Pemerintah Amerika Serikat dibuka kembali, tantangan apa yang akan dihadapi Bitcoin selanjutnya?

Setelah akhir dari drama penghentian ini, pasar BTC mungkin harus menghadapi tiga gelombang dampak yang nyata. Variabel-variabel ini bukanlah hal yang sepele, langsung mempengaruhi likuiditas dan arah harga.

Mari kita mulai dengan berakhirnya periode data hampa ini. Data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintah segera akan dirilis - CPI, PPI, dan indeks harga ekspor-impor untuk bulan Oktober akan diumumkan secara bertahap. Pasar akan segera mengalihkan perhatian pada tekanan inflasi dan data ketenagakerjaan, ekspektasi keputusan suku bunga Federal Reserve akan disesuaikan, indeks dolar akan berfluktuasi, dan sentimen aset berisiko juga harus dinilai ulang.

Sekarang mari kita lihat penerbitan obligasi negara. Kementerian Keuangan telah menyiapkan rencana refinancing triwulanan, bersiap untuk menerbitkan obligasi senilai 1250 miliar dolar, dan suku bunga tetap stabil. Ritme pasokan yang jelas ini dapat memperkecil fluktuasi premi jangka waktu, sehingga pasar tidak perlu menebak-nebak likuiditas akan mengalami masalah. Dalam keadaan ini, bobot data CPI akan lebih besar, yang pada dasarnya dapat mendominasi arah ekspektasi suku bunga.

Hal yang paling penting adalah keterkaitan antara suku bunga riil dan dana ETF. Saat ini, suku bunga riil yang tersirat dari TIPS 10 tahun adalah 1,83%. Jika data inflasi tidak terlalu menakutkan, penurunan suku bunga riil akan mendukung aset berisiko, dan aliran dana ke ETF Bitcoin spot mungkin akan membaik. Namun sebaliknya, jika CPI lebih tinggi dari yang diperkirakan atau pasokan obligasi pemerintah meningkat, kenaikan suku bunga akan langsung memicu keluarnya ETF, dan pasar cryptocurrency harus beralih ke mode pertahanan.

Singkatnya, baik buruknya likuiditas BTC dalam satu atau dua minggu ke depan tergantung pada tiga garis ini: apakah data inflasi moderat, stabilitas penerbitan obligasi pemerintah, dan apakah uang ETF masuk atau keluar. Hasil dari beberapa variabel ini pada dasarnya menentukan arah pasar jangka pendek.