Kisah hukum yang sudah berlangsung lama antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mencapai fase kritis minggu ini, dengan pembicaraan penyelesaian dan perkembangan pengadilan utama menempatkan XRP di bawah sorotan sekali lagi. Kasus ini telah melihat perjalanan yang kompleks sejak 2024, ketika SEC mengajukan banding yang menantang putusan tahun 2023 yang membedakan antara penjualan XRP institusional dan ritel Ripple.
Pada awal tahun 2025, SEC berusaha untuk membatalkan keputusan ini, berargumen bahwa semua penjualan XRP harus dianggap sebagai sekuritas yang tidak terdaftar, berdasarkan pemasaran Ripple dan harapan keuntungan yang diduga diciptakannya. Kepala hukum Ripple, Stuart Alderoty, membantah klaim ini sebagai argumen yang didaur ulang yang tidak mungkin bertahan di bawah pemerintahan baru.
Perubahan signifikan terjadi pada 19 Maret 2025, ketika SEC mencabut bandingnya, menandai suatu perubahan regulasi. Ripple muncul dengan kemenangan sebagian karena penjualan ritel XRP disetujui, meskipun pengadilan mempertahankan bahwa penjualan institusional melanggar undang-undang sekuritas, yang mengakibatkan denda sebesar $125 juta.
Setelah berbulan-bulan negosiasi, Ripple dan SEC menyelesaikan kesepakatan penyelesaian $50 juta pada 8 Mei 2025, sebuah resolusi yang menguntungkan Ripple dengan pengurangan denda. Kedua belah pihak meminta putusan pengadilan untuk mencabut larangan penjualan XRP dan melepaskan sisa $ 125 juta yang disimpan dalam escrow. Namun, ini dengan cepat ditolak oleh Hakim Torres pada 15 Mei, yang menyebut permintaan tersebut "tidak tepat secara prosedural," menyebabkan harga XRP turun tajam di hari-hari berikutnya.
Meskipun ada kemunduran, tim hukum Ripple bersikeras bahwa keputusan prosedural ini tidak merusak kemenangan terbaru mereka, termasuk klasifikasi XRP di luar undang-undang sekuritas. Para ahli menyarankan bahwa Ripple dan SEC akan memerlukan beberapa minggu untuk mengajukan mosi baru, dengan keputusan yang diharapkan segera setelah itu. Seiring kasus ini berkembang, hasilnya bisa memiliki implikasi signifikan tidak hanya untuk XRP tetapi juga untuk kejelasan regulasi di seluruh industri kripto.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Ripple vs SEC: Pertarungan Hukum Mendekati Titik Balik yang Penting
Kisah hukum yang sudah berlangsung lama antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mencapai fase kritis minggu ini, dengan pembicaraan penyelesaian dan perkembangan pengadilan utama menempatkan XRP di bawah sorotan sekali lagi. Kasus ini telah melihat perjalanan yang kompleks sejak 2024, ketika SEC mengajukan banding yang menantang putusan tahun 2023 yang membedakan antara penjualan XRP institusional dan ritel Ripple.
Pada awal tahun 2025, SEC berusaha untuk membatalkan keputusan ini, berargumen bahwa semua penjualan XRP harus dianggap sebagai sekuritas yang tidak terdaftar, berdasarkan pemasaran Ripple dan harapan keuntungan yang diduga diciptakannya. Kepala hukum Ripple, Stuart Alderoty, membantah klaim ini sebagai argumen yang didaur ulang yang tidak mungkin bertahan di bawah pemerintahan baru.
Perubahan signifikan terjadi pada 19 Maret 2025, ketika SEC mencabut bandingnya, menandai suatu perubahan regulasi. Ripple muncul dengan kemenangan sebagian karena penjualan ritel XRP disetujui, meskipun pengadilan mempertahankan bahwa penjualan institusional melanggar undang-undang sekuritas, yang mengakibatkan denda sebesar $125 juta.
Setelah berbulan-bulan negosiasi, Ripple dan SEC menyelesaikan kesepakatan penyelesaian $50 juta pada 8 Mei 2025, sebuah resolusi yang menguntungkan Ripple dengan pengurangan denda. Kedua belah pihak meminta putusan pengadilan untuk mencabut larangan penjualan XRP dan melepaskan sisa $ 125 juta yang disimpan dalam escrow. Namun, ini dengan cepat ditolak oleh Hakim Torres pada 15 Mei, yang menyebut permintaan tersebut "tidak tepat secara prosedural," menyebabkan harga XRP turun tajam di hari-hari berikutnya.
Meskipun ada kemunduran, tim hukum Ripple bersikeras bahwa keputusan prosedural ini tidak merusak kemenangan terbaru mereka, termasuk klasifikasi XRP di luar undang-undang sekuritas. Para ahli menyarankan bahwa Ripple dan SEC akan memerlukan beberapa minggu untuk mengajukan mosi baru, dengan keputusan yang diharapkan segera setelah itu. Seiring kasus ini berkembang, hasilnya bisa memiliki implikasi signifikan tidak hanya untuk XRP tetapi juga untuk kejelasan regulasi di seluruh industri kripto.