganggu.
Mekanisme ini kemudian juga digunakan di mesin virtual (VM). Anda dapat memahaminya sebagai sebuah komputer yang menjalankan "komputer virtual" lain. Namun masalahnya adalah: sistem asli secara default menganggap dirinya sebagai yang utama, berjalan di Ring 0, tetapi sekarang ia hanya menjadi "adik kecil" di dalam mesin virtual, bagaimana ini bisa diatasi?
Maka lahirlah "virtualisasi perangkat lunak": dengan memodifikasi instruksi secara dinamis, sistem virtual "mengira" bahwa ia mengendalikan segalanya, padahal kendali sebenarnya masih berada di tangan sistem induk (juga disebut hypervisor).
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Melihat kembali sejarah, sistem awal (seperti DOS) dapat langsung mengoperasikan perangkat keras, bahkan dapat menghapus sistem operasi itu sendiri. Dalam situasi seperti ini, hampir tidak mungkin untuk membuatnya "multitasking". Kemudian, untuk mencegah "pemberontakan program" semacam ini, CPU menambahkan kontrol izin, yang biasa kita sebut "Ring".
Secara sederhana, Ring seperti sebuah menara dengan empat lantai:
Ring 0 yang paling dasar adalah wilayah kernel sistem, yaitu "mode istimewa" dari OS.
Bagian paling atas Ring 3 adalah tempat di mana program pengguna biasa dijalankan, yaitu "mode pengguna".
Program biasanya hanya dapat berada di Ring 3, tidak diizinkan untuk mengakses hal-hal di Ring 0, seperti Anda tidak dapat menulis data langsung ke hard drive, tidak dapat mematikan secara langsung, semua ini harus diselesaikan melalui panggilan sistem (syscall) secara tidak langsung.
Dengan cara ini, program yang salah hanya akan crash sendiri, dan sistem tidak akan terpengaruh. Inilah sebabnya mengapa sekarang ponsel dan komputer bisa membuka puluhan aplikasi tanpa khawatir akan masalah, semua orang memiliki "kamar hitam kecilnya sendiri", saling tidak mengganggu.
Mekanisme ini kemudian juga digunakan di mesin virtual (VM). Anda dapat memahaminya sebagai sebuah komputer yang menjalankan "komputer virtual" lain. Namun masalahnya adalah: sistem asli secara default menganggap dirinya sebagai yang utama, berjalan di Ring 0, tetapi sekarang ia hanya menjadi "adik kecil" di dalam mesin virtual, bagaimana ini bisa diatasi?
Maka lahirlah "virtualisasi perangkat lunak": dengan memodifikasi instruksi secara dinamis, sistem virtual "mengira" bahwa ia mengendalikan segalanya, padahal kendali sebenarnya masih berada di tangan sistem induk (juga disebut hypervisor).