#PAXG# 2012 hingga 2015, harga emas mengalami siklus penurunan yang signifikan, dengan total penurunan mencapai 39%. Penurunan pada tahap ini terutama disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor berikut:
### 1. **Perubahan Kebijakan Moneter The Fed** - **Menghentikan Pelonggaran Kuantitatif (QE)**: Pada September 2012, kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) Federal Reserve memasuki fase akhir, dan ekspektasi pasar terhadap penghentian pembelian utang oleh Federal Reserve serta dimulainya siklus kenaikan suku bunga semakin meningkat. Ini secara langsung menggoyahkan daya tarik emas sebagai aset tanpa bunga, karena ekspektasi kenaikan suku bunga akan meningkatkan imbal hasil aset dolar (seperti obligasi), meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas. - **Siklus kenaikan suku bunga**: Pada bulan Desember 2015, Amerika Serikat secara resmi mengumumkan kenaikan suku bunga, membelenggu kebijakan suku bunga nol tujuh tahun. 加息导致美元指数走强,而黄金价格与美元通常呈负相关关系,进一步压制了金价。
### 2. **Pemulihan Ekonomi Global dan Peningkatan Selera Risiko** - **Aliran dana ke aset berisiko tinggi**: Seiring dengan pemulihan ekonomi global dari krisis keuangan 2008, para investor cenderung mengalihkan dana mereka ke pasar saham, properti, dan aset berisiko lainnya yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Misalnya, pasar saham AS berada dalam kondisi bull market jangka panjang selama periode ini, menarik banyak dana dan melemahkan permintaan investasi terhadap emas. - **Permintaan untuk perlindungan berkurang**: Risiko geopolitik relatif mereda (seperti tidak adanya konflik internasional yang signifikan), ekonomi global memasuki periode "perlambatan besar", permintaan terhadap emas sebagai aset perlindungan menurun secara signifikan.
### 3. **Ketidakseimbangan penawaran dan permintaan pasar emas** - **Kelebihan Pasokan**: Jumlah produksi emas meningkat, sementara para investor menjual emas di harga tinggi untuk merealisasikan keuntungan, menyebabkan kelebihan pasokan di pasar. Selain itu, tekanan penebusan dari instrumen investasi seperti ETF emas memperburuk gelombang penjualan. - **Permintaan yang lemah**: Pertumbuhan permintaan di negara-negara konsumen emas utama seperti Cina dan India melambat, sementara jumlah pembelian emas oleh bank sentral belum menjadi kekuatan utama yang mendukung harga emas sebelum tahun 2015.
### 4. **Dolar AS menguat dan tekanan inflasi mereda** - Indeks dolar terus menguat selama periode ini, mengurangi daya tarik emas yang dihargakan dalam dolar bagi pemegang mata uang lainnya. - Tingkat inflasi global yang rendah telah melemahkan nilai emas sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Kelemahan harga komoditas secara keseluruhan juga semakin membebani emas.
### 5. **Sentimen pasar dan penjualan teknis** - Emas mengalami tanda-tanda gelembung yang jelas di pasar setelah mencapai puncak historis pada tahun 2011. Dengan penyesuaian harga, penjualan teknis dan perdagangan stop-loss memperburuk tren penurunan.
### Ringkasan Bear market emas pada periode ini adalah hasil dari berbagai faktor yang saling tumpang tindih, dengan pendorong utama adalah perubahan kebijakan moneter Federal Reserve (penghentian QE dan kenaikan suku bunga) serta perubahan preferensi risiko yang dibawa oleh pemulihan ekonomi global. Selain itu, ketidakseimbangan penawaran dan permintaan serta penguatan dolar juga turut berperan. Meskipun dalam jangka panjang emas masih memiliki sifat penyimpan nilai, logika pasar dalam jangka pendek lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi makro dan aliran dana.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#PAXG# 2012 hingga 2015, harga emas mengalami siklus penurunan yang signifikan, dengan total penurunan mencapai 39%. Penurunan pada tahap ini terutama disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor berikut:
### 1. **Perubahan Kebijakan Moneter The Fed**
- **Menghentikan Pelonggaran Kuantitatif (QE)**: Pada September 2012, kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) Federal Reserve memasuki fase akhir, dan ekspektasi pasar terhadap penghentian pembelian utang oleh Federal Reserve serta dimulainya siklus kenaikan suku bunga semakin meningkat. Ini secara langsung menggoyahkan daya tarik emas sebagai aset tanpa bunga, karena ekspektasi kenaikan suku bunga akan meningkatkan imbal hasil aset dolar (seperti obligasi), meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas.
- **Siklus kenaikan suku bunga**: Pada bulan Desember 2015, Amerika Serikat secara resmi mengumumkan kenaikan suku bunga, membelenggu kebijakan suku bunga nol tujuh tahun. 加息导致美元指数走强,而黄金价格与美元通常呈负相关关系,进一步压制了金价。
### 2. **Pemulihan Ekonomi Global dan Peningkatan Selera Risiko**
- **Aliran dana ke aset berisiko tinggi**: Seiring dengan pemulihan ekonomi global dari krisis keuangan 2008, para investor cenderung mengalihkan dana mereka ke pasar saham, properti, dan aset berisiko lainnya yang memberikan imbal hasil lebih tinggi. Misalnya, pasar saham AS berada dalam kondisi bull market jangka panjang selama periode ini, menarik banyak dana dan melemahkan permintaan investasi terhadap emas.
- **Permintaan untuk perlindungan berkurang**: Risiko geopolitik relatif mereda (seperti tidak adanya konflik internasional yang signifikan), ekonomi global memasuki periode "perlambatan besar", permintaan terhadap emas sebagai aset perlindungan menurun secara signifikan.
### 3. **Ketidakseimbangan penawaran dan permintaan pasar emas**
- **Kelebihan Pasokan**: Jumlah produksi emas meningkat, sementara para investor menjual emas di harga tinggi untuk merealisasikan keuntungan, menyebabkan kelebihan pasokan di pasar. Selain itu, tekanan penebusan dari instrumen investasi seperti ETF emas memperburuk gelombang penjualan.
- **Permintaan yang lemah**: Pertumbuhan permintaan di negara-negara konsumen emas utama seperti Cina dan India melambat, sementara jumlah pembelian emas oleh bank sentral belum menjadi kekuatan utama yang mendukung harga emas sebelum tahun 2015.
### 4. **Dolar AS menguat dan tekanan inflasi mereda**
- Indeks dolar terus menguat selama periode ini, mengurangi daya tarik emas yang dihargakan dalam dolar bagi pemegang mata uang lainnya.
- Tingkat inflasi global yang rendah telah melemahkan nilai emas sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Kelemahan harga komoditas secara keseluruhan juga semakin membebani emas.
### 5. **Sentimen pasar dan penjualan teknis**
- Emas mengalami tanda-tanda gelembung yang jelas di pasar setelah mencapai puncak historis pada tahun 2011. Dengan penyesuaian harga, penjualan teknis dan perdagangan stop-loss memperburuk tren penurunan.
### Ringkasan
Bear market emas pada periode ini adalah hasil dari berbagai faktor yang saling tumpang tindih, dengan pendorong utama adalah perubahan kebijakan moneter Federal Reserve (penghentian QE dan kenaikan suku bunga) serta perubahan preferensi risiko yang dibawa oleh pemulihan ekonomi global. Selain itu, ketidakseimbangan penawaran dan permintaan serta penguatan dolar juga turut berperan. Meskipun dalam jangka panjang emas masih memiliki sifat penyimpan nilai, logika pasar dalam jangka pendek lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi makro dan aliran dana.